Penumpang Ini Muntah 30 Kali selama Penerbangan 6 Jam usai Makan Pasta Berbau Tak Sedap
loading...

Seorang pelancong asal Inggris mengalami muntah 30 kali selama penerbangan enam jam dengan Etihad Airlines. Foto/NDTV
A
A
A
DUBAI - Seorang pelancong asal Inggris baru-baru ini mengalami kejadian mengerikan ketika dia muntah 30 kali selama penerbangan enam jam dengan Etihad Airlines.
Cameron Callaghan (27) sedang dalam penerbangan dari Manchester menuju Abu Dhabi pada Januari. Ketika dalam perjalanan ke Bangkok, Thailand, dia memakan "pasta ayam, tomat, dan keju" yang dilaporkan membuatnya keracunan makanan.
Callaghan telah memakan roti lapis telur sebelum memulai perjalanan tetapi setelah penerbangan ditunda selama lima jam, dia memutuskan untuk menerima tawaran maskapai untuk memesan pasta—yang menurutnya berbau tidak sedap. Penumpang lain juga disuguhi hidangan serupa.
"Itu merusak beberapa hari pertama liburan saya," kata Callaghan kepada Kennedy News.
“Baunya memang agak aneh tetapi semua makanan pesawat memang seperti itu,” ujarnya.
"Saya yakin makanan itu telah ditaruh di luar sejak pesawat seharusnya lepas landas dan tidak disimpan dengan benar,” paparnya.
Beberapa menit kemudian, dia mulai mengalami turbulensi gastrointestinal yang parah yang menyebabkannya sakit.
"Saya mengalami diare dua kali dan 10 menit setelah itu saya terus-menerus muntah selama penerbangan," kata Callaghan. "Saya muntah sekitar 30 kali,” imbuh dia.
Setelah pesawat mendarat di Abu Dhabi, Callaghan sangat lemah sehingga dia tidak dapat mengangkat kepalanya dan harus diantar keluar.
"Mereka harus mendapatkan kursi roda dan mereka mendorong saya ke ruang medis di bandara Abu Dhabi," kata Callaghan, yang diberi infus dengan infus anti-mual.
Setelah insiden tersebut, Etihad Airlines mengeluarkan pernyataan yang mengeklaim bahwa makanannya tidak dapat menjadi penyebab keracunan makanan Callaghan.
"Kami menanggapi semua masalah tersebut dengan sangat serius dan menyelidiki secara menyeluruh. Makanan kami dalam penerbangan ini, seperti semua penerbangan kami, disiapkan dan disimpan dalam kondisi suhu terkontrol ketat untuk memastikan keamanan dan kualitas," kata maskapai tersebut.
"Kami tidak menerima laporan penyakit dari penumpang lain dalam penerbangan ini yang dihidangkan makanan yang sama. Prioritas utama kami adalah keselamatan dan kesejahteraan penumpang dan awak kami."
Namun, Callaghan tidak terkesan dan menuntut pengembalian uang untuk apa yang dia gambarkan sebagai "penerbangan dari neraka" tersebut beserta permintaan maaf sebagai ganti rugi.
Cameron Callaghan (27) sedang dalam penerbangan dari Manchester menuju Abu Dhabi pada Januari. Ketika dalam perjalanan ke Bangkok, Thailand, dia memakan "pasta ayam, tomat, dan keju" yang dilaporkan membuatnya keracunan makanan.
Callaghan telah memakan roti lapis telur sebelum memulai perjalanan tetapi setelah penerbangan ditunda selama lima jam, dia memutuskan untuk menerima tawaran maskapai untuk memesan pasta—yang menurutnya berbau tidak sedap. Penumpang lain juga disuguhi hidangan serupa.
"Itu merusak beberapa hari pertama liburan saya," kata Callaghan kepada Kennedy News.
“Baunya memang agak aneh tetapi semua makanan pesawat memang seperti itu,” ujarnya.
"Saya yakin makanan itu telah ditaruh di luar sejak pesawat seharusnya lepas landas dan tidak disimpan dengan benar,” paparnya.
Beberapa menit kemudian, dia mulai mengalami turbulensi gastrointestinal yang parah yang menyebabkannya sakit.
"Saya mengalami diare dua kali dan 10 menit setelah itu saya terus-menerus muntah selama penerbangan," kata Callaghan. "Saya muntah sekitar 30 kali,” imbuh dia.
Setelah pesawat mendarat di Abu Dhabi, Callaghan sangat lemah sehingga dia tidak dapat mengangkat kepalanya dan harus diantar keluar.
"Mereka harus mendapatkan kursi roda dan mereka mendorong saya ke ruang medis di bandara Abu Dhabi," kata Callaghan, yang diberi infus dengan infus anti-mual.
Setelah insiden tersebut, Etihad Airlines mengeluarkan pernyataan yang mengeklaim bahwa makanannya tidak dapat menjadi penyebab keracunan makanan Callaghan.
"Kami menanggapi semua masalah tersebut dengan sangat serius dan menyelidiki secara menyeluruh. Makanan kami dalam penerbangan ini, seperti semua penerbangan kami, disiapkan dan disimpan dalam kondisi suhu terkontrol ketat untuk memastikan keamanan dan kualitas," kata maskapai tersebut.
"Kami tidak menerima laporan penyakit dari penumpang lain dalam penerbangan ini yang dihidangkan makanan yang sama. Prioritas utama kami adalah keselamatan dan kesejahteraan penumpang dan awak kami."
Namun, Callaghan tidak terkesan dan menuntut pengembalian uang untuk apa yang dia gambarkan sebagai "penerbangan dari neraka" tersebut beserta permintaan maaf sebagai ganti rugi.
(mas)
Lihat Juga :