Capres AS Ini Sebut Netanyahu Sebagai Sosok Rasis

Rabu, 26 Februari 2020 - 20:27 WIB
Capres AS Ini Sebut Netanyahu Sebagai Sosok Rasis
Capres AS Ini Sebut Netanyahu Sebagai Sosok Rasis
A A A
WASHINGTON - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Bernie Sanders menyebut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sebagai rasis reaksioner. Pernyataan ini datang beberapa hari setelah Sanders mengatakan ia akan melewatkan konferensi tahunan oleh Komite Urusan Publik Israel (AIPAC).

Dalam debat calon presiden Partai Demokrat ke-10 di Charleston, Carolina Selatan, Sanders dimintai respon atas kritik dari beberapa orang Yahudi yang mengatakan ia tidak cukup mendukung Israel. Dia mengatakan, sebenarnya sebagai Yahudi, dia mendukung Israel, tapi dia tidak mendukung pemimpin negara tersebut.

"Saya sangat bangga menjadi orang Yahudi. Saya sebenarnya tinggal di Israel selama beberapa bulan," kata Sanders dalam debat tersebut, seperti dilansir PressTV pada Rabu (26/2/2020).

"Tetapi apa yang saya yakini adalah bahwa sekarang, secara menyedihkan, tragis, di Israel, melalui Netanyahu, Anda memiliki seorang rasis reaksioner yang sekarang menjalankan negara itu," sambungnya.

Ini bukan pertama kalinya Sanders mengkritik Netanyahu dan telah mengadvokasi hak-hak Palestina. Dalam pertemuan di Balai Kota di Nevada pekan, Sanders mengangkat masalah krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.

"Menjadi untuk rakyat Israel dan untuk perdamaian di Timur Tengah tidak berarti bahwa kita harus mendukung sayap kanan, pemerintah rasis yang saat ini ada di Israel," kata Sanders kala itu.

Sanders, seorang senator independen dari Vermont, telah menjadi calon favorites dalam pemilihan calon Presiden AS dari Paratai Demokrat setelah penampilan yang kuat dalam tiga kontes pencalonan pertama di Iowa, New Hampshire dan Nevada.

Menyebut dirinya seorang sosialis demokrat, Sanders mengusulkan kebijakan sayap kiri seperti meningkatkan upah minimum dan membatalkan asuransi kesehatan swasta demi program "Medicare for All" yang dikelola pemerintah, berdasarkan pada program pemerintah untuk orang Amerika lanjut usia.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3898 seconds (0.1#10.140)