Ingin Tangkap Rapper 'Gadis Makkah' Arab Saudi Dituding Munafik

Selasa, 25 Februari 2020 - 09:48 WIB
Ingin Tangkap Rapper Gadis Makkah Arab Saudi Dituding Munafik
Ingin Tangkap Rapper 'Gadis Makkah' Arab Saudi Dituding Munafik
A A A
RIYADH - Kelompok hak asasi manusia (HAM) Amnesty International mengecam pemerintah Arab Saudi yang mereka sebut munafik karena ingin menangkap soerang penyanyi rap (rapper) yang video musiknya dibuat di kota suci Makkah. Lantaran lagu berjudul "Bint Mecca" atau "Gadis Makkah" sang rapper dianggap menghina kota suci umat Islam.

Amnesty International menyatakan pemerintah Saudi munafik dengan manargetkan rapper bernama Asayel Slay tersebut karena faktanya pemerintah mengundang artis-artis Barat untuk tampil di kerajaan tersebut.

"Sangat prihatin dengan berita otoritas Saudi akan menangkap penyanyi rap Saudi Asayel karena lagunya 'Bint Mecca', sementara Kerajaan menjual dirinya secara progresif dengan menyelenggarakan festival musik besar dan artis internasional. Ada apa dengan kemunafikan?," bunyi pernyataan Amnesty yang dipublikasikan di Twitter, Senin (24/2/2020).

Ada laporan yang berbeda tentang asal usul penyanyi rap tersebut. Beberapa media, termasuk media Arab Saudi, menyebut Asayel merupakan warga Saudi. Namun, laporan lain menyebut dia berasal dari Eritrea, negara di benua Afrika.

Asayel telah menjadi berita utama internasional pekan lalu setelah mengunggah video musik "Bint Mecca" ke channel YouTube-nya. Video itu memperlihatkan Asayel yang mengenakan jilbab nge-rap di Makkah, salah satu kota paling suci bagi umat Islam. (Baca: Pangeran Saudi Perintahkan Tangkap Rapper Wanita yang Singgung Makkah )

Lagu rap berbahasa Arab itu berisi pujian untuk gadis Makkah yang digambarkan sebagai perempuan kuat dan cantik. Sebagian besar video dibuat di sebuah kedai kopi dan menampilkan foto-foto perempuan muda yang mengenakan jilbab bersosialisasi dan menari untuk lagu tersebut.

Video di YouTube itu telah ditonton lebih 1,6 juta kali dalam satu minggu sebelum di-taken down.

Namun, terlepas dari dukungan global untuk lagu itu, pangeran Arab Saudi yang juga Gubernur Makkah Khaled al-Faisal memerintahkan penangkapan orang-orang yang terlibat dalam pembuatan video musik tersebut. Dalam sebuah pernyataan otoritas regional Makkah mengatakan bahwa lagu itu "menyinggung kota suci Makkah dan tradisinya".

Sejumlah komentar yang menggunakan tanda pagar #You_Are_Not_Mecca's_Girls, mengklaim perempuan dalam video itu tidak mewakili populasi perempuan Arab Saudi. Banyak dari mereka membuat pernyataan rasial tentang asal-usul Asayel.

"Saya dari Makkah dan satu-satunya hal yang saya anggap ofensif adalah rasisme, kebencian terhadap perempuan dan perang Anda terhadap seorang wanita muda dan ekspresi artistik budaya dan rakyatnya," kata Amani al-Ahmadi yang menentang kampanye rasial yang membenci Asayel.

"Ini sangat khas bagi pemerintah Saudi, membawa influencer Barat untuk mencuci kejahatan rezim tetapi menyerang wanita Saudi secara nyata yang mencoba secara artistik mengungkapkan identitas budaya mereka," lanjut Amani yang menyebut dirinya seorang feminis Saudi. "Ini rasis, seksis," ujarnya, seperti dikutip The New Arab, Selasa (25/2/2020).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3913 seconds (0.1#10.140)