Nasib Nauru: Dulu Negara Terkaya, Sekarang Jual Kewarganegaraan demi Bertahan Hidup
loading...
A
A
A
"Sudah diketahui umum bahwa negara-negara berkembang yang rentan terhadap iklim secara tidak proporsional terkena dampak perubahan iklim, dan oleh karena itu ada kebutuhan mendesak untuk memastikan mereka mendapatkan manfaat yang tidak proporsional dari inovasi iklim," katanya.
"Negara-negara seperti Nauru memiliki kebutuhan dan hak untuk menjadi makmur," imbuh Clark.
Nauru mengeklaim paspornya akan memberikan akses masuk bebas visa ke 89 negara, termasuk Inggris, Irlandia, Uni Emirat Arab, dan Hong Kong.
Lebih dari 60 negara berbeda menawarkan beberapa bentuk migrasi untuk skema investasi, menurut Lowy Institute Australia.
Negara-negara Pasifik seperti Vanuatu, Samoa, dan Tonga semuanya telah mencoba-coba menjual paspor, menurut lembaga think tank tersebut.
Pakar Universitas Nasional Australia Henrietta McNeill mengatakan meskipun skema ini membantu meningkatkan pendapatan pemerintah, namun skema ini juga rentan terhadap eksploitasi.
Dia mengatakan penjahat dapat menggunakan dokumen tersebut untuk menghindari penegakan hukum, pencucian uang, atau mengeksploitasi aturan masuk bebas visa.
Upaya Nauru sebelumnya untuk menjual paspor berakhir dengan bencana.
Pada tahun 2003, pejabat Nauru menjual kewarganegaraan kepada anggota al-Qaeda yang kemudian ditangkap di Asia, menurut media Australia; ABC.
Clark mengatakan kali ini Nauru hanya akan menawarkan paspor kepada investor yang berpikiran sama yang lulus "prosedur uji tuntas yang paling ketat dan paling menyeluruh".
"Negara-negara seperti Nauru memiliki kebutuhan dan hak untuk menjadi makmur," imbuh Clark.
Nauru mengeklaim paspornya akan memberikan akses masuk bebas visa ke 89 negara, termasuk Inggris, Irlandia, Uni Emirat Arab, dan Hong Kong.
Pernah Jual Kewarganegaraan ke al-Qaeda
Lebih dari 60 negara berbeda menawarkan beberapa bentuk migrasi untuk skema investasi, menurut Lowy Institute Australia.
Negara-negara Pasifik seperti Vanuatu, Samoa, dan Tonga semuanya telah mencoba-coba menjual paspor, menurut lembaga think tank tersebut.
Pakar Universitas Nasional Australia Henrietta McNeill mengatakan meskipun skema ini membantu meningkatkan pendapatan pemerintah, namun skema ini juga rentan terhadap eksploitasi.
Dia mengatakan penjahat dapat menggunakan dokumen tersebut untuk menghindari penegakan hukum, pencucian uang, atau mengeksploitasi aturan masuk bebas visa.
Upaya Nauru sebelumnya untuk menjual paspor berakhir dengan bencana.
Pada tahun 2003, pejabat Nauru menjual kewarganegaraan kepada anggota al-Qaeda yang kemudian ditangkap di Asia, menurut media Australia; ABC.
Clark mengatakan kali ini Nauru hanya akan menawarkan paspor kepada investor yang berpikiran sama yang lulus "prosedur uji tuntas yang paling ketat dan paling menyeluruh".
Lihat Juga :