Malaysia Airlines MH370 Dicari Lagi setelah Lenyap Misterius Hampir 11 Tahun

Rabu, 26 Februari 2025 - 09:21 WIB
loading...
Malaysia Airlines MH370...
Pencarian Malaysia Airlines MH370 dilanjutkan lagi setelah lenyap misterius hampir 11 tahun. Foto/VoA
A A A
KUALA LUMPUR - Pencarian baru untuk Malaysia Airlines Penerbangan 370 atau MH370 telah diluncurkan setelah pesawat pembawa 239 orang itu lenyap misterius pada 8 Maret 2014 atau hampir 11 tahun.

Tragedi MH370 telah menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar yang hingga hari ini belum terpecahkan.

Perusahaan eksplorasi maritim Ocean Infinity telah melanjutkan perburuan pesawat tersebut, kata Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke pada hari Selasa.

Loke mengatakan kepada wartawan bahwa rincian kontrak antara Malaysia dan perusahaan tersebut masih dalam tahap finalisasi, tetapi menyambut baik "keaktifan Ocean Infinity untuk mengerahkan kapal-kapal mereka" guna memulai pencarian pesawat MH370.



Loke menambahkan bahwa rincian tentang berapa lama pencarian akan berlangsung belum dinegosiasikan.

Dia juga tidak memberikan rincian tentang kapan tepatnya perusahaan Inggris tersebut memulai perburuan MH370.

Pemerintah Malaysia pada bulan Desember tahun lalu mengatakan telah setuju meluncurkan pencarian baru untuk MH370.

Pesawat Boeing 777 itu membawa 239 orang, termasuk beberapa warga negara Indonesia (WNI), ketika menghilang dari layar radar pada 8 Maret 2014, saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Meskipun merupakan pencarian terbesar dalam sejarah penerbangan, pesawat tersebut belum juga ditemukan hingga hari ini.

"Kami sangat lega dan senang bahwa pencarian dilanjutkan lagi setelah jeda yang begitu lama," kata Grace Nathan (36), warga Malaysia yang kehilangan ibunya dalam tragedi tersebut, kepada AFP, Rabu (26/2/2025).

Pencarian Sebelumnya untuk MH370


Pada bulan Desember, Loke mengatakan pencarian baru itu akan menggunakan prinsip yang sama, "tidak ditemukan, tidak dibayar" seperti pencarian Ocean Infinity sebelumnya, dengan pemerintah hanya membayar jika menemukan pesawat itu.

Kontrak itu berlaku selama 18 bulan dan Malaysia akan membayar USD70 juta kepada perusahaan itu jika pesawat itu ditemukan, kata Loke sebelumnya.

Ocean Infinity, yang berkantor pusat di Inggris dan Amerika Serikat, melakukan pencarian yang tidak berhasil pada tahun 2018.

Upaya pertama perusahaan itu menyusul pencarian besar-besaran yang dipimpin Australia untuk MH370 yang berlangsung selama tiga tahun sebelum dihentikan pada Januari 2017.

Pencarian yang dipimpin Australia itu mencakup area 120.000 kilometer persegi (46.300 mil persegi) di Samudra Hindia tetapi hampir tidak menemukan jejak pesawat itu, hanya beberapa bagian puing yang ditemukan.

Pada bulan Desember, Loke mengatakan bahwa area seluas 15.000 kilometer persegi di Samudra Hindia bagian selatan akan ditelusuri oleh Ocean Infinity.

"Mereka menggabungkan semua data dan merasa yakin bahwa area pencarian saat ini lebih kredibel," kata Loke pada hari Selasa.

"Mereka (Ocean Infinity) telah meyakinkan kami bahwa mereka siap."

Hilangnya pesawat tersebut telah lama menjadi subjek teori—mulai dari yang kredibel hingga yang aneh—termasuk bahwa pilot veteran Zaharie Ahmad Shah telah bertindak nakal.

Laporan akhir tentang tragedi tersebut yang dirilis pada tahun 2018 menunjukkan kegagalan kontrol lalu lintas udara dan mengatakan bahwa arah pesawat diubah secara manual.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Teori Aneh tentang Malaysia...
Teori Aneh tentang Malaysia Airlines MH370 Lenyap Misterius: Ditembak Jatuh AS hingga Ditelan Black Hole
Malaysia akan Tampung...
Malaysia akan Tampung 15 Warga Palestina yang Dibebaskan Israel
Sudah 11 Tahun Pesawat...
Sudah 11 Tahun Pesawat MH370 Hilang Tanpa Jejak, Ini Kronologi hingga Pesan Kokpitnya
Menengok Korupsi Besar...
Menengok Korupsi Besar Trio Eks PM Malaysia: Ismail Sabri, Muhyiddin Yassin, dan Najib Razak
Eks PM Malaysia Ismail...
Eks PM Malaysia Ismail Sabri Tersangka Korupsi Rp2,6 Triliun, Emas Batangan dan Uang Disita
Kisah Singapura: Dulu...
Kisah Singapura: Dulu Menangis saat Dibuang Malaysia, Kini Jadi Negara Kaya
Jet Tempur FA-50 Filipina...
Jet Tempur FA-50 Filipina Hilang saat Operasi Taktis, Pencarian Besar-besaran Diluncurkan
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Profil dan Biodata Ruben...
Profil dan Biodata Ruben Onsu, Presenter yang Putuskan Mualaf
Jalur Puncak Bogor Kembali...
Jalur Puncak Bogor Kembali Normal Dua Arah Sore Ini
Hadapi Arus Balik, Jasa...
Hadapi Arus Balik, Jasa Marga Siapkan Pengalihan Lalin dari Transjawa ke Jakarta
Berita Terkini
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
1 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
2 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
3 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
4 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
5 jam yang lalu
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
6 jam yang lalu
Infografis
Rusia Harus Siap Bentrokan...
Rusia Harus Siap Bentrokan Langsung dengan NATO 10 Tahun Lagi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved