Menlu Buka Opsi Evakuasi WNI dari Kapal Diamond Princess

Selasa, 18 Februari 2020 - 14:57 WIB
Menlu Buka Opsi Evakuasi...
Menlu Buka Opsi Evakuasi WNI dari Kapal Diamond Princess
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menuturkan, pihaknya tidak pernah menutup kemungkinan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di kapal pesiar Diamond Princess. Terdapat 78 WNI di dalam kapal pesiar yang tengah dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang itu. Dari jumlah itu, tiga WNI diantaranya sudah terkonfirmasi terinfeksi virus Corona Covid-19.

"Opsi evakuasi sejak awal dibuka dan kita terus menerus akan melakukan koordinasi baik dengan otoritas di Jepang maupun dengan perusahaan kapal tersebut," ucap Retno.

"Ini ada unsur perusahaan yang juga harus kita lakukan koordinasi dan komunikasi dengan mereka dan pendekatan dengan pihak keluarga dari tiga WNI yang sudah dinyatakan terkonfirmasi virus tersebut sudah dilakukan," imbuhnya Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Retno mengatakan sejak awal, pemerintah memberikan perhatian besar kepada kasus yang menyangkut WNI.

"Kita lakukan koordinasi dengan Jepang dan perusahaan dan berupaya berikan hal terbaik bagi WNI kita," jelas Retno.

Terkait tiga WNI yang terpapar virus Corona Covid-19, Retno sebelumnya mengatakan dua di antaranya dibawa ke rumah sakit di kota Chiba, sementara yang satu sedang menjalani proses untuk menuju ke rumah sakit.

"Sehingga per detik ini saya belum dapat menyampaikan satu WNI itu dibawa ke rumah sakit mana," ujarnya.

Lebih jauh Retno mengatakan esok ia akan melakukan kunjung ke Laos untuk menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dan China guna membahas kerja sama dalam penanganan wabah virus Corona Covid-19.

Secara global korban meninggal secara global akibat wabah virus Corona baru, Covid-19, sudah mencapai 1.868 orang. Dari jumlah itu, 1.863 kematian terjadi di China.

Lima kematian lainnya terjadi di Jepang, Hong Kong, Taiwan, Filipina dan Prancis. Jumlah kasus atau orang yang terinfeksi Covid-19 secara global mencapai 73.259. Dari jumlah itu, 72.363 kasus terjadi di China.

Sementara jumlah pasien yang sembuh secara global juga bertambah menjadi 12.615 orang, termasuk 12.455 orang di China.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9136 seconds (0.1#10.140)