Militer Inggris Berhari-hari Mengira Lacak Kapal Selam Rusia, Ternyata Paus Kentut

Selasa, 28 Januari 2025 - 16:15 WIB
loading...
Militer Inggris Berhari-hari...
Ikan paus juga bisa kentut. Foto/whale scientists
A A A
LONDON - Kapal-kapal Inggris menghabiskan beberapa hari melacak kapal selam siluman Rusia. Namun akhirnya mereka menyimpulkan tanda sonar yang mencurigakan itu mungkin benar-benar milik seekor paus kentut.

Kabar itu diungkap sumber Angkatan Laut Kerajaan Inggris kepada The Sun.

Dua suara misterius ditangkap di lepas pantai barat laut Skotlandia, antara Applecross dan Pulau Raasay, menurut tabloid Inggris tersebut.

Yakin bahwa itu suara buatan manusia, Angkatan Laut Kerajaan melakukan perburuan di laut dalam.

"Kami telah menganalisis suara-suara itu dan sekarang yakin itu adalah mamalia laut. Seekor paus," ujar seorang pejabat angkatan laut anonim mengatakan kepada The Sun.

Dia menambahkan paus itu mungkin kentut pada saat itu. "Kami menanggapinya dengan sangat serius," ujar sumber Angkatan Laut Kerajaan lainnya mengatakan. "Kami harus berasumsi yang terburuk."

Sinyal pertama terdeteksi bergerak ke utara menuju laut terbuka. Yang kedua terdengar "beberapa hari kemudian" bergerak ke selatan, sebelum berbalik dan pergi lagi.

Angkatan Laut berasumsi Direktorat Utama Penelitian Laut Dalam (GUGI) militer Rusia mungkin telah mencoba memasang sensor untuk mendapatkan tanda akustik kapal selam Angkatan Laut Kerajaan, seperti kapal induk rudal kelas Vanguard dan kapal serang kelas Astute.

Lokasi sebenarnya armada kapal selam Inggris seharusnya menjadi rahasia yang dijaga ketat.

Menurut New York Post, suara perut kembung yang mencurigakan terdeteksi "sekitar 100 mil" (160 km) dari tempat kapal selam Inggris itu berpangkalan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
900 Tentara Anggota...
900 Tentara Anggota NATO Teledor, Data Mereka di Aplikasi Kebugaran Mudah Terdeteksi Musuh
5 Isu Penting dalam...
5 Isu Penting dalam Panggilan Telepon Putin dan Trump selama 2,5 Jam
Cucu Pendiri Israel...
Cucu Pendiri Israel Winston Churchill Desak Inggris Akui Negara Palestina
AS bisa Akui Krimea...
AS bisa Akui Krimea sebagai Wilayah Rusia
Pertama Kalinya, Australia...
Pertama Kalinya, Australia Singkirkan Gambar Raja Charles dari Uang Kertas 5 Dolar
Pendiri Tentara Bayaran...
Pendiri Tentara Bayaran Blackwater: Militer Rusia Menjadi Lebih Pintar Melawan Senjata AS
Gedung Putih: Kesepakatan...
Gedung Putih: Kesepakatan Damai untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina Tak Pernah Sedekat Ini
30 Negara NATO Cs Akan...
30 Negara NATO Cs Akan Kerahkan Tentara ke Ukraina, Rusia Anggap Hanya Gertakan
Mengapa Rusia Minta...
Mengapa Rusia Minta Jaminan Keamanan selama Perundingan Damai dengan Ukraina?
Rekomendasi
IAS Maksimalkan Persiapan...
IAS Maksimalkan Persiapan Pelayanan Bandara Menjelang Lebaran 2025
Kiesha Alvaro dan Aurora...
Kiesha Alvaro dan Aurora Ribero Canggung Beradegan Romantis di Film Komang
Saksi Lihat Oknum TNI...
Saksi Lihat Oknum TNI Bawa 2 Senpi saat Penembakan yang Menewaskan 3 Polisi di Lampung
Berita Terkini
900 Tentara Anggota...
900 Tentara Anggota NATO Teledor, Data Mereka di Aplikasi Kebugaran Mudah Terdeteksi Musuh
2 jam yang lalu
Trump Rilis 80.000 Halaman...
Trump Rilis 80.000 Halaman Berkas Terkait Pembunuhan John F Kennedy
3 jam yang lalu
Uni Emirat Arab Diam-diam...
Uni Emirat Arab Diam-diam Melobi AS untuk Menolak Rencana Mesir tentang Rekonstruksi Gaza
4 jam yang lalu
Prancis Kerahkan Pesawat...
Prancis Kerahkan Pesawat Bersenjata Nuklir ke Perbatasan Jerman, Ini Pemicu Utamanya
5 jam yang lalu
Makna dan Arti Bendera...
Makna dan Arti Bendera Australia, Lengkap dengan Sejarahnya
7 jam yang lalu
5 Isu Penting dalam...
5 Isu Penting dalam Panggilan Telepon Putin dan Trump selama 2,5 Jam
8 jam yang lalu
Infografis
Akhirnya, Ukraina Sepakati...
Akhirnya, Ukraina Sepakati Gencatan Senjata 30 Hari dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved