Qatar Bersiap Jadi Negara Teluk Pertama Operator Kapal Induk

Senin, 10 Februari 2020 - 14:06 WIB
Qatar Bersiap Jadi Negara Teluk Pertama Operator Kapal Induk
Qatar Bersiap Jadi Negara Teluk Pertama Operator Kapal Induk
A A A
DOHA - Qatar sedang bersiap untuk menjadi negara Teluk pertama yang mengoperasikan kapal selam dan kapal induk. Negara yang sedang berseteru dengan Arab Saudi dan para sekutunya ini sedang berupaya meningkatkan kemampuan militernya.

Majalah Forbes yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengungkap upaya Doha yang bersiap mengoperasikan kapal induk dan kapal selam. "Qatar akan menjadi negara Teluk pertama yang mengoperasikan kapal selam dan kapal induk setelah menandatangani kesepakatan senilai 5 miliar Euro dengan perusahaan pertahanan raksasa Italia, Fincantieri, untuk membangun kapal induk dan kapal selam canggih," tulis Forbes, yang dikutip Senin (10/2/2020(.

Menurut laporan majalah tersebut, kesepakatan senilai miliaran Euro dengan Italia itu ditandatangani pada 2017. Kesepakatan ini mencakup kapal induk helikopter atau disebut Dock Platform Landing (LPD), empat kapal perang, dan dua kapal patroli.

Langkah Qatar ini penting karena bisa mengubah keseimbangan kekuatan Angkatan Laut di kawasan Teluk.

Kapal selam yang dibangun itu mahal, tetapi negara kaya minyak itu mampu berinvestasi untuk menumbuhkan Angkatan Laut-nya. Doha berada di cadangan gas alam dan minyak terbesar ketiga di dunia dan memiliki pendapatan per kapita tertinggi di dunia.

Di kawasan Teluk Arab atau Teluk Persia Angkatan Laut AS dan Eropa mengoperasikan kapal induk dan beberapa kapal perang. Namun, satu-satunya negara Teluk Persia yang jadi operator kapal selam untuk saat ini adalah Iran.

Dua tetangga Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, juga berambisi memiliki kapal selam. Qatar memiliki hubungan yang rumit dengan kedua negara itu sehingga akuisisi kapal selam dapat dilihat, setidaknya sebagian, sebagai respons terhadap perseteruan tersebut.

Namun, mereka bukan negara Teluk Arab pertama yang berambisi memiliki kapal selam. Mantan diktator Irak Saddam Hussein pernah berusaha membeli kapal selam cebol setelah Perang Teluk 1991. Pihak yang sedianya memasok kapal selam untuk Saddam Hussein saat itu adalah pembangun kapal selam rahasia Italia yang dikenal sebagai "Cos.Mo.S". Kesepakatan ilegal itu bagian dari skandal Program Minyak untuk Pangan. Namun, kapal selam tidak pernah dikirimkan.

Fincantieri memiliki rekam jejak yang terbukti membangun kapal perang canggih termasuk kapal perusak pertahanan udara dan kapal induk. Program kapal selam mereka saat ini adalah kelas Type-212 Todaro, sebuah produk hasil patungan dengan perusahaan Jerman.

Fincantieri juga menawarkan desain kapal selam untuk ekspor, termasuk S1000. Itu merupakan hasil patungan dengan perusahaan perancang kapal asal Rusia. Namun proyek itu diduga telah ditangguhkan. Kapal selam untuk Qatar, menurut laporan Forbes, cenderung relatif kecil dan ringan.

Baik Qatar maupun Fincantieri belum berkomentar atas laporan majalah Amerika tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5037 seconds (0.1#10.140)