Rusia Respons Usulan AS untuk Akhiri Konflik Ukraina dalam 100 Hari

Sabtu, 25 Januari 2025 - 08:49 WIB
loading...
Rusia Respons Usulan...
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov. Foto/Sputnik/Anatoliy Medved
A A A
MOSKOW - Konflik Ukraina tidak dapat diselesaikan dalam waktu 100 hari kecuali Amerika Serikat (AS) mengadopsi pendekatan yang lebih realistis, menurut Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov.

Baik Moskow maupun Washington baru-baru ini mengisyaratkan kesediaan terlibat dalam pembicaraan mengenai masalah tersebut.

Awal pekan ini, Wall Street Journal melaporkan Presiden AS Donald Trump telah menugaskan Keith Kellogg, utusan khususnya untuk Rusia dan Ukraina, untuk mengakhiri konflik dalam waktu 100 hari.

Berbicara kepada wartawan pada hari Jumat (24/1/2025), Ryabkov mengatakan Gedung Putih harus mengadopsi pendekatan yang realistis untuk menyelesaikan konflik, dan kecepatan proses semacam itu masih "sulit untuk diproyeksikan."

"Pertama-tama saya ingin memahami dasar apa yang ingin digunakan pihak AS untuk bergerak menuju penyelesaian," ujar Ryabkov, seperti dikutip oleh TASS.

Dia menjelaskan, "Jika mereka didasarkan pada sinyal yang telah kita dengar dalam beberapa hari terakhir, maka itu tidak akan berhasil, baik dalam 100 hari maupun lebih lama."

Trump, yang memulai masa jabatan keduanya sebagai presiden awal pekan ini, berulang kali berjanji selama kampanye bahwa dia akan mengakhiri pertempuran dalam waktu 24 jam jika kembali menjabat.

Beberapa pekan sebelum pelantikannya, Trump menyesuaikan jadwal, dengan mengatakan dia berharap dapat menegosiasikan perdamaian dalam waktu enam bulan.

Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Kamis, pemimpin AS tersebut mengatakan dia siap bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin secepat mungkin untuk menegosiasikan diakhirinya konflik Ukraina.

Dalam pidato telekonferensi di Forum Ekonomi Dunia (WEF) tahunan di Davos, Swiss, pada hari Kamis, Trump mengumumkan rencana meminta Arab Saudi dan OPEC menurunkan harga minyak global, yang menunjukkan hal ini akan membantu mengakhiri konflik dengan mengurangi pendapatan Rusia.

Dalam wawancara dengan Fox News yang ditayangkan sehari sebelumnya, Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada Rusia "jika mereka tidak segera menyelesaikan masalah."

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin siap berbicara dengan presiden AS, seraya menambahkan Moskow "menunggu sinyal."

Moskow telah menyatakan selama konflik tiga tahun bahwa mereka siap untuk perundingan damai. Rusia menuduh Ukraina menolak melanjutkan perundingan.

Pejabat Rusia juga telah berulang kali mengkritik Barat karena memberikan bantuan militer kepada Kiev, dengan alasan hal ini hanya akan memperpanjang pertempuran.

Moskow telah memperingatkan keterlibatan Barat dalam konflik tersebut meningkatkan risiko bentrokan langsung antara Rusia dan NATO.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Kisah Kapten Dwi, Nakhoda...
Kisah Kapten Dwi, Nakhoda Kapal 25 Tahun Berlebaran di Laut Akhirnya Salat Id Bareng Keluarga di Darat
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
Lebaran: Diplomasi,...
Lebaran: Diplomasi, Solidaritas, dan Harapan bagi Peradaban Global
Berita Terkini
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
2 jam yang lalu
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
4 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
5 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
6 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
7 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
8 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved