Uskup AS Minta LGBT Diampuni, Donald Trump Marah-marah

Kamis, 23 Januari 2025 - 08:55 WIB
loading...
Uskup AS Minta LGBT...
Presiden AS Donald Trump marah setelah Uskup Mariann Edgar Budde minta agar dirinya mengampuni anak-anak dari komunitas LGBT. Foto/Screengrab video Sky News
A A A
WASHINGTON - Uskup Mariann Edgar Budde dari Gereja Episkopal telah memohon kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengampuni dan mengasihani para migran dan anak-anak dari komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Permohonan uskup Amerika itu disampaikan selama khotbah kebaktian nasionalnya di Katedral Nasional pada Selasa.

Selama khotbahnya, Budde berbicara langsung kepada Trump, memperingatkan bahwa kembalinya dia ke tampuk kekuasaan telah membuat anak-anak di komunitas LGBT ketakutan. Dia meminta Trump untuk menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang tersebut selama masa jabatannya sebagai presiden.



“Atas nama Tuhan, saya mohon Anda untuk mengasihani orang-orang di negara kita yang ketakutan,” katanya.

“Ada anak-anak gay, lesbian, transgender, keluarga Demokrat, Republik, dan independen, beberapa di antaranya takut akan keselamatan jiwa mereka," ujarnya.

Budde juga menanggapi desakan deportasi massal Trump, dengan mengatakan banyak orang yang akan terdampak bukanlah penjahat yang kejam.

“Orang-orang yang memetik hasil panen dan membersihkan gedung perkantoran, yang bekerja di peternakan unggas dan pabrik pengepakan daging, yang mencuci piring setelah kita makan di restoran, dan bekerja shift malam di rumah sakit, mereka mungkin bukan warga negara atau memiliki dokumen yang sah, tetapi sebagian besar migran bukanlah penjahat,” imbuh dia.

"Mereka membayar pajak dan merupakan tetangga yang baik.”

Donald Trump Marah-marah


Alih-alih menuruti permohonan sang uskup, Trump mengungkapkan kemarahannya atas khotbah tersebut melalui Truth Social, menuduh Budde menggunakan kesempatan itu untuk menggambarkannya dalam sudut pandang yang buruk.

“Yang disebut Uskup yang berbicara di Kebaktian Doa Nasional pada Selasa pagi adalah seorang pembenci Trump garis keras dari radikal kiri,” tulis Trump.

“Dia membawa gerejanya ke dunia politik dengan cara yang sangat tidak sopan. Nada bicaranya kasar, dan tidak meyakinkan atau cerdas," lanjut Trump.

“Dia gagal menyebutkan sejumlah besar migran ilegal yang datang ke negara kita dan membunuh orang,” papar Trump.

“Banyak yang dikeluarkan dari penjara dan rumah sakit jiwa. Ini adalah gelombang kejahatan besar yang terjadi di AS. Terlepas dari pernyataannya yang tidak pantas, kebaktian itu sangat membosankan dan tidak menginspirasi. Dia tidak pandai dalam pekerjaannya! Dia dan gerejanya berutang permintaan maaf kepada publik!”

Anggota DPR Mike Collins juga bereaksi, dengan mengatakan: "Orang yang menyampaikan khotbah ini harus ditambahkan ke daftar deportasi."

Merespons kemarahan Trump, Budde mengatakan: "Tanggung jawab saya pagi itu adalah untuk merenungkan—berdoa bersama bangsa untuk persatuan.

"Dan ketika saya merenungkan apa dasar-dasar persatuan, saya ingin menekankan penghormatan terhadap kehormatan dan martabat setiap manusia, kejujuran dan kerendahan hati yang mendasar," paparnya, yang dilansir TND, Kamis (23/1/2025).
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama dan Pertama Adalah China
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar Diprediksi Bisa Mencapai 100 Ribu Jiwa
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Pramono Longgarkan Syarat...
Pramono Longgarkan Syarat Jadi Pasukan Oranye: Minimal Lulus SD, Pertimbangkan Hapus Batas Usia
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Rekomendasi 4 Film Bertema...
Rekomendasi 4 Film Bertema Keluarga yang Bikin Lebaran Lebih Hangat dan Bermakna
Berita Terkini
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
1 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
2 jam yang lalu
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
3 jam yang lalu
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
4 jam yang lalu
Iran Rayakan Idulfitri...
Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam
5 jam yang lalu
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
6 jam yang lalu
Infografis
Alasan Sekutu NATO Menyesal...
Alasan Sekutu NATO Menyesal Beli Jet Tempur Siluman F-35 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved