Jenderal Polandia Dipecat setelah 240 Ranjau Ditemukan di Dekat IKEA
loading...
A
A
A
WARSAWA - Seorang jenderal Polandia dipecat setelah tentara kehilangan jejak 240 ranjau antitank, yang kemudian ditemukan di gerbong kereta dekat gudang milik pengecer furnitur Swedia, IKEA.
Kementerian Pertahanan Polandia mengumumkan pemecatan Mayor Jenderal Artur Kepczynski, kepala Inspektorat Dukungan, dalam sebuah posting di X. Pemecatan itu berlangsung pada Kamis lalu.
Pernyataan resmi dari kementerian tersebut tidak menjelaskan alasan pemecatannya, tetapi media lokal telah mengaitkannya dengan insiden Juli lalu, ketika tentara gagal menurunkan sebagian kereta yang membawa lebih dari 1.000 ton bahan peledak.
Kelalaian tersebut menyebabkan 240 ranjau antitank dipindahkan, sebelum akhirnya dinyatakan hilang.
Mayor Jenderal Kepczynski, yang bertanggung jawab untuk mengelola sistem pendukung logistik militer, dilaporkan menyembunyikan informasi hilangnya ranjau tersebut dari atasannya.
Insiden tersebut dilaporkan terungkap ketika staf gudang IKEA menghubungi militer, menanyakan kapan mereka akan mengambil ratusan ranjau tersebut.
CEO IKEA Industry Poland Malgorzata Dobies-Turulska mengonfirmasi bahwa pada bulan Juli lalu, PKP Cargo telah melaporkan keberadaan kotak militer di salah satu gerbong kereta yang tiba di IKEA Industry Orla.
Dia mengatakan seorang perwakilan dari pengangkut barang telah membuka gerbong tersebut, dan kotak tersebut diambil oleh polisi militer pada hari yang sama.
Ranjau yang ditemukan dilaporkan berjenis MN-123, yang digunakan oleh militer Polandia. Ranjau tersebut dirancang untuk dikerahkan dari kendaraan untuk menciptakan ladang ranjau dengan kepadatan yang bervariasi guna menetralisir kendaraan musuh.
Kantor Kejaksaan Distrik di Szczecin-Niebuszewo telah melakukan penyelidikan atas masalah tersebut sejak Agustus 2024.
Dakwaan atas pengawasan yang tidak semestinya terhadap properti militer telah diajukan terhadap empat tentara. Mereka terancam hukuman lima tahun penjara.
Menteri Pertahanan Wladyslaw Kosiniak-Kamysz telah mengakui bahwa beberapa bulan telah berlalu antara waktu dia mengetahui insiden tersebut dan pemberhentian sang jenderal.
Dalam sebuah wawancara dengan RMF FM, yang dilansir Russia Today, Minggu (12/1/2025), dia menyatakan bahwa sang jenderal telah menerima konsekuensi yang seharusnya dia terima, tetapi menambahkan, "lebih banyak yang bisa dilakukan” saat menjelaskan keputusan tersebut.
Menteri Pertahanan mencatat bahwa polisi militer telah bertindak sangat cepat. Dia menekankan bahwa "pengawasan sipil dalam masalah ini memainkan peran kunci."
Kementerian Pertahanan Polandia mengumumkan pemecatan Mayor Jenderal Artur Kepczynski, kepala Inspektorat Dukungan, dalam sebuah posting di X. Pemecatan itu berlangsung pada Kamis lalu.
Pernyataan resmi dari kementerian tersebut tidak menjelaskan alasan pemecatannya, tetapi media lokal telah mengaitkannya dengan insiden Juli lalu, ketika tentara gagal menurunkan sebagian kereta yang membawa lebih dari 1.000 ton bahan peledak.
Kelalaian tersebut menyebabkan 240 ranjau antitank dipindahkan, sebelum akhirnya dinyatakan hilang.
Mayor Jenderal Kepczynski, yang bertanggung jawab untuk mengelola sistem pendukung logistik militer, dilaporkan menyembunyikan informasi hilangnya ranjau tersebut dari atasannya.
Insiden tersebut dilaporkan terungkap ketika staf gudang IKEA menghubungi militer, menanyakan kapan mereka akan mengambil ratusan ranjau tersebut.
CEO IKEA Industry Poland Malgorzata Dobies-Turulska mengonfirmasi bahwa pada bulan Juli lalu, PKP Cargo telah melaporkan keberadaan kotak militer di salah satu gerbong kereta yang tiba di IKEA Industry Orla.
Dia mengatakan seorang perwakilan dari pengangkut barang telah membuka gerbong tersebut, dan kotak tersebut diambil oleh polisi militer pada hari yang sama.
Ranjau yang ditemukan dilaporkan berjenis MN-123, yang digunakan oleh militer Polandia. Ranjau tersebut dirancang untuk dikerahkan dari kendaraan untuk menciptakan ladang ranjau dengan kepadatan yang bervariasi guna menetralisir kendaraan musuh.
Kantor Kejaksaan Distrik di Szczecin-Niebuszewo telah melakukan penyelidikan atas masalah tersebut sejak Agustus 2024.
Dakwaan atas pengawasan yang tidak semestinya terhadap properti militer telah diajukan terhadap empat tentara. Mereka terancam hukuman lima tahun penjara.
Menteri Pertahanan Wladyslaw Kosiniak-Kamysz telah mengakui bahwa beberapa bulan telah berlalu antara waktu dia mengetahui insiden tersebut dan pemberhentian sang jenderal.
Dalam sebuah wawancara dengan RMF FM, yang dilansir Russia Today, Minggu (12/1/2025), dia menyatakan bahwa sang jenderal telah menerima konsekuensi yang seharusnya dia terima, tetapi menambahkan, "lebih banyak yang bisa dilakukan” saat menjelaskan keputusan tersebut.
Menteri Pertahanan mencatat bahwa polisi militer telah bertindak sangat cepat. Dia menekankan bahwa "pengawasan sipil dalam masalah ini memainkan peran kunci."
(mas)