Heboh Peta Israel Raya, Provokasi Zionis atau Rencana Nyata Caplok Negara-negara Arab?

Kamis, 09 Januari 2025 - 14:19 WIB
loading...
A A A
Liga Arab ikut mengecam penerbita peta tersebut, dengan Sekretaris Jenderal Ahmed Aboul Gheit memperingatkan bahwa provokasi tersebut berisiko mengobarkan ekstremisme.

Banyak pengguna media Israel berbahasa Arab mengkritik peta tersebut, dengan alasan bahwa versi Alkitab tentang sejarah Israel diduga tidak sepenuhnya didukung oleh bukti arkeologi atau sumber sejarah lainnya.

Beberapa dari mereka menganggap unggahan tersebut sebagai provokasi, menuduh Israel sebagai apa yang mereka sebut sebagai "kekuatan pendudukan" dan telah "mencuri" tanah dari orang Arab.

Israel Raya: Fakta, Fiksi, atau Perebutan Kekuasaan Regional?


Arab News mengaitkan peta tersebut dengan konsep "Israel Raya”, yang membayangkan perluasan Israel hingga batas teritorial yang diuraikan dalam Tanakh, Alkitab Ibrani.

Gerakan untuk “Israel Raya” didirikan setelah Perang Enam Hari tahun 1967, di mana Israel merebut Semenanjung Sinai, Jalur Gaza, Tepi Barat, Kota Tua Yerusalem, dan Dataran Tinggi Golan.

Ide tersebut populer di kalangan pejabat Israel dan media negara tersebut. Pada tahun 2024, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyatakan bahwa masa depan Yerusalem adalah meluas hingga ke Damaskus.

Pada bulan September, The Jerusalem Post menerbitkan sebuah artikel yang menyatakan bahwa Lebanon dapat menjadi bagian dari "tanah yang dijanjikan", meskipun artikel tersebut kemudian dihapus.

Setelah jatuhnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, Israel sepenuhnya menduduki Dataran Tinggi Golan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan bahwa wilayah tersebut akan tetap menjadi bagian integral Israel selamanya.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0988 seconds (0.1#10.140)