Media Asing Soroti Ribuan Pekerja China Dikarantina di Morowali
A
A
A
JAKARTA - Media asing menyoroti ribuan pekerja asal China yang dikarantina di sebuah pabrik di Morowali untuk mencegah penyebaran virus Corona Wuhan.
Seperti dipantau Sindonews, Jumat (31/1/2020), media Prancis France24 menurunkan judul Thousands on Virus lockdown at China-backed Plant in Indonesia yang jika diartikan Ribuan Orang Dikarantina dalam Pabrik China di Indonesia untuk Mencegah Penyebaran Virus.
Dalam laporannya, France24 menyatakan lebih dari 40 ribu pekerja di kompleks industri yang dikuasai China di Indonesia telah dikarantina karena khawatin dengan penyebaran virus Corona mematikan yang telah menewaskan lebih dari 200 orang di China.
PT Indonesia Morowali Industrial Park telah menutup pusat penambangan nikelnya di Sulawesi dan melarang salah satu dari 43 ribu stafnya masuk atau pergi tanpa izin tertulis.
"Ada sekitar 5.000 pekerja tamu dari China daratan di lokasi yang luas yang menampung pabrik peleburan bijih nikel dan baja nirkarat," tulis France24.
France24 kemudian mengutip pernyataan juru bicara perusahaan Dedy Kurniawan yang mengatakan karyawan di fasilitas seluas 2.000 hektar itu, mayoritas dimiliki oleh China's Shanghai Decent Investment Group, sedang menjalani tes medis dan sejauh ini tidak ada yang terinfeksi.
Ia menambahkan perusahaan juga telah memberlakukan larangan pada karyawan atau tamu dari luar negeri memasuki kompleks dan memasang pemindai termal di pintu masuknya.
"Kami telah mengidentifikasi dan menyaring pekerja asing dari Wuhan," kata Kurniawan.
"Kami juga berhenti menerima pekerja asing," imbuhnya.
Pemerintah sendiri sejauh ini belum melaporkan kasus infeksi virus Corona Wuhan yang dikonfirmasi.
Selain itu pemerintah saat ini tengah bersiap untuk mengevakuasi lebih dari 240 WNI yang terdampar di Wuhan, China, pusat penyebaran virus Corona dalam waktu 24 jam ke depan.
Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China, menjadi pusat wabah virus yang diberi nama nCov-2019 yang diyakini berasal dari pasar yang menjual hewan liar.
Sejak saat itu kota berpenduduk 11 juta tersebut diisolasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, mencegah penduduknya pergi dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus mematikan itu.
Seperti dipantau Sindonews, Jumat (31/1/2020), media Prancis France24 menurunkan judul Thousands on Virus lockdown at China-backed Plant in Indonesia yang jika diartikan Ribuan Orang Dikarantina dalam Pabrik China di Indonesia untuk Mencegah Penyebaran Virus.
Dalam laporannya, France24 menyatakan lebih dari 40 ribu pekerja di kompleks industri yang dikuasai China di Indonesia telah dikarantina karena khawatin dengan penyebaran virus Corona mematikan yang telah menewaskan lebih dari 200 orang di China.
PT Indonesia Morowali Industrial Park telah menutup pusat penambangan nikelnya di Sulawesi dan melarang salah satu dari 43 ribu stafnya masuk atau pergi tanpa izin tertulis.
"Ada sekitar 5.000 pekerja tamu dari China daratan di lokasi yang luas yang menampung pabrik peleburan bijih nikel dan baja nirkarat," tulis France24.
France24 kemudian mengutip pernyataan juru bicara perusahaan Dedy Kurniawan yang mengatakan karyawan di fasilitas seluas 2.000 hektar itu, mayoritas dimiliki oleh China's Shanghai Decent Investment Group, sedang menjalani tes medis dan sejauh ini tidak ada yang terinfeksi.
Ia menambahkan perusahaan juga telah memberlakukan larangan pada karyawan atau tamu dari luar negeri memasuki kompleks dan memasang pemindai termal di pintu masuknya.
"Kami telah mengidentifikasi dan menyaring pekerja asing dari Wuhan," kata Kurniawan.
"Kami juga berhenti menerima pekerja asing," imbuhnya.
Pemerintah sendiri sejauh ini belum melaporkan kasus infeksi virus Corona Wuhan yang dikonfirmasi.
Selain itu pemerintah saat ini tengah bersiap untuk mengevakuasi lebih dari 240 WNI yang terdampar di Wuhan, China, pusat penyebaran virus Corona dalam waktu 24 jam ke depan.
Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China, menjadi pusat wabah virus yang diberi nama nCov-2019 yang diyakini berasal dari pasar yang menjual hewan liar.
Sejak saat itu kota berpenduduk 11 juta tersebut diisolasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, mencegah penduduknya pergi dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus mematikan itu.
(ian)