Jokowi Finalis Tokoh Dunia Terkorup Versi OCCRP, Begini Sorotan Media Asing

Selasa, 07 Januari 2025 - 08:29 WIB
loading...
A A A
The Australian mengutip politisi PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Syaiful Hidayat, yang mengatakan OCCRP memang tidak merinci bukti langsung Jokowi korupsi. Hanya saja, di eranya, praktik korupsi di negara ini semakin parah.

“Jujur saja, kasus korupsi di Indonesia selama lima tahun terakhir sangat luar biasa banyaknya," katanya.

Media yang berbasis di Singapura, Channel News Asia, menulis laporan berjudul "Indonesia Police Under Pressure to Probe Former President Joko Widodo for Corruption".

Media ini menganalisis respons PDIP atas laporan OCCRP. Respons itu penting karena PDIP sebelumnya menjadi partai tempat Jokowi bernaung.

"Masuknya nama Joko Widodo di dalam daftar pemimpin korup telah mendorong partai tempatnya dulu bernaung, PDIP, menyerukan kepada aparat penegak hukum agar melakukan penyelidikan dugaan korupsi," tulis Channel News Asia.


Apa Respons OCCRP


Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) telah angkat bicara terkait pencantuman Jokowi dalam daftar finalis tokoh dunia terkorup tahun 2024.

OCCRP mengaku tidak punya bukti seperti yang diminta Jokowi, namun menurut lembaga tersebut, rezim Jokowi secara signifikan melemahkan berbagai lembaga negara dalam hal pemberantasan korupsi.

OCCRP menyatakan berbagai kelompok masyarakat sipil dan pakar mengatakan pemerintahan Jokowi secara signifikan melemahkan KPK.

OCCRP juga menjelaskan bahwa Jokowi dikritik karena diduga merusak proses pemilihan umum dan menguntungkan Gibran Rakabuming Raka, putranya yang menjadi wakil presiden mendampingi Presiden Prabowo Subianto.

“Ada persepsi kuat di kalangan warga tentang korupsi. Ini harus menjadi peringatan bagi mereka yang dicalonkan bahwa publik sedang mengawasi. (Dan) kami akan terus mengawasi,” kata Drew Sullivan, penerbit OCCRP.

OCCRP mengatakan tidak memiliki kendali atas siapa tokoh dunia yang dinominasikan, termasuk Jokowi. Hanya saja, mereka mengajukan daftar finalis tersebut berdasarkan dukungan online terbanyak.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1382 seconds (0.1#10.140)