Beijing Simulasikan Duel Sistem Pertahanan China vs Rudal Siluman AS di Laut China Selatan

Senin, 06 Januari 2025 - 09:38 WIB
loading...
A A A
Dengan demikian, penggunaan rudal jelajah siluman terhadap target China lebih mungkin terjadi dalam konflik potensial di Selat Taiwan dalam jangka pendek hingga menengah.

Laporan Asia Times menyebutkan pada September 2024 bahwa rudal jelajah siluman seperti LRASM menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan rudal hipersonik.

Pertama, penampang radar yang rendah dan tanda inframerah yang minimal membuat mereka sulit dideteksi dan dicegat oleh pertahanan musuh.

Kedua, rudal hipersonik mengurangi ketergantungan pada platform intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) eksternal, yang memastikan efektivitas dalam lingkungan peperangan elektromagnetik yang intens.

Ketiga, kemampuan mereka untuk mengoordinasikan serangan melalui berbagi data di antara beberapa rudal menyediakan kemampuan gerombolan, yang memungkinkan serangan terkoordinasi dan presisi tinggi.

Sebaliknya, rudal hipersonik, meskipun kecepatannya ekstrem, menciptakan fenomena unik seperti gelombang plasma dan reaksi kimia, yang dapat membuatnya lebih mudah dideteksi. Selain itu, semburan dan panjang gelombang cahaya khas yang ditinggalkannya dapat dilacak oleh sensor canggih.

Meskipun telah melihat hasil simulasi tersebut, China mungkin memiliki beberapa opsi untuk mengalahkan LRASM AS yang bersifat siluman, seperti senjata energi terarah, teknologi anti-siluman, dan "shooting the archer”—menghancurkan pesawat peluncur atau kapal sebelum mereka mencapai jangkauan.

Tidak seperti sistem senjata dan rudal konvensional, senjata laser memberikan serangan seketika dengan magasin amunisi yang hampir tak terbatas dengan biaya yang dapat diabaikan. Atribut ini menjadikannya ideal untuk melawan serangan pesawat nirawak dan rudal jelajah.

Asia Times menyebutkan pada Agustus 2024 bahwa China telah membuat langkah signifikan dalam teknologi senjata laser, sebagaimana dibuktikan oleh upgrade kapal amfibi Tipe 071, Shiming Shan, dengan sistem senjata laser canggih.

Sistem laser, yang spesifikasinya masih dirahasiakan, diharapkan dapat memperkuat pertahanan terhadap pesawat nirawak dan kawanan perahu kecil, yang berpotensi mencakup kemampuan silau untuk membutakan sensor dan pencari.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1359 seconds (0.1#10.140)