Inilah Negara yang Pernah Gratiskan Listrik untuk Rakyatnya Selama 24 Tahun

Kamis, 02 Januari 2025 - 14:42 WIB
loading...
Inilah Negara yang Pernah...
Turkmenistan, negara yang pernah gratiskan listrik untuk rakyatnya selama 24 tahun. Foto/SINDOnews.com
A A A
JAKARTA - Saat ini, orang-orang di berbagai negara dipusingkan dengan meningkatnya inflasi yang berimbas pada kenaikan harga energi, terutama listrik.

Namun, ada satu negara yang pernah menggratiskan listrik untuk rakyatnya hingga 24 tahun atau hampir seperempat abad. Negara itu adalah Turkmenistan, salah satu negara pecahan Soviet.

Kebijakan itu pernah diterapkan pemerintah dari tahun 1993—beberapa tahun setelah merdeka dari Soviet pada 1991—hingga 2017.



Saat itu, Turkmenistan di bawah kepemimpinan Presiden Saparmurat Niyazov tidak hanya menggratiskan listrik, tapi juga gas dan air untuk rakyatnya. Listrik, gas, dan air digratiskan karena negara itu kaya akan gas alam dan saat itu harga gas alam sedang naik.

Mengutip Times of India, Presiden Niýazow menyediakan setiap warga negara dengan 35 kilowatt-hour (kwh) listrik dan 50 meter kubik gas alam per bulan. Selain itu, 250 liter (66 galon) air disediakan setiap hari.

Presiden Niyazov berkuasa dari 21 Oktober 1991 hingga meninggal dunia pada 21 Desember 2006, atau dengan kata lain menjadi presiden seumur hidup.

Setelah Niyazov meninggal, kepemimpinan Turkmenistan diterukan oleh Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov, yang menjabat dari 21 Desember 2006 hingga 19 Maret 2022.

Kebijakan gratis listrik pemerintah Niyazov diteruskan Presiden Berdymukhamedov, namun tidak selamanya. Berdymukhamedov mengakhiri kebijakan itu pada 2017 dengan mulai mengurangi subsidi dan memberlakukan biaya untuk listrik, gas, dan air.

Langkah itu diambil Berdymukhamedov setelah negara menghadapi kesulitan ekonomi akibat penurunan harga gas alam dan berbagai tantangan ekonomi lainnya.

Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov mengundurkan diri pada tahun 2022. Posisinya digantikan putranya, Presiden Serdar Berdymukhamedov yang berkuasa hingga sekarang.

Sebagai pewaris kekuasaan, presiden ketiga Turkmenistan ini mempertahankan kebijakan ayahnya yang mencabut subsidi listrik bagi rakyat. Artinya, era gratis listrik tidak pernah terjadi lagi seperti awal-awal negara itu merdeka.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1471 seconds (0.1#10.140)