Kerabat Korban Tragedi Jeju Air Luapkan Tangis dan Marah: 'Kami Bukan Monyet di Kebun Binatang'
loading...
A
A
A
Kecelakaan terburuk sebelumnya di tanah Korea Selatan adalah kecelakaan Air China yang menewaskan 129 orang pada tahun 2002.
Para pakar mengatakan laporan tabrakan burung dan cara pesawat mencoba mendarat menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
"Serangan burung bukanlah hal yang aneh, masalah pada kolong pesawat bukanlah hal yang aneh," kata editor Airline News Geoffrey Thomas.
"Serangan burung terjadi jauh lebih sering, tetapi biasanya tidak menyebabkan hilangnya pesawat dengan sendirinya."
Berdasarkan peraturan penerbangan global, Korea Selatan akan memimpin penyelidikan sipil atas kecelakaan tersebut dan secara otomatis melibatkan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional di Amerika Serikat tempat pesawat tersebut dirancang dan dibangun.
Menara kontrol mengeluarkan peringatan serangan burung dan tak lama kemudian pilot mengumumkan "mayday" dan kemudian mencoba mendarat dari arah yang berlawanan, kata seorang pejabat Kementerian Transportasi.
Kementerian itu mengatakan pesawat tersebut diproduksi pada tahun 2009.
Kedua mesin CFM56-7B26 diproduksi oleh CFM International, sebuah usaha patungan antara GE Aerospace dan Safran dari Prancis.
Seorang juru bicara CFM mengatakan, "Kami sangat berduka atas hilangnya penerbangan Jeju Air 2216. Kami menyampaikan simpati yang tulus kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang berada di dalam pesawat."
CEO Jeju Air Kim E-bae meminta maaf atas kecelakaan itu, membungkuk dalam-dalam selama pengarahan yang disiarkan televisi.
Para pakar mengatakan laporan tabrakan burung dan cara pesawat mencoba mendarat menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
"Serangan burung bukanlah hal yang aneh, masalah pada kolong pesawat bukanlah hal yang aneh," kata editor Airline News Geoffrey Thomas.
"Serangan burung terjadi jauh lebih sering, tetapi biasanya tidak menyebabkan hilangnya pesawat dengan sendirinya."
Berdasarkan peraturan penerbangan global, Korea Selatan akan memimpin penyelidikan sipil atas kecelakaan tersebut dan secara otomatis melibatkan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional di Amerika Serikat tempat pesawat tersebut dirancang dan dibangun.
Menara kontrol mengeluarkan peringatan serangan burung dan tak lama kemudian pilot mengumumkan "mayday" dan kemudian mencoba mendarat dari arah yang berlawanan, kata seorang pejabat Kementerian Transportasi.
Kementerian itu mengatakan pesawat tersebut diproduksi pada tahun 2009.
Kedua mesin CFM56-7B26 diproduksi oleh CFM International, sebuah usaha patungan antara GE Aerospace dan Safran dari Prancis.
Seorang juru bicara CFM mengatakan, "Kami sangat berduka atas hilangnya penerbangan Jeju Air 2216. Kami menyampaikan simpati yang tulus kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang berada di dalam pesawat."
CEO Jeju Air Kim E-bae meminta maaf atas kecelakaan itu, membungkuk dalam-dalam selama pengarahan yang disiarkan televisi.
Lihat Juga :