4 Alasan Suriah Baru Mengandalkan Turki untuk Mengakhiri Perang Saudara

Jum'at, 27 Desember 2024 - 03:30 WIB
loading...
A A A
Migrasi skala besar ke Eropa telah memicu gerakan politik sayap kanan dan sayap kiri yang menjungkirbalikkan tatanan lama dan menyebabkan keretakan dalam proyek Eropa itu sendiri.

Politisi di Austria, Jerman, dan Prancis telah menyerukan pemulangan migran Suriah secara tertib.

Ironisnya, Eropa menghadapi kekurangan tenaga kerja akut di bidang perawatan kesehatan, transportasi, konstruksi, dan rekreasi, yang dapat diisi oleh para pengungsi.

Kembali ke Turki untuk mendukung para pengungsi. Itu adalah pengingat tepat waktu bahwa Turki sejauh ini telah menerima jumlah pengungsi terbesar dari Suriah, dengan total sekitar 3,5 juta.

Dengan AS, UE, dan Inggris berfokus pada bagaimana Suriah yang stabil akan mengurangi risiko bagi mereka, bagi Turki, transisi kekuasaan ini menawarkan ruang lingkup yang besar untuk mendukung kebangkitan kembali Suriah dengan cara yang bermanfaat bagi kemakmuran dan keamanan regional.

Kembalinya para pengungsi Suriah secara bertahap ke tanah air mereka akan membantu meringankan beban besar Turki selama satu dekade terakhir dan seterusnya.

Namun, masih jauh dari jelas bahwa warga Suriah akan kembali dalam jumlah besar hanya karena Assad telah pergi. Mereka juga akan mempertimbangkan apakah mereka dapat mengamankan keamanan dan dukungan ekonomi yang sama seperti yang mereka peroleh di Eropa dan Turki.


3. Ekonomi Suriah Mengalami Kehancuran

Karena ekonomi Suriah telah mengalami kehancuran selama empat belas tahun akibat sanksi AS dan Eropa yang diberlakukan sejak 2011. Sanksi tersebut merupakan blokade ekonomi yang hampir menyeluruh, yang berdampak sangat buruk.

Dari PDB tahunan sebesar $252 miliar dolar pada tahun 2010, ekonomi Suriah menghasilkan kurang dari $10 miliar per tahun sekarang.

Menurut Bank Dunia, setelah berada pada level yang dapat diabaikan pada tahun 2009, kemiskinan ekstrem mencapai 27 persen pada tahun 2022, sementara 69 persen penduduk dianggap miskin. Hasil industri dan pertanian telah anjlok, membuat negara tersebut bergantung pada impor.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gulingkan Assad, Ahmed...
Gulingkan Assad, Ahmed al-Sharaa Ingin Suriah Normalisasi Hubungan dengan Israel
5 Alasan Presiden Erdogan...
5 Alasan Presiden Erdogan Sebut Masjid Al Aqsa sebagai Garis Merah bagi Turki
Siapa Sulaf Fawakherji?...
Siapa Sulaf Fawakherji? Aktris Suriah yang Masih Loyal dengan Bashar Al Assad
189 Aktivis Diadili...
189 Aktivis Diadili di Turki karena Menentang Erdogan
Turki Hancurkan Terowongan...
Turki Hancurkan Terowongan 121 Km di Suriah Utara sejak Januari
Militer Israel Akan...
Militer Israel Akan Duduki Wilayah Gaza, Lebanon, dan Suriah Tanpa Batas Waktu
AS Mulai Tarik Pasukan...
AS Mulai Tarik Pasukan dari Pangkalan Utama di Dekat Ladang Gas Terbesar Suriah
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang Perusak Berbobot 5 Ribu Ton
Presiden Filipina Marcos...
Presiden Filipina Marcos Jr Teken UU Pemakaman Islam, RS Dilarang Tahan Jenazah Muslim
Rekomendasi
Minggu Mager, Harga...
Minggu Mager, Harga Emas Antam Tetap di Rp1.965.000 per Gram
United Tractors Tanggapi...
United Tractors Tanggapi Serius Soal Banjir Produk Alat Berat dari China
Okezone Gelar Fun Futsal,...
Okezone Gelar Fun Futsal, Jadi Ajang Mempererat Tali Silaturahim
Berita Terkini
Viral, Profesor Ini...
Viral, Profesor Ini Gunakan Drone untuk Cegah Mahasiswa Menyontek selama Ujian
20 menit yang lalu
Apa Sebenarnya Tugas...
Apa Sebenarnya Tugas Seorang Paus di Negara Terkecil di Dunia? Ternyata Ada 7
1 jam yang lalu
Presiden Palestina Mahmoud...
Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tunjuk Calon Penggantinya setelah Berkuasa 21 Tahun
2 jam yang lalu
Gulingkan Assad, Ahmed...
Gulingkan Assad, Ahmed al-Sharaa Ingin Suriah Normalisasi Hubungan dengan Israel
2 jam yang lalu
Terancam Perang dengan...
Terancam Perang dengan India, Pakistan Siap Investigasi Netral Pembantaian 26 Turis Hindu di Kashmir
3 jam yang lalu
Terungkap, Putra Wakil...
Terungkap, Putra Wakil Bos CIA Tewas dalam Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
4 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Calon Pemimpin...
5 Negara Calon Pemimpin Baru NATO, Salah Satunya Turki
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved