6 Negara Arab yang Warganya Banyak Ikut Rayakan Natal, Siapa Saja?
loading...
A
A
A
Senada dengan hal tersebut, mulai banyak tempat seperti kafe, restoran, toko perlengkapan pesta hingga mal di seluruh Kerajaan dihiasi dengan lampu dan dekorasi ala Natal.
Pengunjung juga dapat menemukan pohon natal, ikat kepala rusa, topi Santa, sampai pernak-pernik dengan berbagai bentuk dan ukuran yang menarik di toko-toko tersebut.
Kendati Natal bukanlah tradisi Islam, sejumlah Muslim di sana percaya momen ini adalah waktu untuk berbagi kegembiraan.
Maka dari itu, mereka tak keberatan untuk merayakan Natal meski hanya sekadar berkumpul dengan teman, keluarga, dan tetangga.
Lebih jauh, Natal bukan satu-satunya hari raya ‘asing’ yang dirayakan secara terbuka di Arab Saudi era modern. Warga Riyadh juga banyak yang ikut merayakan momen seperti Hari Valentine dan Malam Tahun Baru.
Berikutnya ada Lebanon. Sebagian orang yang bukan penganut Kristen di sini juga bersemangat merayakan Natal.
Alasannya beragam, baik untuk menunjukkan rasa toleransi atau memang tertarik pada budaya orang Kristen yang merayakan Natal.
Sebagian dari mereka yang tertarik melihat Natal sebagai hari raya yang menyenangkan di mana orang-orang dapat berkumpul dan menghabiskan waktu bersama dengan kegembiraan.
Hal tersebut tak mengherankan mengingat komunitas Kristen di Lebanon memiliki banyak tradisi menarik. Di antaranya adalah keberadaan ‘Le panier des pauvres’ atau ‘Keranjang orang miskin’.
Mengutip L’Orient Today, Le panier des pauvres merupakan pemandangan yang umum dijumpai di rumah-rumah warga Lebanon selama Natal.
Pengunjung juga dapat menemukan pohon natal, ikat kepala rusa, topi Santa, sampai pernak-pernik dengan berbagai bentuk dan ukuran yang menarik di toko-toko tersebut.
Kendati Natal bukanlah tradisi Islam, sejumlah Muslim di sana percaya momen ini adalah waktu untuk berbagi kegembiraan.
Maka dari itu, mereka tak keberatan untuk merayakan Natal meski hanya sekadar berkumpul dengan teman, keluarga, dan tetangga.
Lebih jauh, Natal bukan satu-satunya hari raya ‘asing’ yang dirayakan secara terbuka di Arab Saudi era modern. Warga Riyadh juga banyak yang ikut merayakan momen seperti Hari Valentine dan Malam Tahun Baru.
2. Lebanon
Berikutnya ada Lebanon. Sebagian orang yang bukan penganut Kristen di sini juga bersemangat merayakan Natal.
Alasannya beragam, baik untuk menunjukkan rasa toleransi atau memang tertarik pada budaya orang Kristen yang merayakan Natal.
Sebagian dari mereka yang tertarik melihat Natal sebagai hari raya yang menyenangkan di mana orang-orang dapat berkumpul dan menghabiskan waktu bersama dengan kegembiraan.
Hal tersebut tak mengherankan mengingat komunitas Kristen di Lebanon memiliki banyak tradisi menarik. Di antaranya adalah keberadaan ‘Le panier des pauvres’ atau ‘Keranjang orang miskin’.
Mengutip L’Orient Today, Le panier des pauvres merupakan pemandangan yang umum dijumpai di rumah-rumah warga Lebanon selama Natal.