Saudi Pernah Minta Jerman untuk Mengekstradisi Abdulmohsen yang Jadi Tersangka Serangan Natal

Selasa, 24 Desember 2024 - 01:45 WIB
loading...
A A A
“Kepedulian saya terhadap nyawa yang tidak bersalah adalah motivasi yang jelas untuk mencoba melaporkannya. Saya mengantisipasi apa yang mungkin terjadi dan bagaimana media internasional akan meliput kejahatan tersebut jika itu terjadi. Demi negara saya, agama saya, dan nyawa yang tidak bersalah, saya mencoba mencegah kejahatan ini. Namun, polisi Jerman berpuas diri, tampaknya menunggu kejahatan itu terjadi. Saya masih tidak dapat memahami apa yang telah terjadi,” tambahnya.

Al-Abdulmohsen adalah tersangka di balik serangan tabrak mobil di pasar Natal yang ramai di Magdeburg pada Jumat malam yang menewaskan lima orang dan melukai lebih banyak lagi lebih dari 200.

Polisi di ibu kota negara bagian Saxony-Anhalt mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka yang meninggal adalah empat wanita berusia 45, 52, 67 dan 75 tahun, serta seorang anak laki-laki berusia 9 tahun.

Pihak berwenang mengatakan 200 orang terluka, termasuk 41 orang dalam kondisi serius. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit di Magdeburg, yang berjarak sekitar 130 kilometer (80 mil) di sebelah barat Berlin, dan sekitarnya.

Setelah serangan itu, sumber Saudi mengonfirmasi bahwa al-Abdulmohsen adalah warga negara Saudi dengan pandangan ekstremis. Sumber itu menambahkan bahwa Arab Saudi telah berulang kali memperingatkan Jerman tentang dirinya tetapi tidak ditanggapi dengan tindakan apa pun.

Pihak berwenang telah mengidentifikasi tersangka sebagai seorang dokter Saudi yang tiba di Jerman pada tahun 2006 dan telah memperoleh status penduduk tetap.

Beberapa media berita Jerman telah melaporkan bahwa ia adalah seorang spesialis psikiatri dan psikoterapi.

Pihak berwenang mengatakan bahwa ia tidak sesuai dengan profil umum pelaku serangan ekstremis. Ia menggambarkan dirinya sebagai seorang mantan Muslim yang sangat kritis terhadap Islam dan dalam banyak unggahan di media sosial menyatakan dukungannya terhadap partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang anti-imigran.

Ia ditahan sementara pihak berwenang menyelidikinya.
(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1379 seconds (0.1#10.140)