5 Fakta Penutupan Kedubes Israel di Irlandia, Termasuk Imbas Pengakuan Negara Palestina
loading...
A
A
A
Seiring dengan perkembangan krisis Gaza, Irlandia bersimpati pada Palestina yang membuat rezim Zionis marah. Puncaknya, rezim Zionis menutup Kedubes Israel di Dublin pada 15 Desember 2024 atau setelah sekitar 30 tahun beroperasi.
Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin menilai penafsiran rezim Zionis terlalu sempit dalam menyikapi pembelaan Dublin tentang apa yang terjadi pada Palestina.
"Kami khawatir bahwa penafsiran yang sangat sempit tentang apa yang merupakan genosida mengarah pada budaya impunitas di mana perlindungan warga sipil diminimalkan," kata Martin.
Namun, Menlu Israel Gideon Saar bersikeras penutupan Kedubes tersebut karena Irlandia telah melewati setiap garis merah dalam hubungannya dengan Israel.
Perdana Menteri Irlandia Simon Harris menyebut keputusan rezim Zionis menutup Kedubes Israel di Dublin sangat disesalkan.
"Saya sepenuhnya menolak pernyataan bahwa Irlandia anti-Israel. Irlandia pro-perdamaian, pro-hak asasi manusia, dan pro-hukum internasional," katanya.
Menlu Zionis Gideon Saar menyebut Taoiseach (PM Irlandia) Simon Harris anti-semit setelah Israel menutup Kedubes-nya di Dublin.
Saar tidak senang ketika Irlandia mendukung proses hukum terhadap Israel di ICJ.
"Tadi malam Perdana Menteri Irlandia yang antisemit Simon Harris mengatakan dalam sebuah wawancara 'Irlandia tidak anti-Israel tetapi Irlandia benar-benar anti-kelaparan anak-anak'," kata Saar.
Saat lalu bertanya "apakah Israel membuat anak-anak kelaparan?" dan melanjutkan dengan mengatakan negaranya berupaya agar bantuan kemanusiaan dapat mencapai Gaza.
3. Irlandia Tepis Anti-Israel, Klaim Pro-HAM
Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin menilai penafsiran rezim Zionis terlalu sempit dalam menyikapi pembelaan Dublin tentang apa yang terjadi pada Palestina.
"Kami khawatir bahwa penafsiran yang sangat sempit tentang apa yang merupakan genosida mengarah pada budaya impunitas di mana perlindungan warga sipil diminimalkan," kata Martin.
Namun, Menlu Israel Gideon Saar bersikeras penutupan Kedubes tersebut karena Irlandia telah melewati setiap garis merah dalam hubungannya dengan Israel.
Perdana Menteri Irlandia Simon Harris menyebut keputusan rezim Zionis menutup Kedubes Israel di Dublin sangat disesalkan.
"Saya sepenuhnya menolak pernyataan bahwa Irlandia anti-Israel. Irlandia pro-perdamaian, pro-hak asasi manusia, dan pro-hukum internasional," katanya.
4. Irlandia Nilai Israel Lakukan Kejahatan Perang
Menlu Zionis Gideon Saar menyebut Taoiseach (PM Irlandia) Simon Harris anti-semit setelah Israel menutup Kedubes-nya di Dublin.
Saar tidak senang ketika Irlandia mendukung proses hukum terhadap Israel di ICJ.
"Tadi malam Perdana Menteri Irlandia yang antisemit Simon Harris mengatakan dalam sebuah wawancara 'Irlandia tidak anti-Israel tetapi Irlandia benar-benar anti-kelaparan anak-anak'," kata Saar.
Saat lalu bertanya "apakah Israel membuat anak-anak kelaparan?" dan melanjutkan dengan mengatakan negaranya berupaya agar bantuan kemanusiaan dapat mencapai Gaza.