2 Jet Tempur Siluman F-35 Belanda Cegat Sepasang Pesawat Pengebom Rusia
loading...
A
A
A
AMARI - Dua jet tempur siluman F-35A Belanda telah mencegat pesawat pengebom Tu-22M3 Rusia yang dipersenjatai rudal antikapal jarak jauh Kh-22/32 di atas Laut Baltik.
Pencegatan pesawat pengebom Moskow ini terjadi pada hari Selasa dan dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Belanda pada hari Rabu.
Menurut Angkatan Laut Belanda, dua jet tempur F-35A lepas landas dari Estonia dan mencegat dua jet tempur Su-27 dan dua pesawat pengebom Tu-22M2 Rusia.
Pesawat-pesawat militer Moskow itu diduga sedang dalam misi pemantauan wilayah udara timur laut NATO di utara daerah kantong pantai Rusia; Kaliningrad, saat intersepsi terjadi.
Finlandia dan Swedia juga ikut serta dalam misi intersepsi empat pesawat militer Rusia tersebut, dengan mengerahkan jet tempur F/A-18 Hornet dan jet tempur Gripen.
Belanda, Finlandia, dan Swedia adalah anggota NATO.
"Kemarin, bersama dengan Finlandia dan Swedia, kami mencegat pesawat Rusia [yang dipersenjatai] dengan rudal supersonik di atas Laut Baltik," kata Menteri Pertahanan Ruben Brekelmans di X, yang dilansir dari Zona-Militar, Kamis (19/12/2024).
Foto-foto yang dirilis oleh militer Swedia juga menunjukkan dua jet tempur SU-27 mengawal dua pesawat pengebom Rusia TU-22M yang dipersenjatai dengan rudal jelajah jarak jauh.
"Melindungi keamanan kita membutuhkan kesiapan yang konstan," kata Brekelmans.
Empat pesawat F-35 Belanda saat ini ditempatkan di Pangkalan Udara Ă„mari di Estonia untuk membantu memantau sisi timur NATO.
Insiden terbaru terjadi sehari setelah Perdana Menteri Belanda Dick Schoof dan Brekelmans mengunjungi Ibu Kota Estonia, Tallinn.
Sebagai bagian dari agendanya, Schoof mengunjungi kontingen Belanda yang bekerja di pangkalan Ă„mari.
“Orang Estonia tahu lebih baik daripada siapa pun bahwa ancaman ini bukan hanya sesuatu dari masa lalu, tetapi sayangnya juga dari masa kini dan masa depan. Seluruh Eropa kini juga telah menyadari hal ini. Jadi, kita harus bertindak sesuai dengan itu,” tulis Schoof di Instagram setelah kunjungannya awal pekan ini.
Sementara itu, para anggota Kabinet negara-negara NATO berada di Estonia untuk melakukan pembicaraan informal mengenai Joint Expeditionary Force atau JEF, sebuah upaya kerja sama antara beberapa militer nasional.
JEF dapat bekerja secara independen, tetapi juga dapat mendukung NATO, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan upaya lainnya.
Negara-negara yang berpartisipasi meliputi Denmark, Finlandia, Islandia, Latvia, Lithuania, Norwegia, Inggris Raya, dan Swedia, serta Estonia dan Belanda.
Pencegatan pesawat pengebom Moskow ini terjadi pada hari Selasa dan dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Belanda pada hari Rabu.
Menurut Angkatan Laut Belanda, dua jet tempur F-35A lepas landas dari Estonia dan mencegat dua jet tempur Su-27 dan dua pesawat pengebom Tu-22M2 Rusia.
Pesawat-pesawat militer Moskow itu diduga sedang dalam misi pemantauan wilayah udara timur laut NATO di utara daerah kantong pantai Rusia; Kaliningrad, saat intersepsi terjadi.
Finlandia dan Swedia juga ikut serta dalam misi intersepsi empat pesawat militer Rusia tersebut, dengan mengerahkan jet tempur F/A-18 Hornet dan jet tempur Gripen.
Belanda, Finlandia, dan Swedia adalah anggota NATO.
"Kemarin, bersama dengan Finlandia dan Swedia, kami mencegat pesawat Rusia [yang dipersenjatai] dengan rudal supersonik di atas Laut Baltik," kata Menteri Pertahanan Ruben Brekelmans di X, yang dilansir dari Zona-Militar, Kamis (19/12/2024).
Foto-foto yang dirilis oleh militer Swedia juga menunjukkan dua jet tempur SU-27 mengawal dua pesawat pengebom Rusia TU-22M yang dipersenjatai dengan rudal jelajah jarak jauh.
"Melindungi keamanan kita membutuhkan kesiapan yang konstan," kata Brekelmans.
Empat pesawat F-35 Belanda saat ini ditempatkan di Pangkalan Udara Ă„mari di Estonia untuk membantu memantau sisi timur NATO.
Insiden terbaru terjadi sehari setelah Perdana Menteri Belanda Dick Schoof dan Brekelmans mengunjungi Ibu Kota Estonia, Tallinn.
Sebagai bagian dari agendanya, Schoof mengunjungi kontingen Belanda yang bekerja di pangkalan Ă„mari.
“Orang Estonia tahu lebih baik daripada siapa pun bahwa ancaman ini bukan hanya sesuatu dari masa lalu, tetapi sayangnya juga dari masa kini dan masa depan. Seluruh Eropa kini juga telah menyadari hal ini. Jadi, kita harus bertindak sesuai dengan itu,” tulis Schoof di Instagram setelah kunjungannya awal pekan ini.
Sementara itu, para anggota Kabinet negara-negara NATO berada di Estonia untuk melakukan pembicaraan informal mengenai Joint Expeditionary Force atau JEF, sebuah upaya kerja sama antara beberapa militer nasional.
JEF dapat bekerja secara independen, tetapi juga dapat mendukung NATO, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan upaya lainnya.
Negara-negara yang berpartisipasi meliputi Denmark, Finlandia, Islandia, Latvia, Lithuania, Norwegia, Inggris Raya, dan Swedia, serta Estonia dan Belanda.
(mas)