3 Alasan Rusia Mau Tampung Bashar Al Assad

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:35 WIB
loading...
3 Alasan Rusia Mau Tampung...
Rusia memiliki alasan tertentu untuk menampung Bashar Al Assad. Foto/X/@One_Dawah
A A A
MOSKOW - Rusia menampung Presiden Suriah Bashar al-Assad yang digulingkan diberi suaka di Rusia saat ia melarikan diri dari serbuan kilat pasukan oposisi, dengan mengatakan bahwa keputusan tersebut dibuat secara pribadi oleh Presiden Vladimir Putin.

3 Alasan Rusia Mau Tampung Bashar Al Assad

1. Mendapatkan Perlindungan Langsung dari Putin

"Tentu saja, keputusan seperti itu tidak dapat dibuat tanpa kepala negara. Itu adalah keputusannya [Putin]," kata Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dilansir Al Jazeera. Itu menunjukkan Assad mendapatkan perlindungan langsung dari Putin.

Namun, ia menolak berkomentar tentang keberadaan al-Assad secara spesifik dan mengatakan Putin tidak berencana untuk bertemu dengannya.

2. Assad Masih Menjadi Figur Berpengaruh bagi Rusia

"Pemerintah Rusia telah memberikan suaka politik," kata Yulia Shapovalova dari Al Jazeera, melaporkan dari Moskow. “Kami melihat laporan dari pihak kami bahwa Rusia tidak menelantarkan presiden Suriah yang mengundurkan diri dalam situasi yang sulit seperti itu. Al-Assad diduga dievakuasi oleh pesawat Rusia dari pangkalan udara Rusia di Latakia.”

Shapovalova mengatakan masih harus dilihat bagaimana keputusan untuk memberikan suaka kepada mantan pemimpin itu akan memengaruhi Rusia dan asetnya di Suriah.

“Pertanyaan yang paling penting adalah nasib pangkalan militer Rusia,” yaitu pangkalan angkatan laut di Tartous dan pangkalan udara di Hmeimim, Latakia, kata Shapovalova.

Kremlin mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan keselamatan personelnya, tetapi laporan yang masuk dari Tartous menunjukkan tidak ada ancaman yang akan terjadi.

Kremlin mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apa yang akan terjadi pada masa depan pangkalan militer Rusia di Suriah. "Ini semua menjadi bahan diskusi dengan mereka yang akan berkuasa di Suriah," kata Peskov.

Fasilitas Tartous adalah satu-satunya pusat perbaikan dan pengisian ulang Rusia di Mediterania, dan Moskow telah menggunakan Suriah sebagai pos persinggahan untuk menerbangkan kontraktor militernya masuk dan keluar dari negara-negara di Afrika.


3. Memberikan Jaminan agar Suriah Tidak Terlalu Bergejolak

Berbicara tentang situasi regional dan internasional yang lebih luas, juru bicara Kremlin menambahkan bahwa ia melihat masa depan yang penuh gejolak dengan potensi konflik yang tinggi. "Kami melihat situasi di sekitar Ukraina, kami melihat banyak pernyataan yang saling bertentangan dalam hal ini, kami melihat potensi konflik yang meningkat di wilayah lain, kami dapat mengatakan Timur Tengah yang sedang bergolak," katanya.

Kemajuan cepat aliansi oposisi yang dipelopori oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), mantan afiliasi al-Qaeda, mengejutkan dunia pada hari Minggu dan Rusia tidak terkecuali.

HTS masih ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sebagian besar negara, tetapi telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mencoba melembutkan citranya dan menjauhkan diri dari akar al-Qaeda untuk meyakinkan negara-negara asing dan kelompok minoritas di Suriah.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
AS Bukan Lagi Penguasa...
AS Bukan Lagi Penguasa dan Pemimpin NATO, Siapa Penggantinya?
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
NATO Latihan Tempur...
NATO Latihan Tempur Besar-besaran Kerahkan 91 Pesawat, Belajar dari Perang Rusia-Ukraina
Rusia Mencap Menlu Pertamanya...
Rusia Mencap Menlu Pertamanya Agen Asing karena Mengkritik Keras Putin dan Perang Ukraina
NATO Dituduh Akan Luncurkan...
NATO Dituduh Akan Luncurkan Perang Dunia III Melawan Rusia dari Rumania
AS Baru Saja Kalah Perang...
AS Baru Saja Kalah Perang dengan Rusia, Berikut 3 Alasannya
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Bandara IKN Selesai...
Bandara IKN Selesai Dibangun, Kapan Beroperasi Penuh?
Kemenag Gandeng Masjid,...
Kemenag Gandeng Masjid, KUA, dan Wakaf Hutan Lestarikan Lingkungan
18 Bencana Banjir Landa...
18 Bencana Banjir Landa di Indonesia Akhir Pekan Ini, di Mana Saja?
Berita Terkini
AS Bukan Lagi Penguasa...
AS Bukan Lagi Penguasa dan Pemimpin NATO, Siapa Penggantinya?
19 menit yang lalu
Siapa Gwaska Dankarami?...
Siapa Gwaska Dankarami? Gembong Bandit yang Kejam dan Selalu Bersembunyi di Hutan dan Ditakuti Tentara dan Warga Nigeria
1 jam yang lalu
Israel Hancurkan RS...
Israel Hancurkan RS Al Ahli, Hamas Tuding Zionis Lakukan Kejahatan Perang Baru
2 jam yang lalu
Beda dengan Gaza, Trump...
Beda dengan Gaza, Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
3 jam yang lalu
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
4 jam yang lalu
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
5 jam yang lalu
Infografis
Pesawat Pengebom Rusia...
Pesawat Pengebom Rusia Dicegat Jet Tempur Siluman F-35 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved