Iron Dome Israel Kebobolan, Pesawat Nirawak Houthi Gempur Tel Aviv

Selasa, 10 Desember 2024 - 07:51 WIB
loading...
Iron Dome Israel Kebobolan,...
Serangan pesawat nirawak Houthi Yaman hantam gedung di kota Yavne, Tel Aviv, Israel. Sistem pertahanan rudal Iron Dome gagal mendeteksi serangan tersebut. Foto/Fire and Rescue Service Israel
A A A
TEL AVIV - Sebuah pesawat nirawak yang diluncurkan kelompok Houthi Yaman telah menyerang kota Yavne, Tel Aviv, Israel, pada hari Senin.

Militer Zionis mengonfirmasi pesawat nirawak tersebut menghantam sebuah gedung di kota Yavne setelah sistem pertahanan udara berlapis, termasuk Iron Dome, gagal mendeteksinya.

Pihak militer mengaku meluncurkan penyelidikan atas kegagalan tersebut.

Kelompok Houthi mengatakan operasi itu mencapai tujuannya. Namun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan tersebut.



Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam serangan itu, namun kerusakan terjadi pada beberapa apartemen di gedung tersebut.

Houthi mengatakan serangan itu sebagai respons atas pembantaian Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung, tempat militer Zionis telah melancarkan serangan yang menghancurkan selama lebih dari setahun.

Kelompok Houthi–yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kota, Sanaa, dan menampilkan diri mereka sebagai angkatan bersenjata resmi negara tersebut–berjanji untuk melanjutkan serangan mereka terhadap Israel hingga perang di Gaza berakhir.

“Angkatan Bersenjata Yaman mengonfirmasi bahwa mereka akan menghadapi agresi Israel terhadap negara kami dengan operasi militer yang lebih spesifik dan bahwa operasi dukungan mereka untuk rakyat Palestina tidak akan berhenti sampai agresi berhenti dan pengepungan di Jalur Gaza dicabut,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (10/12/2024).

Houthi telah melakukan serangan terhadap jalur pelayaran di dalam dan sekitar Laut Merah dalam sebuah kampanye yang mereka katakan bertujuan untuk menekan Israel agar mengakhiri serangannya di Gaza.

Kelompok Yaman yang bersekutu dengan Iran itu juga telah meluncurkan rudal dan pesawat nirawak langsung ke Israel selama setahun terakhir.

Amerika Serikat telah memimpin koalisi militer yang telah mengebom target-target Houthi di Yaman. Israel juga telah melakukan serangan udara terhadap wilayah-wilayah yang berada di bawah kendali kelompok itu. Namun upaya-upaya ini gagal menghentikan serangan Houthi.

Serangan pesawat nirawak hari Senin menunjukkan bahwa Houthi melanjutkan serangan mereka terhadap Israel bahkan setelah gencatan senjata di Lebanon mulai berlaku pada tanggal 27 November, yang mengakhiri "front dukungan" lain untuk Gaza oleh Hizbullah yang bersekutu dengan Iran.

Houthi dan Hizbullah sama-sama merupakan bagian dari Poros Perlawanan yang dipimpin Teheran.

Hizbullah mulai melancarkan serangan terhadap Israel pada bulan Oktober 2023 dalam upaya yang dikatakan bertujuan untuk mengakhiri perang di Gaza.

Namun berdasarkan ketentuan gencatan senjata yang menyusul lebih dari 62 hari pengeboman hebat Israel di Lebanon, Hizbullah dan Israel sepakat untuk menghentikan serangan mereka.

Kesepakatan itu juga menyatakan bahwa Hizbullah harus menarik pasukannya ke utara Sungai Litani, sekitar 30 km (20 mil) di utara perbatasan Israel, dan membongkar infrastruktur militernya di Lebanon selatan.

Di Gaza, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 44.700 orang, banyak di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Serangan itu juga telah menyapu bersih sebagian besar wilayah itu dan membuat hampir seluruh penduduknya mengungsi. Lebih dari 100.000 orang telah terluka, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong yang terkepung itu.

Pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Netanyahu Marah Luar...
Netanyahu Marah Luar Biasa dalam Sidang Korupsi: Anda Menempatkan Saya di Neraka!
90% Penduduk Gaza Kekurangan...
90% Penduduk Gaza Kekurangan Air akibat Blokade Baru Israel
Turki Blokir Latihan...
Turki Blokir Latihan Militer Israel-NATO hingga Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Keluarga Sandera Israel...
Keluarga Sandera Israel Beri Netanyahu Waktu 24 Jam untuk Setop Pemutusan Listrik Gaza
Pemimpin Houthi Kutuk...
Pemimpin Houthi Kutuk Pembunuhan di Suriah, Tuding AS dan Israel Dukung Takfiri
Hamas: AS Ingin Hentikan...
Hamas: AS Ingin Hentikan Perang Gaza
Turis Israel Diperkosa...
Turis Israel Diperkosa Beramai-ramai di India, Ternyata Pemicunya Urusan Sepele
Hamas: Palestina Tak...
Hamas: Palestina Tak Akan Serahkan Senjata selama Penjajahan Israel Terus Berlanjut
Rekomendasi
Indonesia Hapus 1,3...
Indonesia Hapus 1,3 Juta Konten Berbahaya Terkait Pornografi dan Judi Online
Mudik Lebaran 2025 Makin...
Mudik Lebaran 2025 Makin Nyaman, KAI Hadirkan KAI Entertainment by NextGO
5 Potret Cantik Luna...
5 Potret Cantik Luna Bijl, Model Belanda yang Jadi Pacar Maarten Paes
Berita Terkini
Israel Sebar Perangkat...
Israel Sebar Perangkat Mata-mata Sebesar Serangga saat Buka Puasa dan Sahur di Gaza
33 menit yang lalu
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
1 jam yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
2 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
3 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
4 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
5 jam yang lalu
Infografis
Unit Khusus Israel Menjarah...
Unit Khusus Israel Menjarah Emas Senilai Rp414 Miliar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved