Apa Kelompok HTS Didukung Israel untuk Melemahkan Suriah?
loading...
A
A
A
Sebagai bukti, ia mengungkap banyak pejuang Hizbullah dipindahkan dari Suriah untuk menghadapi invasi darat Israel di Lebanon. Belum lagi, ada insiden ledakan ribuan pager di hadapan pemiliknya.
Selain Iran, HTS melihat sekutu Suriah lain seperti Rusia yang juga semakin lemah. Terlebih, saat ini fokus Moskow adalah pada pertempuran panjang di Ukraina, sehingga akan meninggalkan peran utama di Damaskus.
Berbicara kepada Channel 12 Israel, pada Minggu (1/12), seorang komandan pemberontak tidak berusaha menyembunyikan hubungan antara serangan itu dan operasi militer Israel di Iran. Ia menambahkan bahwa tujuannya adalah untuk menggulingkan rezim Assad dan mendirikan pemerintahan yang memiliki hubungan baik dengan semua tetangganya.
“Kami melihat perjanjian (gencatan senjata) dengan Hizbullah dan memahami bahwa inilah saatnya untuk membebaskan tanah kami. Kami tidak akan membiarkan Hizbullah bertempur di wilayah kami dan kami tidak akan membiarkan orang Iran berakar di sana.” kata perwira tersebut.
Selama beberapa tahun terakhir, HTS telah membangun kemampuan militernya. Charles Lister, pakar Suriah di Middle East Institute menyebut kelompok ini mengoperasikan akademi militer yang dikelola para pembelot dari militer Suriah dan merestrukturisasi sayap bersenjatanya menjadi struktur angkatan bersenjata konvensional.
Namun, tentunya masih dini untuk menilai keberhasilan pasukan pemberontak HTS di Suriah. Tak langsung dikatakan berhasil, semua pihak masih menunggu respons dari Damaskus dan para sekutunya.
Selain Iran, HTS melihat sekutu Suriah lain seperti Rusia yang juga semakin lemah. Terlebih, saat ini fokus Moskow adalah pada pertempuran panjang di Ukraina, sehingga akan meninggalkan peran utama di Damaskus.
Berbicara kepada Channel 12 Israel, pada Minggu (1/12), seorang komandan pemberontak tidak berusaha menyembunyikan hubungan antara serangan itu dan operasi militer Israel di Iran. Ia menambahkan bahwa tujuannya adalah untuk menggulingkan rezim Assad dan mendirikan pemerintahan yang memiliki hubungan baik dengan semua tetangganya.
“Kami melihat perjanjian (gencatan senjata) dengan Hizbullah dan memahami bahwa inilah saatnya untuk membebaskan tanah kami. Kami tidak akan membiarkan Hizbullah bertempur di wilayah kami dan kami tidak akan membiarkan orang Iran berakar di sana.” kata perwira tersebut.
Selama beberapa tahun terakhir, HTS telah membangun kemampuan militernya. Charles Lister, pakar Suriah di Middle East Institute menyebut kelompok ini mengoperasikan akademi militer yang dikelola para pembelot dari militer Suriah dan merestrukturisasi sayap bersenjatanya menjadi struktur angkatan bersenjata konvensional.
Namun, tentunya masih dini untuk menilai keberhasilan pasukan pemberontak HTS di Suriah. Tak langsung dikatakan berhasil, semua pihak masih menunggu respons dari Damaskus dan para sekutunya.
(ahm)