Bashar al-Assad Bersumpah Suriah Akan Kalahkan dan Hancurkan Teroris
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad telah bersumpah pasukannya akan mengalahkan dan menghacurkan kelompok milisi pemberontak yang dia sebut sebagai teroris yang saat ini mengamuk di wilayah utara negaranya.
“Tidak peduli seberapa intens serangan teroris mereka,” ujar Assad. Janji tersebut disampaikan saat tentara Suriah bersiap untuk mempertahankan kota Hama dari para pemberontak.
Dalam panggilan telepon dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed pada hari Sabtu, Assad menekankan: “Suriah terus mempertahankan stabilitas dan integritas teritorialnya dalam menghadapi semua teroris.”
“Suriah mampu, dengan bantuan sekutu dan teman-temannya, mengalahkan dan melenyapkan mereka tidak peduli seberapa intens serangan teroris mereka,” imbuh Assad dalam pernyataan yang diterbitkan kantornya, Minggu (1/12/2024).
Kelompok pemberontak Hayat Tahrir-al-Sham (HTS)—yang sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra—dan sekelompok milisi sekutu mereka telah menyerang wilayah yang dikuasai pemerintah di Suriah utara pada hari Rabu, melanggar gencatan senjata yang ditetapkan oleh Rusia dan Turki pada tahun 2020.
Pada hari Jumat, para milisi HTS telah memasuki Aleppo, yang telah berada di bawah kendali pemerintah Suriah sejak tahun 2016. Kelompok pemantau perang Suriah melaporkan kelompok pemberontak kini menguasai sebagian besar Aleppo dan pasukan rezim Suriah mundur.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Komando Umum Suriah mengatakan bahwa: “Serangan itu didukung oleh ribuan teroris asing, senjata berat, dan sejumlah besar pesawat tanpa awak.”
Puluhan personel tentara Suriah telah tewas saat mempertahankan Aleppo.
Komando tersebut mengeklaim pasukan pemerintah Suriah berhasil mencegah jatuhnya Aleppo sepenuhnya, dan telah mundur dari kota itu untuk mempersiapkan serangan balik.
“Tidak peduli seberapa intens serangan teroris mereka,” ujar Assad. Janji tersebut disampaikan saat tentara Suriah bersiap untuk mempertahankan kota Hama dari para pemberontak.
Dalam panggilan telepon dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed pada hari Sabtu, Assad menekankan: “Suriah terus mempertahankan stabilitas dan integritas teritorialnya dalam menghadapi semua teroris.”
“Suriah mampu, dengan bantuan sekutu dan teman-temannya, mengalahkan dan melenyapkan mereka tidak peduli seberapa intens serangan teroris mereka,” imbuh Assad dalam pernyataan yang diterbitkan kantornya, Minggu (1/12/2024).
Kelompok pemberontak Hayat Tahrir-al-Sham (HTS)—yang sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra—dan sekelompok milisi sekutu mereka telah menyerang wilayah yang dikuasai pemerintah di Suriah utara pada hari Rabu, melanggar gencatan senjata yang ditetapkan oleh Rusia dan Turki pada tahun 2020.
Pada hari Jumat, para milisi HTS telah memasuki Aleppo, yang telah berada di bawah kendali pemerintah Suriah sejak tahun 2016. Kelompok pemantau perang Suriah melaporkan kelompok pemberontak kini menguasai sebagian besar Aleppo dan pasukan rezim Suriah mundur.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Komando Umum Suriah mengatakan bahwa: “Serangan itu didukung oleh ribuan teroris asing, senjata berat, dan sejumlah besar pesawat tanpa awak.”
Puluhan personel tentara Suriah telah tewas saat mempertahankan Aleppo.
Komando tersebut mengeklaim pasukan pemerintah Suriah berhasil mencegah jatuhnya Aleppo sepenuhnya, dan telah mundur dari kota itu untuk mempersiapkan serangan balik.