Siapa Pelaku Sabotase yang Jadi Penyebab Kecelakaan Pesawat Kargo di Lithuania?
loading...
A
A
A
3. Dugaan Pelaku Sabotase Mengarah kepada Rusia
Awal bulan ini, Wall Street Journal melaporkan bahwa alat pembakar yang meledak di Leipzig, Jerman, dan Inggris pada bulan Juli merupakan bagian dari operasi rahasia Rusia yang bertujuan untuk memulai kebakaran di dalam pesawat kargo dan penumpang yang menuju AS dan Kanada. Beberapa pejabat Eropa kemudian mendukung tuduhan tersebut, yang dibantah oleh Moskow.“Saya dapat menyatakan bahwa ini merupakan bagian dari operasi kinetik yang tidak konvensional terhadap negara-negara NATO yang dilakukan oleh intelijen militer Rusia,” Kestutis Budrys, penasihat keamanan nasional Presiden Lithuania Gitanas Nauseda, mengatakan kepada Reuters setelah laporan WSJ.
Pesawat DHL di bandara Leipzig. Pada bulan Juli, alat-alat meledak di pusat logistik DHL di Leipzig dan Birmingham, Inggris, Wall Street Journal melaporkan bulan ini.
“Kami mencatat bahwa operasi ini sedang ditingkatkan: fokusnya bergeser … ke kerusakan infrastruktur dan tindakan yang dapat mengakibatkan kematian orang,” kata Budrys.
4. Rusia Membantah Melakukan Sabotase
Berbicara dalam konferensi pers, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut laporan WSJ sebagai “tipuan yang tidak dapat dipahami yang tidak pernah didukung oleh informasi yang kredibel.”Pesawat kargo yang jatuh pada hari Senin adalah pesawat Swiftair yang “beroperasi berdasarkan kontrak untuk DHL,” kata perusahaan logistik tersebut dalam sebuah pernyataan kepada CNN.
DHL mengatakan pesawat tersebut “melakukan pendaratan darurat sekitar satu kilometer dari Bandara VNO.” Pihak DHL mengonfirmasi ada empat orang di dalam pesawat. “Penyebab kecelakaan masih belum diketahui, dan penyelidikan sedang dilakukan,” kata DHL.
Pesawat itu adalah Boeing 737-400, menurut pernyataan dari Swiftair.
Menurut wali kota Vilnius, Valdas Benkunskas, pesawat itu nyaris menabrak rumah secara langsung, tetapi malah jatuh ke halaman di dekatnya, LRT melaporkan.
Kepala Kepolisian Lithuania, Arūnas Paulauskas, mengatakan insiden itu “kemungkinan besar karena kesalahan teknis atau kesalahan manusia” tetapi terorisme “tidak dapat dikesampingkan,” menurut LRT.
(ahm)