Setelah Ancam Bunuh Presiden Marcos Jr, Wapres Sara Duterte Terancam Dimakzulkan

Senin, 25 November 2024 - 16:32 WIB
loading...
A A A
Ia mengatakan bahwa pernyataan terbaru yang dibuat oleh Duterte, di mana ia mengancam akan membunuh Presiden Marcos, "mengganggu" karena datang dari pejabat tertinggi kedua di negara itu.

"Jelas, pernyataan yang ia keluarkan itu mengganggu. Itu tidak pantas bagi seorang wakil presiden. Kami adalah pejabat pemerintah. Kami harus berhati-hati dengan kata-kata yang kami sampaikan, terutama pejabat tertinggi kedua di negara ini," kata Chua ketika ditanya apakah pernyataan Duterte dapat digunakan sebagai dasar untuk mengajukan kasus pemakzulan terhadapnya.

"Ia seharusnya memikirkannya secara matang terlebih dahulu, Wakil Presiden kita, sebelum ia mengucapkan kata-kata itu," imbuhnya.

Chua mengatakan komitenya belum menyelesaikan penyelidikannya terhadap dana rahasia senilai 612,5 juta peso yang diduga disalahgunakan oleh Duterte di Kantor Wakil Presiden (500 juta peso) dan Departemen Pendidikan (112,5 juta peso) selama masa jabatannya sebagai sekretaris.

“Jika ada dasar untuk mengajukan pemakzulan, saya katakan ya. Ada dasar. Kami melihatnya selama sidang komite. Tetapi apakah itu akan berhasil, itu, saya belum bisa menjawabnya,” tambahnya.

Chua mengatakan bahwa dasar untuk mengajukan pengaduan pemakzulan terhadap Duterte termasuk pengkhianatan terhadap kepercayaan publik dan korupsi.

“Itulah alasannya mengapa kami memberinya kesempatan untuk menjawab semua tuduhan terhadapnya. Dia harus menjawab semua tuduhan yang belum pernah dijelaskan. Misalnya, P15 juta yang digunakan oleh DepEd dalam Youth Leaders Summit yang tidak dapat mereka jelaskan. Itu dihabiskan dalam 11 hari,” katanya.

“Ada banyak pertanyaan. Ada banyak masalah. Mereka diberi kesempatan untuk menjawabnya. Siapa tahu mereka punya jawaban yang logis untuk ini. Kenapa mereka menyewa rumah persembunyian seharga Rp1 juta per hari, selama sebelas hari? Di mana lokasinya?” kata Chua.

Ia mengatakan Wapres juga harus menjelaskan kepada panitia apakah penandatangan tanda terima “Mary Grace Piattos” itu ada atau hanya nama yang dibuat-buat.

Ia mengatakan bahwa penyelidikan mereka adalah “untuk membantu legislasi.”
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1215 seconds (0.1#10.140)