Segerombol Drone Misterius Terbang di Atas Markas Senjata Nuklir AS di Inggris
loading...
A
A
A
LONDON - Segerombol pesawat nirawak (drone) misterius telah terlihat terbang di atas beberapa fasilitas Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF), yang salah satunya menjadi markas senjata nuklir Amerika Serikat (AS).
Angkatan Udara AS (USAF) telah mengonfirmasi bahwa sekelompok perangkat nirawak dengan berbagai ukuran dan konfigurasi telah dilacak di atas tiga pangkalan RAF di Suffolk dan Norfolk.
Selain menampung unit Angkatan Udara Kerajaan Inggris, pangkalan RAF juga termasuk di antara beberapa pangkalan yang digunakan oleh komando USAF di Eropa untuk menjaga jet-jet tempurnya tetap siaga.
Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara Angkatan Udara AS di Eropa mengatakan mereka tidak dapat memastikan apakah segerombol drone misterius itu bermusuhan atau tidak.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa sistem udara tak berawak (UAS) kecil terlihat di sekitar dan di atas RAF Lakenheath, RAF Mildenhall, dan RAF Feltwell antara 20 hingga 22 November. Jumlah UAS berfluktuasi dan ukurannya [serta] konfigurasinya bervariasi,” katanya kepada The Sun, Minggu (24/11/2024).
RAF Lakenheath dikenal sebagai markas senjata nuklir AS.
"UAS dipantau secara aktif dan para pemimpin instalasi memastikan bahwa tidak ada serangan yang berdampak pada penduduk pangkalan atau infrastruktur penting,” lanjut juru bicara USAF.
Laporan The Sun, yang belum diverifikasi, mengeklaim bahwa jet tempur canggih F-15E Strike Eagles yang diproduksi AS dikerahkan sebagai respons terhadap segerombolan pesawat nirawak tersebut saat kehadiran mereka berdampak pada operasi penerbangan lokal.
USAF menolak berkomentar tentang "hak untuk melindungi" instalasi. Juru bicara USAF menambahkan bahwa mereka tidak akan membahas hal-hal spesifik operasional.
"Untuk melindungi keamanan operasional, kami tidak membahas langkah-langkah perlindungan pasukan khusus kami tetapi tetap memiliki hak untuk melindungi instalasi,” katanya.
RAF Lakenheith, yang pertama kali digunakan dalam Perang Dunia I sebagai instalasi khusus Inggris, telah menampung unit AS sejak Perang Dingin, ketika Skuadron Penyelesaian Pangkalan ke-7504 menjadi yang pertama dari jenisnya di lokasi tersebut.
Pada abad ke-21, ini adalah fasilitas penting yang menyimpan satu-satunya jet tempur generasi keempat dan kelima USAF di Eropa.
Di antara jet yang ditempatkan di instalasi tersebut adalah jet taktis F-35A dan F-15E.
Sementara para pejabat belum menentukan sumber drone-drone tersebut, serangan itu terjadi ketika ketegangan geopolitik antara Rusia dan dunia Barat meningkat, di mana Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini melontarkan ancaman serius terhadap Inggris.
Berbicara setelah Ukraina menembakkan rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris ke wilayah Rusia pada 20 November, Putin memperingatkan bahwa negaranya memiliki amunisi hipersonik yang dapat menembaki Eropa.
“Rusia menganggap dirinya berhak menggunakan senjata terhadap fasilitas militer negara-negara yang mengizinkan penggunaan senjata mereka terhadap Rusia,” katanya.
Angkatan Udara AS (USAF) telah mengonfirmasi bahwa sekelompok perangkat nirawak dengan berbagai ukuran dan konfigurasi telah dilacak di atas tiga pangkalan RAF di Suffolk dan Norfolk.
Selain menampung unit Angkatan Udara Kerajaan Inggris, pangkalan RAF juga termasuk di antara beberapa pangkalan yang digunakan oleh komando USAF di Eropa untuk menjaga jet-jet tempurnya tetap siaga.
Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara Angkatan Udara AS di Eropa mengatakan mereka tidak dapat memastikan apakah segerombol drone misterius itu bermusuhan atau tidak.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa sistem udara tak berawak (UAS) kecil terlihat di sekitar dan di atas RAF Lakenheath, RAF Mildenhall, dan RAF Feltwell antara 20 hingga 22 November. Jumlah UAS berfluktuasi dan ukurannya [serta] konfigurasinya bervariasi,” katanya kepada The Sun, Minggu (24/11/2024).
RAF Lakenheath dikenal sebagai markas senjata nuklir AS.
"UAS dipantau secara aktif dan para pemimpin instalasi memastikan bahwa tidak ada serangan yang berdampak pada penduduk pangkalan atau infrastruktur penting,” lanjut juru bicara USAF.
Laporan The Sun, yang belum diverifikasi, mengeklaim bahwa jet tempur canggih F-15E Strike Eagles yang diproduksi AS dikerahkan sebagai respons terhadap segerombolan pesawat nirawak tersebut saat kehadiran mereka berdampak pada operasi penerbangan lokal.
USAF menolak berkomentar tentang "hak untuk melindungi" instalasi. Juru bicara USAF menambahkan bahwa mereka tidak akan membahas hal-hal spesifik operasional.
"Untuk melindungi keamanan operasional, kami tidak membahas langkah-langkah perlindungan pasukan khusus kami tetapi tetap memiliki hak untuk melindungi instalasi,” katanya.
RAF Lakenheith, yang pertama kali digunakan dalam Perang Dunia I sebagai instalasi khusus Inggris, telah menampung unit AS sejak Perang Dingin, ketika Skuadron Penyelesaian Pangkalan ke-7504 menjadi yang pertama dari jenisnya di lokasi tersebut.
Pada abad ke-21, ini adalah fasilitas penting yang menyimpan satu-satunya jet tempur generasi keempat dan kelima USAF di Eropa.
Di antara jet yang ditempatkan di instalasi tersebut adalah jet taktis F-35A dan F-15E.
Sementara para pejabat belum menentukan sumber drone-drone tersebut, serangan itu terjadi ketika ketegangan geopolitik antara Rusia dan dunia Barat meningkat, di mana Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini melontarkan ancaman serius terhadap Inggris.
Berbicara setelah Ukraina menembakkan rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris ke wilayah Rusia pada 20 November, Putin memperingatkan bahwa negaranya memiliki amunisi hipersonik yang dapat menembaki Eropa.
“Rusia menganggap dirinya berhak menggunakan senjata terhadap fasilitas militer negara-negara yang mengizinkan penggunaan senjata mereka terhadap Rusia,” katanya.
(mas)