Bukan Dihantam Rudal, Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat Ukraina di Iran

Rabu, 08 Januari 2020 - 17:31 WIB
Bukan Dihantam Rudal, Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat Ukraina di Iran
Bukan Dihantam Rudal, Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat Ukraina di Iran
A A A
TEHERAN - Pesawat Ukraina International Airlines jatuh di dekat Ibu Kota Iran, Teheran, pada Rabu (8/1/2020) pagi. Kecelakaan yang menewaskan 176 orang ini terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak.

Kedutaan Besar (Kedubes) Ukraina di Teheran pun mengungkapkan penyebab kecelakaan tersebut. Menurut pejabat Kedubes Ukraina kecelakaan tersebut disebabkan karena kegagalan mesin, bukan karena serangan rudal maupun terorisme seperti dikutip dari Newsweek.

Pesawat nahas itu akan bertolak ke Kies ketika jatuh tak lama setelah lepas landas di bandara internasional Imam Khomeini. Pesawat meninggalkan landasan tepat setelah pukul 06.10 pagi waktu Teheran dan jatuh sekitar lima menit kemudian, menurut pejabat Iran.

Pejabat darurat Iran, Pir Hossein Kulivand, dan Bulan Sabit Merah Iran mengatakan tidak ada yang selamat dari kecelakaan itu. Kulivand mengatakan bahwa 147 orang yang tewas adalah warga negara Iran.

Juru bicara penerbangan sipil Iran Reza Jafarzadeh mengatakan bahwa pesawat itu jatuh sekitar lima menit setelah meninggalkan bandara.

"Pilot tidak memiliki kontak dengan menara dan tidak mengumumkan situasi darurat sebelum kecelakaan," tambahnya.

Cuplikan yang tersebar di Twitter menunjukkan pesawat jatuh dari langit pada Rabu pagi. Dilaporkan oleh kantor berita Iran, ISNA, video menunjukkan bola api besar di kejauhan saat pesawat menghantam tanah.

The Associated Press melaporkan bahwa pesawat itu jatuh di tanah pertanian. Para wartawan di tempat kejadian menggambarkan para pejabat darurat bekerja di tengah-tengah puing dan mayat.

Pesawat itu adalah pesawat Boeing 737-800. Perusahaan yang berbasis di AS itu - yang telah bergulat dengan masalah keamanan terkait dengan Boeing 737 Max - merilis pernyataan pendek di Twitter.

"Mengetahui laporan media dari Iran dan kami sedang mengumpulkan lebih banyak informasi mengenai insiden tersebut," kata Boeing.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah mempersingkat kunjungannya ke Oman untuk kembali ke Kiev. Pemimpin parlemen Ukraina, Dmytro Razumkov, menyatakan belasungkawanya di Facebook.

"Tugas kami adalah mengetahui penyebab jatuhnya (pesawat) Boeing dan memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada keluarga para korban," katanya.

Kecelakaan itu terjadi ketika Iran meluncarkan serangan rudal balistik di dua pangkalan militer di Irak yang menampung pasukan AS. Iran menembakkan rentetan rudal balistik terhadap pangkalan militer di Irak yang menjadi tuan rumah pasukan AS, sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan Korps Garda Revolusi Islam Qassem Soleimani pekan lalu.

Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif mengatakan, serangan itu - yang tampaknya tidak menimbulkan korban di pihak AS atau Irak - dilakukan untuk membela diri berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB.

"Kami tidak mencari eskalasi atau perang, tetapi akan membela diri terhadap agresi apa pun," imbuhnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3662 seconds (0.1#10.140)