India Siap-siap Gantung 4 Pemerkosa Mahasiswi Delhi

Rabu, 08 Januari 2020 - 02:59 WIB
India Siap-siap Gantung 4 Pemerkosa Mahasiswi Delhi
India Siap-siap Gantung 4 Pemerkosa Mahasiswi Delhi
A A A
NEW DELHI - Pengadilan India memerintahkan eksekusi gantung pada 22 Januari 2020 terhadap empat pria yang dihukum atas kasus pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi Universitas Delhi tahun 2012. Pemerkosaan di bus itu pernah memicu demo besar-besaran.

Awalnya ada enam orang yang dituduh terlibat dalam serangan brutal di atas bus kota tersebut. Namun, satu tersangka yang masih remaja dibebaskan setelah penahanan singkat. Satu tersangka lagi bunuh diri saat menunggu persidangan.

Hakim pengadilan Delhi, Satish Kumar, pada hari Selasa mengeluarkan surat perintah eksekusi terhadap empat terpidana mati. Menurut surat perintah tersebut, eksekusi gantung harus dijalankan pada 22 Januari 2020 pukul 07.00 pagi.

Meski akan dieksekusi, empat terpidana mati itu masih memiliki satu kesempatan untuk mengajukan banding. Mereka juga berhak mengajukan petisi kepada presiden India untuk meminta pengampunan.

Mahasiswi 23 tahun dengan inisial JS diserang pada Desember 2012 ketika dalam perjalanan pulang ke rumah setelah mengunjungi bioskop dengan seorang teman pria.

Para penyerangnya bergantian memerkosa dan melukai korban dengan batang logam ketika bus melaju di sekitar ibu kota. Korban kemudian dibuang bersama teman prianya yang telah dipukuli di sebuah parit pinggir jalan.

Mahasiswi itu akhirnya meninggal dunia karena luka-lukanya setelah hampir dua minggu setelah serangan. Dia meninggal di sebuah rumah sakit di Singapura, tempat dia dirawat secara khusus.

Puluhan ribu orang India turun ke jalan sebagai protes, dan kasus ini menyebabkan perombakan besar-besaran hukum seputar kekerasan seksual.

Kasus ini juga dibuat film dokumenter yang meraih penghargaan. Keluarga korban mengaku senang dengan putusan pengadilan.

"Putusan ini akan mengembalikan kepercayaan perempuan pada pengadilan," kata ibu korban, Asha Devi, kepada wartawan. "Putri saya akhirnya akan mendapatkan keadilan."

Ayah korban, Badrinath Singh, menggambarkan putusan pengadilan sebagai keputusan yang baik untuk seluruh negeri.

"Tetapi perjuangan kami akan berlanjut untuk banyak anak perempuan lain yang berada dalam situasi serupa di India," ujarnya, seperti dikutip AFP, Rabu (8/1/2020).

Laporan media India mengatakan penjara Tihar, tempat empat terpidana mati ditahan, baru-baru ini melakukan eksekusi boneka untuk menguji tiang gantungan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5331 seconds (0.1#10.140)