Sudah 107 Tahun Deklarasi Balfour, Cikal Bakal Berdirinya Negara Israel di Tanah Palestina

Minggu, 03 November 2024 - 12:14 WIB
loading...
A A A
Namun, deklarasi tersebut berarti bahwa Palestina akan berada di bawah pendudukan Inggris dan bahwa orang-orang Arab Palestina yang tinggal di sana tidak akan memperoleh kemerdekaan.

Akhirnya, deklarasi tersebut memperkenalkan gagasan yang dilaporkan belum pernah terjadi sebelumnya dalam hukum internasional—yaitu “rumah nasional”.

Penggunaan istilah samar “rumah nasional” untuk orang-orang Yahudi, sebagai lawan dari “negara”, membuat maknanya terbuka untuk ditafsirkan.

Draf dokumen sebelumnya menggunakan frasa “pembentukan kembali Palestina sebagai Negara Yahudi”, tetapi kemudian diubah.

Namun, dalam pertemuan dengan pemimpin Zionis Chaim Weizmann pada tahun 1922, Arthur Balfour dan Perdana Menteri saat itu David Lloyd George dilaporkan mengatakan Deklarasi Balfour “selalu berarti negara Yahudi pada akhirnya”.

Mengapa Deklarasi Balfour Dikeluarkan?


Pertanyaan tentang mengapa Deklarasi Balfour dikeluarkan telah menjadi subjek perdebatan selama beberapa dekade, dengan para sejarawan menggunakan sumber yang berbeda untuk menawarkan berbagai penjelasan.

Beberapa pihak berpendapat bahwa banyak pejabat pemerintah Inggris pada saat itu yang tidak mendukung adalah kaum Zionis sendiri, dan yang lain mengatakan deklarasi tersebut dikeluarkan karena alasan anti-Semit, di mana memberikan Palestina kepada orang Yahudi akan menjadi solusi untuk "masalah Yahudi".

Namun, di kalangan akademisi arus utama, ada serangkaian alasan yang disetujui secara umum—pengendalian atas Palestina merupakan kepentingan strategis kekaisaran untuk menjaga Mesir dan Terusan Suez dalam lingkup pengaruh Inggris.

Inggris harus berpihak pada kaum Zionis untuk menggalang dukungan di antara orang Yahudi di Amerika Serikat dan Rusia, dengan harapan mereka dapat mendorong pemerintah mereka untuk tetap berperang sampai menang.

Bagaimana Respons Orang Palestina dan Arab?


Pada tahun 1919, Presiden AS saat itu Woodrow Wilson menunjuk sebuah komisi untuk menyelidiki opini publik tentang sistem wajib di Suriah dan Palestina.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1353 seconds (0.1#10.140)