4 Alasan Israel Melarang UNRWA, Salah Satunya Membunuh Rakyat Palestina Pelan-pelan

Kamis, 31 Oktober 2024 - 11:39 WIB
loading...
A A A
PBB menyelidiki klaim Israel dan memecat sembilan orang, tetapi dikatakan Israel telah tidak memberikan bukti untuk tuduhan lainnya dan Unrwa membantah adanya keterlibatan yang lebih luas dengan Hamas.

Berbicara pada Senin malam, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengulangi tuduhan tersebut, menulis di X bahwa "Pekerja UNRWAyang terlibat dalam kegiatan perjuangan terhadap Israel harus bertanggung jawab."

Berdasarkan undang-undang baru - yang disetujui oleh 92 anggota parlemen dan ditentang oleh hanya 10 orang - kontak antara karyawan Unrwa dan pejabat Israel akan dilarang.

4. Membunuh Rakyat Palestina secara Pelan-pelan

Sementara sebagian besar proyek UNRWA berlangsung di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, ia bergantung pada perjanjian dengan Israel untuk beroperasi. Ini termasuk memindahkan bantuan melalui pos pemeriksaan antara Israel dan Gaza.

Bersama dengan Bulan Sabit Merah Palestina, UNRWA menangani hampir semua distribusi bantuan di Gaza melalui 11 pusat di seluruh wilayah kantong tersebut. Ia juga menyediakan layanan ke 19 kamp pengungsi di Tepi Barat.

Direktur UNRWA William Deere mengatakan kepada BBC bahwa pada tataran praktis, larangan berinteraksi dengan pejabat Israel berarti hampir mustahil bagi staf lembaga tersebut untuk beroperasi di negara tersebut.

"Kita tidak akan bisa untuk bergerak di Gaza tanpa menjadi sasaran serangan yang mungkin terjadi, staf internasional tidak akan bisa mendapatkan visa lagi," katanya.

Direktur eksekutif Program Pangan Dunia PBB mengatakan tanpa kehadiran Unrwa di Gaza, badan-badan bantuan tidak akan dapat mendistribusikan makanan dan obat-obatan penting.

"Mereka melakukan semua pekerjaan di lapangan di sana," kata Cindy McCain kepada BBC. "Kami tidak memiliki kontak. Kami tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui kontak-kontak tersebut, karena keadaan di sana sangat sulit."

Perdana Menteri Netanyahu mengatakan pada hari Senin bahwa "bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan harus tetap tersedia di Gaza" meskipun ada larangan Unrwa, dan bahwa Israel akan bekerja dengan mitra-mitra internasionalnya untuk memastikan hal ini.

Namun pada hari Senin, departemen luar negeri AS mengatakan Israel harus melakukan "lebih banyak lagi" untuk mengizinkan bantuan internasional masuk ke Gaza. Peringatan itu muncul dua minggu setelah memberi Israel waktu 30 hari untuk meningkatkan pasokan, atau menghadapi risiko melihat beberapa bantuan militer dipotong.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1141 seconds (0.1#10.140)