Peramal Super: Perang Dunia III Segera Pecah di Ukraina, AS Runtuh Tahun 2032
loading...
A
A
A
"Pada tahun 80-an, saya berada di Jenewa, ketika kami semua berurusan dengan uang OPEC. Saya melihat Jepang mulai bangkit, dan modal mulai mengalir ke Asia," katanya kepada DailyMail.
"Mengamati aliran modal ini, saya menulis sebuah program untuk melacak dan memprediksi ke mana modal akan bergerak selanjutnya," lanjut dia.
Karya ini menjadi latar bagi beberapa prediksi Armstrong yang paling akurat dan mengejutkan, serta perhatian dan masalah yang tidak diinginkan yang ditimbulkannya.
"Pada tahun 80-an, salah satu bank terkemuka di Lebanon meminta saya untuk membuat sebuah model," kenangnya.
"Saya menelepon mereka dan mengatakan bahwa saya pikir ada yang salah dengan data tersebut. Saya berkata; 'Komputer mengatakan negara Anda akan hancur dalam delapan hari'," papar Armstrong.
"Dan klien saya di bank tersebut berkata kepada saya, 'Mata uang apa yang direkomendasikannya', dan saya menjawab, 'Franc Swiss'."
"Delapan hari kemudian," seperti yang diingat Armstrong, "Perang Saudara dimulai."
Pada tahun 80-an dan 90-an, Armstrong memberi pengarahan kepada Kongres AS tentang ekonomi dunia, mengunjungi Perdana Menteri Margaret Thatcher di Inggris—dan dia mengatakan CIA mencari keahliannya setelah keruntuhan keuangan Rusia tahun 1998.
"Saat ini, komputer hanya menarik laporan dari seluruh dunia, dan menulis lebih dari 1000 laporan perkiraan setiap hari," katanya kepada DailyMail.
Namun, Armstrong adalah tokoh kontroversial, di mana setelah membangun reputasinya di tahun 80-an dan 90-an, dia menghabiskan 11 tahun di penjara karena menipu investor hingga USD700 juta pada tahun 1999 dalam apa yang digambarkan sebagai "skema Ponzi tiga miliar dolar".
"Mengamati aliran modal ini, saya menulis sebuah program untuk melacak dan memprediksi ke mana modal akan bergerak selanjutnya," lanjut dia.
Karya ini menjadi latar bagi beberapa prediksi Armstrong yang paling akurat dan mengejutkan, serta perhatian dan masalah yang tidak diinginkan yang ditimbulkannya.
"Pada tahun 80-an, salah satu bank terkemuka di Lebanon meminta saya untuk membuat sebuah model," kenangnya.
"Saya menelepon mereka dan mengatakan bahwa saya pikir ada yang salah dengan data tersebut. Saya berkata; 'Komputer mengatakan negara Anda akan hancur dalam delapan hari'," papar Armstrong.
"Dan klien saya di bank tersebut berkata kepada saya, 'Mata uang apa yang direkomendasikannya', dan saya menjawab, 'Franc Swiss'."
"Delapan hari kemudian," seperti yang diingat Armstrong, "Perang Saudara dimulai."
Pada tahun 80-an dan 90-an, Armstrong memberi pengarahan kepada Kongres AS tentang ekonomi dunia, mengunjungi Perdana Menteri Margaret Thatcher di Inggris—dan dia mengatakan CIA mencari keahliannya setelah keruntuhan keuangan Rusia tahun 1998.
"Saat ini, komputer hanya menarik laporan dari seluruh dunia, dan menulis lebih dari 1000 laporan perkiraan setiap hari," katanya kepada DailyMail.
Namun, Armstrong adalah tokoh kontroversial, di mana setelah membangun reputasinya di tahun 80-an dan 90-an, dia menghabiskan 11 tahun di penjara karena menipu investor hingga USD700 juta pada tahun 1999 dalam apa yang digambarkan sebagai "skema Ponzi tiga miliar dolar".