Korea Utara Ancam Deklarasikan Perang

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:35 WIB
loading...
Korea Utara Ancam Deklarasikan...
Korea Utara ancam mendeklarasikan perang. Foto/Rodong Sinmun
A A A
PYONGYANG - Korea Utara mengklaim telah menemukan pecahan pesawat nirawak militer Korea Selatan yang jatuh. Pyongyang mengancam akan membalas, yang akan memperparah ketegangan di semenanjung tersebut.

Menurut kantor berita milik pemerintah Pyongyang, KCNA, UAV tersebut kemungkinan digunakan untuk menjatuhkan selebaran di atas ibu kota. Pesawat nirawak serupa terlihat menyebarkan selebaran yang penuh dengan "propaganda politik dan fitnah" awal bulan ini, kata kantor berita tersebut.

"Jika pelanggaran wilayah darat, udara, dan perairan DPRK oleh militer ROK ditemukan dan dikonfirmasi lagi, hal itu akan dianggap sebagai provokasi militer yang serius terhadap kedaulatan DPRK dan deklarasi perang serta serangan balasan langsung akan dilancarkan," KCNA memperingatkan, seperti dikutip RT.

Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan pejabat tinggi pemerintah, mengklaim pada Kamis bahwa Pyongyang memiliki "bukti yang jelas" bahwa Korea Selatan telah melanggar wilayah udara Korea Utara.

Korea Selatan menolak untuk mengonfirmasi apakah pesawat nirawaknya telah melintasi perbatasan. Juru bicara Kepala Staf Gabungan Kolonel Lee Sung-jun mengatakan kepada wartawan minggu ini bahwa masalah tersebut adalah "sesuatu yang harus diklarifikasi oleh Korea Utara."



Pyongyang telah terlibat dalam retorika permusuhan dalam beberapa bulan terakhir, menuduh tetangga selatannya melakukan "provokasi." Minggu ini, Korea Utara meledakkan beberapa ruas jalan menuju Korea Selatan, dan bersumpah untuk "memisahkan sepenuhnya" kedua negara dan mengubah wilayah perbatasan menjadi "benteng abadi."

Pada bulan Januari, Kim Jong-un mengusulkan untuk meninggalkan komitmen lama untuk reunifikasi, dan melabeli Korea Selatan sebagai "musuh utama."

Ketegangan tersebut sangat kontras dengan serangkaian isyarat persahabatan pada akhir tahun 2010-an ketika Presiden AS saat itu Donald Trump berusaha meredakan situasi di semenanjung Korea.

Namun, pertemuan antara Trump dan Kim di Hanoi pada tahun 2019 berakhir dengan kegagalan, dengan kedua belah pihak saling menuduh membuat tuntutan yang tidak realistis. Pyongyang sejak itu meningkatkan uji coba rudal, sementara AS telah meluncurkan lebih banyak latihan militer gabungan dengan Korea Selatan.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Apakah Kim Jong-un Benar...
Apakah Kim Jong-un Benar Masuk Islam? Cek Faktanya
Jet Tempur Rusia Masuk...
Jet Tempur Rusia Masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea Selatan
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Beberapa Rudal, Marah dengan Latihan Perang AS-Korsel
Korea Utara Membangun...
Korea Utara Membangun Kapal Selam Nuklir, Momok Baru bagi AS dan Sekutunya
Latihan Tempur Kacau,...
Latihan Tempur Kacau, Jet Militer Korea Selatan Malah Mengebom Warganya Sendiri
Adik Kim Jong-un Kesal...
Adik Kim Jong-un Kesal pada Kapal Induk AS, Ancam Tingkatkan Demonstrasi Kekuatan Nuklir
AS Kerahkan Kapal Induk...
AS Kerahkan Kapal Induk Nuklir ke Korsel setelah Korut Tembakkan Rudal Jelajah Strategis
Tato Bertuliskan ‘Kafir’...
Tato Bertuliskan ‘Kafir’ Milik Menhan AS Picu Kontroversi
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
Cerita Dosen Undip Berlebaran...
Cerita Dosen Undip Berlebaran Pertama Kali di Jerman untuk Kuliah di Kampusnya BJ Habibie
Lebaran Ayu Ting Ting...
Lebaran Ayu Ting Ting Tak Sama Lagi, Ini Sosok yang Dirindukan
Berita Terkini
Netanyahu Tunjuk Eks...
Netanyahu Tunjuk Eks Komandan Angkatan Laut sebagai Bos Baru Shin Bet
31 menit yang lalu
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
1 jam yang lalu
Brigade Al-Qassam Gelar...
Brigade Al-Qassam Gelar Operasi Pertama, Israel Bunuh 1.000 Orang Sejak Perang Kembali Pecah
2 jam yang lalu
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
3 jam yang lalu
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
4 jam yang lalu
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
8 jam yang lalu
Infografis
Bersiap Perang, 450...
Bersiap Perang, 450 Juta Warga Uni Eropa Diminta Timbun Makanan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved