Profesor Iran Ungkap Pager yang Meledak di Lebanon Ternyata Dibeli Iran dan Dikirim ke Hizbullah

Minggu, 13 Oktober 2024 - 21:26 WIB
loading...
A A A
Komentar Asadollahi dengan cepat menjadi viral, memicu spekulasi di berbagai media. Namun, hanya satu jam setelah pernyataannya, saluran TV pemerintah yang sama mengeluarkan bantahan.

Noor News, sebuah situs web yang berafiliasi erat dengan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, juga memposting tweet pada hari Sabtu yang membantah klaim Asadollahi.

"Pernyataan yang salah yang dibuat oleh seorang ahli di IRIB telah memicu spekulasi baru seputar insiden tersebut. Perusahaan-perusahaan Iran tidak memiliki peran dalam pembelian, pengangkutan, atau pendistribusian pager," kata tweet tersebut.

Kantor Berita Tasnim, situs web Teheran lain yang berafiliasi dengan IRGC, menerbitkan sebuah laporan yang berupaya mengklarifikasi situasi tersebut. Laporan tersebut mengutip komite teknis Hizbullah, yang menyelidiki ledakan tersebut dan menyimpulkan bahwa intelijen Israel telah menyusup ke rantai pasokan melalui perusahaan cangkang yang menyamar sebagai pemasok Taiwan.

Menurut laporan tersebut, tidak ditemukan individu atau perusahaan Iran yang terlibat. Bahasa Indonesia: Seseorang dibawa dengan tandu di luar Pusat Medis Universitas Amerika Beirut (AUBMC) saat orang-orang, termasuk pejuang dan petugas medis Hizbullah, terluka dan tewas ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, menurut sumber keamanan, di Beirut, Lebanon 17 September 2024.

Reza Sadr Al-Hosseini, seorang pakar urusan Timur Tengah, lebih jauh meremehkan pernyataan Asadollahi "Pager tersebut tidak diproduksi di Iran atau dibeli oleh perusahaan Iran mana pun, dan tidak ada individu Iran yang terlibat dalam seluruh proses," katanya saat diwawancarai dengan situs web Fars yang terkait dengan IRGC. Ia juga menambahkan bahwa banyak pager yang belum didistribusikan dan mereka yang terkena dampak ledakan termasuk warga biasa yang telah membeli perangkat tersebut dari pasar lokal.

Ledakan tersebut, yang menargetkan ribuan pager genggam dan walkie-talkie, merupakan serangan terkoordinasi yang terkait dengan intelijen Israel. Peralihan Hizbullah ke pager pada awal tahun 2024 menyusul kekhawatiran bahwa Israel telah membahayakan jaringan telepon selulernya.

Dengan pejabat Iran dan tokoh media yang berbeda pendapat mengenai sejauh mana keterlibatan Iran, situasi tetap menegangkan, terutama karena ketegangan di kawasan tersebut terus memanas.

(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0933 seconds (0.1#10.140)