Profesor Iran Ungkap Pager yang Meledak di Lebanon Ternyata Dibeli Iran dan Dikirim ke Hizbullah

Minggu, 13 Oktober 2024 - 21:26 WIB
loading...
Profesor Iran Ungkap...
Profesor di Iran ungkap pager yang meledak di Lebanon dibeli Iran dan dikirim ke Hizbullah. Foto/Iran International
A A A
TEHERAN - Seorang profesor universitas yang dekat dengan lembaga Iran , Masoud Asadollahi, telah dipanggil oleh pengadilan setelah menuduh di televisi pemerintah bahwa perantara Iran membeli pager Hizbullah yang meledak bulan lalu.

Masoud Asadollahi, seorang profesor di Universitas Imam Hussein yang berafiliasi dengan IRGC, menyampaikan komentar tersebut sebagai "pakar" di sebuah program TV pemerintah. Ia mengatakan sebuah perusahaan Iran yang tidak disebutkan namanya membeli 5.000 pager dan 3.000 diserahkan kepada Hizbullah tanpa pemeriksaan yang diperlukan karena tidak ada yang menduga pager itu akan meledak.

Ia tidak menyebutkan sumber atau menguraikan asal usul 2.000 perangkat lain yang digunakan dalam serangan tersebut.

Melansir Al Jazeera, Asadollahi berpotensi menghadapi tuntutan terkait penerbitan informasi yang salah untuk memengaruhi opini publik secara negatif, atau bahkan pelanggaran keamanan nasional, menurut outlet berita resmi pengadilan Iran. Dikatakan bahwa ia telah mengakui bahwa ia keliru.

Hal ini terjadi sehari setelah Organisasi Penerbangan Sipil Iran melarang pager dan walkie-talkie di semua penerbangan komersial, menurut media lokal.

Kemudian, Iran International melaporkan, selama siaran langsung TV pemerintah Iran, Masoud Asadollahi, mantan wakil komandan Pasukan Quds IRGC, membuat pernyataan yang mengklaim bahwa sebuah perusahaan Iran membeli pager dari pemasok Taiwan atas nama Hizbullah, yang kemudian memicu kontroversi dan bantahan.

“Mereka (Hizbullah) sudah memiliki ribuan pager...tetapi dibutuhkan tiga hingga empat ribu pager baru. Mereka meminta perusahaan Iran untuk memesan. Hizbullah mengatakan mereka tidak dapat melakukan pembelian karena akan menimbulkan kecurigaan. Perusahaan tersebut bernegosiasi dengan merek Taiwan terkenal yang biasa memproduksi pager dan memesan 5.000 pager. Pager tersebut dikirim ke perusahaan Iran. Pager tersebut kemudian diberikan kepada Hizbullah,” kata Asadollahi.



Perangkat itu kemudian meledak pada bulan September, menewaskan sedikitnya 42 orang yang berafiliasi dengan Hizbullah dan melukai lebih dari 3.000 orang dalam apa yang digambarkan sebagai pelanggaran keamanan paling signifikan yang dilakukan Hizbullah sejak konfliknya dengan Israel meningkat pada bulan Oktober 2023.

Banyak pertanyaan yang muncul tentang bagaimana Israel dapat mengatur perangkat tersebut, sementara beberapa laporan Israel mengatakan bahwa kesepakatan pager telah ditangani oleh perusahaan depan Mossad.

Komentar Asadollahi dengan cepat menjadi viral, memicu spekulasi di berbagai media. Namun, hanya satu jam setelah pernyataannya, saluran TV pemerintah yang sama mengeluarkan bantahan.

Noor News, sebuah situs web yang berafiliasi erat dengan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, juga memposting tweet pada hari Sabtu yang membantah klaim Asadollahi.

"Pernyataan yang salah yang dibuat oleh seorang ahli di IRIB telah memicu spekulasi baru seputar insiden tersebut. Perusahaan-perusahaan Iran tidak memiliki peran dalam pembelian, pengangkutan, atau pendistribusian pager," kata tweet tersebut.

Kantor Berita Tasnim, situs web Teheran lain yang berafiliasi dengan IRGC, menerbitkan sebuah laporan yang berupaya mengklarifikasi situasi tersebut. Laporan tersebut mengutip komite teknis Hizbullah, yang menyelidiki ledakan tersebut dan menyimpulkan bahwa intelijen Israel telah menyusup ke rantai pasokan melalui perusahaan cangkang yang menyamar sebagai pemasok Taiwan.

Menurut laporan tersebut, tidak ditemukan individu atau perusahaan Iran yang terlibat. Bahasa Indonesia: Seseorang dibawa dengan tandu di luar Pusat Medis Universitas Amerika Beirut (AUBMC) saat orang-orang, termasuk pejuang dan petugas medis Hizbullah, terluka dan tewas ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, menurut sumber keamanan, di Beirut, Lebanon 17 September 2024.

Reza Sadr Al-Hosseini, seorang pakar urusan Timur Tengah, lebih jauh meremehkan pernyataan Asadollahi "Pager tersebut tidak diproduksi di Iran atau dibeli oleh perusahaan Iran mana pun, dan tidak ada individu Iran yang terlibat dalam seluruh proses," katanya saat diwawancarai dengan situs web Fars yang terkait dengan IRGC. Ia juga menambahkan bahwa banyak pager yang belum didistribusikan dan mereka yang terkena dampak ledakan termasuk warga biasa yang telah membeli perangkat tersebut dari pasar lokal.

Ledakan tersebut, yang menargetkan ribuan pager genggam dan walkie-talkie, merupakan serangan terkoordinasi yang terkait dengan intelijen Israel. Peralihan Hizbullah ke pager pada awal tahun 2024 menyusul kekhawatiran bahwa Israel telah membahayakan jaringan telepon selulernya.

Dengan pejabat Iran dan tokoh media yang berbeda pendapat mengenai sejauh mana keterlibatan Iran, situasi tetap menegangkan, terutama karena ketegangan di kawasan tersebut terus memanas.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1501 seconds (0.1#10.140)