Pasukan PBB Tolak Perintah Israel Tinggalkan Lebanon Selatan

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 09:15 WIB
loading...
Pasukan PBB Tolak Perintah...
Seorang anggota UNIFIL dari kontingen Italia mengamati posisi Israel dari menara pengawas di dalam pangkalannya di garis biru antara Lebanon dan Israel. Foto/Diego Ibarra Sanchez/NPR
A A A
BEIRUT - Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) menolak perintah dari militer penjajah Israel untuk meninggalkan pos-pos di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel.

Juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti mengatakan kepada situs berita Israel Walla bahwa Israel meminta UNIFIL menarik mundur pasukannya sejauh lima kilometer dari perbatasan tetapi negara-negara yang menyumbang pasukan untuk UNIFIL telah memutuskan tidak meninggalkan posisi mereka.

“Pengamat PBB tetap berada di semua posisi dan meskipun ada tantangan, kami terus memantau situasi, meskipun penembakan yang sedang berlangsung membatasi kemampuan kami untuk memantau dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Lebanon,” tegas Tenenti.

“Keselamatan dan keamanan pengamat PBB merupakan prioritas utama,” ujar dia.

Dia menekankan semua pihak yang terlibat dalam pertempuran harus memastikan hal ini.

Ketegangan telah meningkat selama sepekan antara Israel dan UNIFIL serta antara Israel dan negara-negara yang menyumbang pasukan untuk pasukan tersebut termasuk Indonesia, Italia, Irlandia dan Prancis, menyusul beberapa insiden di mana pasukan pendudukan Israel menembaki posisi UNIFIL.

UNIFIL mengatakan sebelumnya pada hari itu bahwa kantor pusatnya di kota Naqoura di Lebanon selatan dan dua lokasi di dekatnya telah diserang pasukan Israel.

“Satu tank Merkava Israel menembaki satu menara observasi pada Kamis, menghantamnya secara langsung dan menyebabkan dua pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia jatuh. Mereka dirawat di rumah sakit setelah mengalami luka ringan,” ungkap pernyataan UNIFIL.

Setelah serangan itu, Kementerian Luar Negeri Italia memanggil duta besar Israel di Roma.

Pasukan Israel kembali menyerang pos pemantauan pada Jumat pagi hingga melukai dua tentara dari kontingen Sri Lanka.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
Brigade Al-Qassam Gelar...
Brigade Al-Qassam Gelar Operasi Pertama, Israel Bunuh 1.000 Orang Sejak Perang Kembali Pecah
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
Israel Berencana Bongkar...
Israel Berencana Bongkar Kamp Pengungsi di Jenin dan Tulkarm Tepi Barat
Hamas: Perundingan dengan...
Hamas: Perundingan dengan Mediator Gencatan Senjata Gaza Intensif dalam Beberapa Hari Terakhir
6 Negara yang Merayakan...
6 Negara yang Merayakan Idulfitri pada Senin 31 Maret 2025
Korban Tewas Gempa Myanmar...
Korban Tewas Gempa Myanmar Bertambah Jadi 2.700 Orang, Air dan Obat-obatan Langka
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
Perbandingan Prestasi...
Perbandingan Prestasi Timnas Indonesia, Thailand, dan Vietnam di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia
Garap Series VISION+,...
Garap Series VISION+, Jay Sukmo Beberkan Cerita di Balik Culture Shock
Didit Kunjungi Megawati...
Didit Kunjungi Megawati saat Lebaran, Dasco: Sampaikan Pesan dan Salam Prabowo
Berita Terkini
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
1 jam yang lalu
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
2 jam yang lalu
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
3 jam yang lalu
Rusia Kecam Trump karena...
Rusia Kecam Trump karena Mengancam Akan Mengebom Iran
4 jam yang lalu
4 Alasan Elon Musk Akan...
4 Alasan Elon Musk Akan Dijadikan Nama Kapal Induk AS Terbaru, Salah Satunya Simbol Kebangkitan Militer
4 jam yang lalu
Siapa Bajinder Singh?...
Siapa Bajinder Singh? Pendeta yang Dijuluki sebagai Nabi Dipenjara Seumur Hidup karena Memperkosa Jemaatnya
6 jam yang lalu
Infografis
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved