Unjuk Kekuatan, Enam Bomber B-52 AS Akan Terbang di Langit 30 Negara NATO
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Enam pesawat pembom B-52 Amerika Serikat (AS) akan terbang di langit 30 negara anggota NATO dalam satu hari. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidariyas dan praktik interoperabilitas.
"Dalam putaran unik pada misi Bomber Task Force (BTF) yang berulang secara teratur di Eropa, enam pembom strategis B-52 Stratofortress Angkatan Udara AS akan terbang di atas 30 negara NATO di Eropa dan Amerika Utara pada 28 Agustus," bunyi pernyataan Komando Eropa AS.
"Misi satu hari ini disebut Allied Sky dan bertujuan untuk menunjukkan solidaritas NATO, meningkatkan kesiapan, dan memberikan peluang pelatihan yang bertujuan meningkatkan interoperabilitas untuk semua awak udara yang berpartisipasi," sambung pernyataan itu seperti dilansir dari Sputnik, Jumat (28/8/2020).
Manuver yang dilakukan oleh AS ini bisa dipandang sebagai mengirim sinyal ke Rusia yang mempunyai sejumlah jadwal latihan militer dalam beberapa hari mendatang. (Baca: Putin Perintahkan Rusia Latihan Perang Besar-besaran dan Dadakan )
Diwartakan sebelumnya, Rusia akan menjadi tuan rumah setidaknya 18 negara, termasuk negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) untuk latihan militer bilateral dan multilateral yang ditunda karena pandemi virus Corona. Negara yang berpartisipasi harus mengikuti protokol Covid-19 selama mereka ikut serta.
Latihan yang diberi tajuk tajuk Kavkaz 2020 atau Kaukasus 2020 akan diadakan dari 15 hingga 26 September di Astrakhan, Rusia selatan. Rusia telah mengundang anggota Shanghai Cooperation Organization (SCO), yang meliputi India, China, Pakistan, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Uzbekistan, selain 11 negara lainnya. (Baca: India, China, Pakistan Ikut Latihan Perang di Rusia Bulan Depan )
"Dalam putaran unik pada misi Bomber Task Force (BTF) yang berulang secara teratur di Eropa, enam pembom strategis B-52 Stratofortress Angkatan Udara AS akan terbang di atas 30 negara NATO di Eropa dan Amerika Utara pada 28 Agustus," bunyi pernyataan Komando Eropa AS.
"Misi satu hari ini disebut Allied Sky dan bertujuan untuk menunjukkan solidaritas NATO, meningkatkan kesiapan, dan memberikan peluang pelatihan yang bertujuan meningkatkan interoperabilitas untuk semua awak udara yang berpartisipasi," sambung pernyataan itu seperti dilansir dari Sputnik, Jumat (28/8/2020).
Manuver yang dilakukan oleh AS ini bisa dipandang sebagai mengirim sinyal ke Rusia yang mempunyai sejumlah jadwal latihan militer dalam beberapa hari mendatang. (Baca: Putin Perintahkan Rusia Latihan Perang Besar-besaran dan Dadakan )
Diwartakan sebelumnya, Rusia akan menjadi tuan rumah setidaknya 18 negara, termasuk negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) untuk latihan militer bilateral dan multilateral yang ditunda karena pandemi virus Corona. Negara yang berpartisipasi harus mengikuti protokol Covid-19 selama mereka ikut serta.
Latihan yang diberi tajuk tajuk Kavkaz 2020 atau Kaukasus 2020 akan diadakan dari 15 hingga 26 September di Astrakhan, Rusia selatan. Rusia telah mengundang anggota Shanghai Cooperation Organization (SCO), yang meliputi India, China, Pakistan, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Uzbekistan, selain 11 negara lainnya. (Baca: India, China, Pakistan Ikut Latihan Perang di Rusia Bulan Depan )
(ber)