Liga Dunia Muslim: Si Genius Einstein Bukan Orang Ateis
loading...
A
A
A
RIYADH - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Liga Dunia Muslim (MWL) Sheikh Dr Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa mengatakan bahwa fisikawan teoritis kelahiran Jerman; Albert Einstein, bukan seorang ateis. Menurutnya, fisikawan genius itu lebih percaya pada kekuatan yang lebih tinggi yang mengendalikan alam semesta.
Al-Issa mengatakan dalam sebuah wawancara dengan MBC bahwa Einstein terlihat bukan seorang ateis secaratext-book, dan tidak sesuai dengan cara para ateis berbicara.
"Einstein, berdasarkan pada karya tulisnya dan apa yang secara pribadi saya dengar dari para ilmuwan, percaya bahwa ada kekuatan yang mengatur alam semesta ini," katanya.
Namun, al-Issa menambahkan bahwa Einstein tidak percaya pada spesifikasi nabi-nabi yang berbeda yang diberitakan atau pesan-pesan Surgawi. "Dia tidak percaya akan hal itu, tetapi dia percaya bahwa ada kekuatan yang mengatur alam semesta," paparnya.
"Karena itu, klaim ateis bahwa Einstein tidak percaya pada keberadaan sang pencipta atau pengelola alam semesta ini tidak benar," ujarnya, yang dikutip AP, Sabtu (2/5/2020).
Keyakinan atau pun lack theorof Einstein telah menjadi bahan perdebatan yang panas selama bertahun-tahun.
Kedua sisi perdebatan mengutip beberapa kutipan terkenalnya tentang topik agama untuk mendukung argumen mereka.
Mereka yang percaya bahwa Einstein tidak percaya ada konflik antara pemikiran rasional dan sentimen agama menyoroti kutipan ini; "Ilmu tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa ilmu adalah buta."
Sedangkan orang yang percaya si genius itu adalah seorang ateis merujuk pada kutipan; "Saya tidak percaya pada Tuhan yang berkepribadian dan tidak pernah menyangkal ini tetapi telah menyatakannya dengan jelas."
Ilmuwan paling terkenal abad ke-20 itu juga telah menulis dalam surat tahun 1954; "Kata Tuhan bagi saya tidak lebih dari ekspresi dan produk kelemahan manusia, Alkitab kumpulan legenda yang terhormat tetapi masih primitif."
Setahun sebelum kematiannya pada tahun 1955, Einstein menulis surat kepada seorang filsuf di mana ia mengatakan bahwa ia "dengan senang hati" adalah milik orang-orang Yahudi, dan ia percaya bahwa agama Yahudi seperti semua agama lain adalah inkarnasi dari takhayul yang paling kekanak-kanakan.
Walter Isaacson, penulis biografi "Einstein: His Life and Universe" tahun 2007 telah mengatakan; “Einstein umumnya menghindari memberikan jawaban sederhana, dan seperti kebanyakan manusia, perasaannya tentang kerohanian bervariasi dari waktu ke waktu...Kadang-kadang ia mengekspresikan dirinya dalam istilah yang lebih spiritual dan kadang-kadang dia lebih merupakan pembangkang agama."
Albert Einstein adalah penemu teori relativitas yang kemudian dijadikan dasar untuk pengembangan bom atom.
Al-Issa mengatakan dalam sebuah wawancara dengan MBC bahwa Einstein terlihat bukan seorang ateis secaratext-book, dan tidak sesuai dengan cara para ateis berbicara.
"Einstein, berdasarkan pada karya tulisnya dan apa yang secara pribadi saya dengar dari para ilmuwan, percaya bahwa ada kekuatan yang mengatur alam semesta ini," katanya.
Namun, al-Issa menambahkan bahwa Einstein tidak percaya pada spesifikasi nabi-nabi yang berbeda yang diberitakan atau pesan-pesan Surgawi. "Dia tidak percaya akan hal itu, tetapi dia percaya bahwa ada kekuatan yang mengatur alam semesta," paparnya.
"Karena itu, klaim ateis bahwa Einstein tidak percaya pada keberadaan sang pencipta atau pengelola alam semesta ini tidak benar," ujarnya, yang dikutip AP, Sabtu (2/5/2020).
Keyakinan atau pun lack theorof Einstein telah menjadi bahan perdebatan yang panas selama bertahun-tahun.
Kedua sisi perdebatan mengutip beberapa kutipan terkenalnya tentang topik agama untuk mendukung argumen mereka.
Mereka yang percaya bahwa Einstein tidak percaya ada konflik antara pemikiran rasional dan sentimen agama menyoroti kutipan ini; "Ilmu tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa ilmu adalah buta."
Sedangkan orang yang percaya si genius itu adalah seorang ateis merujuk pada kutipan; "Saya tidak percaya pada Tuhan yang berkepribadian dan tidak pernah menyangkal ini tetapi telah menyatakannya dengan jelas."
Ilmuwan paling terkenal abad ke-20 itu juga telah menulis dalam surat tahun 1954; "Kata Tuhan bagi saya tidak lebih dari ekspresi dan produk kelemahan manusia, Alkitab kumpulan legenda yang terhormat tetapi masih primitif."
Setahun sebelum kematiannya pada tahun 1955, Einstein menulis surat kepada seorang filsuf di mana ia mengatakan bahwa ia "dengan senang hati" adalah milik orang-orang Yahudi, dan ia percaya bahwa agama Yahudi seperti semua agama lain adalah inkarnasi dari takhayul yang paling kekanak-kanakan.
Walter Isaacson, penulis biografi "Einstein: His Life and Universe" tahun 2007 telah mengatakan; “Einstein umumnya menghindari memberikan jawaban sederhana, dan seperti kebanyakan manusia, perasaannya tentang kerohanian bervariasi dari waktu ke waktu...Kadang-kadang ia mengekspresikan dirinya dalam istilah yang lebih spiritual dan kadang-kadang dia lebih merupakan pembangkang agama."
Albert Einstein adalah penemu teori relativitas yang kemudian dijadikan dasar untuk pengembangan bom atom.
(min)