7 Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh Israel, dari Komandan Lapangan hingga Pemimpin Tertinggi

Kamis, 03 Oktober 2024 - 13:01 WIB
loading...
A A A
Wehbe lahir di desa Adloun di Lebanon selatan pada tahun 1964 dan bergabung dengan front perlawanan di Lebanon saat front tersebut terbentuk, memainkan peran kunci dalam operasi melawan rezim Israel.

Pada tahun 1984, ia ditangkap oleh pendudukan Israel tetapi hal itu tidak menyurutkan semangatnya. Pada tahun 1997, Wehbe berada di garis depan sebagai komandan lapangan dalam penyergapan Ansariya.

Komandan yang terbunuh itu juga memegang beberapa posisi kepemimpinan penting di unit pelatihan pusat Hizbullah hingga tahun 2007, ketika ia ditunjuk untuk bertanggung jawab atas pelatihan militer di Pasukan Radwan.

Ia juga merupakan salah satu pemimpin perlawanan utama yang menghadapi kelompok teroris ekstremis di perbatasan timur Lebanon dan di banyak provinsi Suriah.

Sebelum mati syahid, ia memainkan peran kunci dalam operasi militer Pasukan Radwan bersama Aqil.

3. Fuad Shukr (30 Juli)

Seorang komandan militer Hizbullah berpangkat tinggi, Fuad Shukr dibunuh dalam serangan udara Israel pada tanggal 30 Juli di pinggiran selatan Beirut, menjadi pemimpin perlawanan terkemuka pertama yang menjadi martir sejak peristiwa 7 Oktober tahun lalu.

Serangan udara tersebut menargetkan sebuah gedung di lingkungan padat Haret Hreik. Kematiannya dikonfirmasi oleh gerakan perlawanan Lebanon sehari kemudian setelah memeriksa reruntuhan.

Shukr merupakan target yang sangat penting bagi rezim pendudukan Israel dan sekutu Baratnya. Pada tahun 2019, pemerintah AS menawarkan hadiah $5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Dalam pernyataannya, Hizbullah memuji komandan militer yang terbunuh itu sebagai "kekuatan perlawanan yang khas."

Lahir pada tanggal 25 April 1961, di Nabatieh di Baalbek, Lebanon timur, Shukr juga dikenal dengan alias "al-Hajj Mohsen." Ia adalah salah satu ahli strategi militer berpangkat tinggi di Hizbullah.

Ia mendapat kehormatan sebagai salah satu pendiri Hizbullah setelah invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982 dan menjabat sebagai penasihat militer bagi pemimpin gerakan Sayyed Hassan Nasrallah.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0941 seconds (0.1#10.140)