Netanyahu kepada Rezim Khamenei: Boneka-boneka Iran Sedang Disingkirkan!

Selasa, 01 Oktober 2024 - 10:05 WIB
loading...
Netanyahu kepada Rezim...
PM Israel Benjamin Netanyahu mengirim pesan dalam pidatonya untuk rezim Ayatollah Ali Khamenei bahwa boneka-boneka Iran sedang disingkirkan. Foto/Marc Israel Sellem/The Jerusalem Post
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pesan kepada rezim Ayatollah Ali Khamenei dan rakyat Iran dalam pidato hari Senin, menjelang invasi Zionis ke Lebanon.

Pesan dalam pidato itu disampaikan dalam bahasa Inggris dan diberi subtitle dalam bahasa Persia.

Netanyahu mengecam kepemimpinan Khamenei karena diduga memprioritaskan konflik regional daripada kesejahteraan rakyatnya sendiri.

"Setiap hari, Anda [rakyat Iran] melihat rezim yang menundukkan Anda menyampaikan pidato berapi-api tentang membela Lebanon, membela Gaza," kata Netanyahu.



"Pemerintah Iran menjerumuskan wilayah tersebut lebih dalam ke dalam kegelapan dan lebih dalam ke dalam perang."

Mengacu pada dukungan Iran terhadap Hizbullah dan Hamas, kelompok-kelompok yang telah terlibat dalam konflik kekerasan dengan Israel, Netanyahu mengatakan bahwa proksi Iran menjadi sasaran secara sistematis.

"Boneka-boneka Iran sedang disingkirkan," katanya.

"Tidak ada tempat yang tidak akan kami tuju untuk melindungi rakyat kami," lanjut Netanyahu, seperti dikutip dari NDTV, Selasa (1/10/2024).

"Dengan setiap momen yang berlalu, rezim tersebut membawa Anda—rakyat Persia yang mulia—lebih dekat ke jurang," katanya.

"Mayoritas rakyat Iran tahu bahwa rezim mereka tidak peduli sedikit pun pada mereka [rakyat Iran]. Jika mereka peduli, jika mereka peduli pada Anda, mereka akan berhenti membuang-buang miliaran dolar untuk perang yang sia-sia di Timur Tengah. Mereka akan mulai memperbaiki kehidupan Anda," paparnya.

"Bayangkan jika semua uang besar yang dihamburkan rezim untuk senjata nuklir dan perang asing diinvestasikan untuk pendidikan anak-anak Anda, untuk meningkatkan perawatan kesehatan Anda, untuk membangun infrastruktur, air, pembuangan limbah, dan semua hal lain yang Anda butuhkan. Bayangkan itu."

Netanyahu meramalkan masa depan di mana Iran bebas dari pemerintahan teokratis, membayangkan era baru perdamaian antara Israel dan Iran.

Dia menyatakan keyakinannya bahwa perubahan akan datang jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan orang.

Menurut Netanyahu, Iran pascarezim akan menikmati kemakmuran melalui investasi global, pariwisata, dan kemajuan teknologi.

"Ketika Iran akhirnya bebas—dan momen itu akan datang jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan orang—semuanya akan berbeda," katanya.

"Kedua bangsa kuno kita, orang Yahudi dan orang Persia, akhirnya akan berdamai. Kedua negara kita, Israel dan Iran, akan berdamai," imbuh dia.

"Ketika hari itu tiba, jaringan teror yang dibangun rezim di lima benua akan bangkrut, dibongkar. Iran akan berkembang pesat seperti sebelumnya: Investasi global; pariwisata besar-besaran; inovasi teknologi brilian berdasarkan bakat luar biasa yang ada di dalam Iran. Bukankah itu terdengar lebih baik daripada kemiskinan, penindasan, dan perang yang tak berujung?" paparnya.

Pesan langsung ini muncul setelah operasi intensif Israel terhadap proksi Iran. Beberapa hari sebelum pernyataan Netanyahu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan udara besar-besaran yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di markas besar kelompok itu di Beirut.

Serangan itu juga dilaporkan menewaskan seorang pejabat senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

"Anda pantas mendapatkan yang lebih baik. Anak-anak Anda pantas mendapatkan yang lebih baik. Seluruh dunia pantas mendapatkan yang lebih baik. Saya tahu Anda tidak mendukung para pemerkosa dan pembunuh Hamas dan Hizbullah, tetapi para pemimpin Anda mendukung. Anda pantas mendapatkan yang lebih baik. Rakyat Iran harus tahu—Israel mendukung Anda. Semoga kita bersama-sama merasakan masa depan yang sejahtera dan damai," kata Netanyahu.

Setelah pembunuhan Nasrallah, muncul laporan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dipindahkan ke lokasi yang aman di tengah kekhawatiran akan tindakan Israel lebih lanjut.

Ketegangan antara Israel dan Iran mencapai puncaknya awal tahun ini ketika Iran meluncurkan lebih dari 300 rudal dan pesawat nirawak ke Israel sebagai balasan atas dugaan serangan Israel di Suriah yang menewaskan beberapa perwira tinggi IRGC. Sebagian besar rudal tersebut dicegat oleh sistem pertahanan Israel, dengan dukungan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS). Israel menanggapi tindakan Iran dengan serangan pesawat nirawak terbatas yang menargetkan pusat penelitian nuklir di Isfahan.

Pembunuhan Nasrallah juga terjadi di tengah kampanye Israel melawan Hizbullah di Lebanon, yang telah sering melakukan serangan lintas batas terhadap Israel, yang diklaim sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas selama perang yang sedang berlangsung dengan Israel di Gaza.

Israel terus meningkatkan serangannya terhadap target-target Hizbullah, yang menyebabkan kerugian yang signifikan dalam kepemimpinan kelompok tersebut. Sebelumnya pada bulan lalu, ledakan misterius yang dikaitkan dengan Israel menghancurkan perangkat komunikasi Hizbullah, melukai ribuan orang dan meningkatkan intensitas konflik yang sedang berlangsung.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hizbullah Peringatkan...
Hizbullah Peringatkan Israel: Waktu Tidak Tak Terbatas!
Rusia dan China Bahas...
Rusia dan China Bahas Jaminan untuk Kesepakatan Nuklir Iran dengan AS
Turki Hancurkan Terowongan...
Turki Hancurkan Terowongan 121 Km di Suriah Utara sejak Januari
Bertemu Warga Rusia...
Bertemu Warga Rusia yang Dibebaskan dari Gaza, Putin Berterima Kasih pada Hamas
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Semua Tawanan di Gaza jika Israel Setuju Akhiri Perang
9 Pesawat Militer AS...
9 Pesawat Militer AS Kirim Bom Penghancur Bunker ke Israel, Persiapan Serang Iran?
8 Agen Mossad Israel...
8 Agen Mossad Israel yang Pernah Tertangkap: Operasi Rahasia yang Terbongkar
AS Serang Pelabuhan...
AS Serang Pelabuhan Minyak Houthi di Yaman, 74 Orang Tewas
Kapal Terbakar lalu...
Kapal Terbakar lalu Tenggelam gara-gara Penumpang Masak, Hampir 150 Orang Tewas
Rekomendasi
Pelanggaran HAM dan...
Pelanggaran HAM dan Kehidupan Tragis Perempuan Korea Utara
Warga Surabaya Ditangkap,...
Warga Surabaya Ditangkap, 38 Kg Sabu Disita Polisi
Ini Jalur Masuk UGM...
Ini Jalur Masuk UGM untuk Calon Mahasiswa Tidak Mampu, Cek Jadwal Pendaftarannya
Berita Terkini
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Harus Kehilangan Masa Depan di AS, Ini Alasan Utamanya
36 menit yang lalu
Punya Bakat dan Keahlian...
Punya Bakat dan Keahlian Unik? Arab Saudi Tarik Pemuda Berbakat dengan Paket Bebas Pajak
1 jam yang lalu
189 Aktivis Diadili...
189 Aktivis Diadili di Turki karena Menentang Erdogan
2 jam yang lalu
Siapa Mohammed Ramadan?...
Siapa Mohammed Ramadan? Bintang Mesir yang Picu Kontroversi karena Mengenakan Kostum Tari Perut Ala Firaun
3 jam yang lalu
Presiden Kolombia Bandingkan...
Presiden Kolombia Bandingkan Kesulitan Warga Palestina dengan Penderitaan Yesus Kristus
4 jam yang lalu
Hizbullah Peringatkan...
Hizbullah Peringatkan Israel: Waktu Tidak Tak Terbatas!
5 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved