Mengejutkan, Israel Sukses Habisi Nasrallah karena Bantuan Mata-mata Iran
loading...
A
A
A
Pada tahun-tahun berikutnya, Israel mengerahkan banyak sumber daya untuk mengumpulkan informasi tentang kepemimpinan dan strategi Hizbullah.
Unit 8200, badan intelijen sinyal Israel, membangun peralatan siber canggih untuk menyadap ponsel dan komunikasi Hizbullah lainnya dengan lebih baik, menurut laporan New York Times.
Tim-tim baru dibentuk dalam barisan tempur untuk memastikan bahwa informasi berharga dengan cepat diteruskan ke Angkatan Darat dan Angkatan Udara Israel, imbuh laporan tersebut.
Dalam pidato yang disiarkan televisi baru-baru ini, Nasrallah mengatakan Hizbullah mengalami "pukulan yang belum pernah terjadi sebelumnya" setelah Israel meledakkan pager dan radio genggam yang berisi bahan peledak secara massal.
Serangan tersebut menewaskan 37 orang dan melukai hampir 3.000 orang dalam dua hari. Nasrallah kemudian memperingatkan Israel tentang "balasan yang keras dan hukuman yang adil, baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan".
Investigasi Lebanon menemukan bahwa pager tersebut telah dipasangi bom, menurut laporan AFP.
Anggota Hizbullah mulai berkomunikasi melalui pager dan walkie-talkie setelah Israel menyadap ponsel. Namun, hal itu tidak melindungi para anggota kelompok tersebut.
Mossad, menurut laporan New York Times, tampaknya telah membuat perusahaan cangkang di Budapest dan membuat pager tersebut di bawah lisensi dari sebuah perusahaan di Taiwan.
Sebelum pager tersebut tiba di Lebanon, operator Israel memasang bahan peledak di dalamnya. Operasi tersebut ditingkatkan untuk memproduksi ribuan pager, yang membutuhkan manufaktur yang canggih, sambung laporan New York Times.
Masih menurut laporan New York Times, investasi Israel dalam pengumpulan intelijen yang lebih besar pertama kali membuahkan hasil pada tahun 2008 ketika Mossad bekerja sama dengan CIA untuk membunuh agen utama Hizbullah, Imad Mugniyah, di Suriah.
Unit 8200, badan intelijen sinyal Israel, membangun peralatan siber canggih untuk menyadap ponsel dan komunikasi Hizbullah lainnya dengan lebih baik, menurut laporan New York Times.
Tim-tim baru dibentuk dalam barisan tempur untuk memastikan bahwa informasi berharga dengan cepat diteruskan ke Angkatan Darat dan Angkatan Udara Israel, imbuh laporan tersebut.
Bom Pager dan Pengakuan Nasrallah
Dalam pidato yang disiarkan televisi baru-baru ini, Nasrallah mengatakan Hizbullah mengalami "pukulan yang belum pernah terjadi sebelumnya" setelah Israel meledakkan pager dan radio genggam yang berisi bahan peledak secara massal.
Serangan tersebut menewaskan 37 orang dan melukai hampir 3.000 orang dalam dua hari. Nasrallah kemudian memperingatkan Israel tentang "balasan yang keras dan hukuman yang adil, baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan".
Investigasi Lebanon menemukan bahwa pager tersebut telah dipasangi bom, menurut laporan AFP.
Anggota Hizbullah mulai berkomunikasi melalui pager dan walkie-talkie setelah Israel menyadap ponsel. Namun, hal itu tidak melindungi para anggota kelompok tersebut.
Mossad, menurut laporan New York Times, tampaknya telah membuat perusahaan cangkang di Budapest dan membuat pager tersebut di bawah lisensi dari sebuah perusahaan di Taiwan.
Sebelum pager tersebut tiba di Lebanon, operator Israel memasang bahan peledak di dalamnya. Operasi tersebut ditingkatkan untuk memproduksi ribuan pager, yang membutuhkan manufaktur yang canggih, sambung laporan New York Times.
Pemimpin Tertinggi Hizbullah Jadi Target
Masih menurut laporan New York Times, investasi Israel dalam pengumpulan intelijen yang lebih besar pertama kali membuahkan hasil pada tahun 2008 ketika Mossad bekerja sama dengan CIA untuk membunuh agen utama Hizbullah, Imad Mugniyah, di Suriah.