3 Negara Pendukung Hizbullah untuk Terus Menggempur Israel
loading...
A
A
A
BEIRUT - Hizbullah telah memulai fase baru dalam konfliknya dengan Israel. Setelah menghadapi serangan ledakan pager dan walkie-talkie, mereka tengah dihadapkan pada serangan besar Zionis yang dipusatkan ke Lebanon.
Sejak pembentukannya, Hizbullah memang menjadikan Israel sebagai musuh utamanya. Mereka seakan tidak takut meski Negara Yahudi itu disokong negara-negara besar seperti Amerika Serikat.
Pada keberadaannya, Hizbullah diketahui memiliki sejumlah sekutu, termasuk negara-negara di Timur Tengah.
Masing-masing dari mereka punya kontribusi yang berbeda-beda, baik dari penggalang dana, penyedia jalur aman hingga pendukung politik. Siapa saja?
Negara Pendukung Hizbullah untuk Terus Menggempur Israel
Selama ini, Iran telah dituding menjadi pendukung dan penggerak utama Hizbullah. Meski Teheran selalu menyangkalnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa keduanya ini memang terikat, baik secara sejarah maupun tujuannya.
Singkatnya, Iran menjadi negara yang menginisiasi pendirian Hizbullah di Lebanon. Setelah itu, mereka juga terus memberikan dukungan berupa keuangan, militer hingga politik kepada kelompok tersebut.
Berkaca pada hal tersebut, tak mengherankan jika Hizbullah kini dikenal sebagai kelompok pejuang dengan persenjataan terbesar di dunia. Keberadaannya pun dianggap sebagai ancaman oleh Israel dan para sekutunya di Barat.
Saat ini, Iran dan Hizbullah tetap mempertahankan hubungan yang erat dan saling mendukung satu sama lain dalam berbagai konflik.
Bahkan, jika sampai terjadi perang besar-besaran dengan Israel, Teheran tetap akan memberi dukungan seperti biasanya.
Berikutnya ada Suriah. Meski tidak sebesar Iran, negara ini tetap menjadi sekutu strategis Hizbullah di Timur Tengah.
Biasanya, kontribusi Suriah ini sebagai jalur penghubung antara Iran dan Hizbullah dalam mengirimkan senjata atau bantuan lainnya ke Lebanon.
Maka dari itu, tak heran jika Israel juga sering menyerang wilayah Suriah karena tujuannya untuk menghentikan pengiriman senjata dari Teheran menuju Beirut.
Melihat ke belakang, Suriah dan Hizbullah juga pernah berada di pihak yang sama ketika perang sipil meletus pada 2011.
Waktu itu, kelompok ini mengirimkan ribuan pejuangnya untuk membantu rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad melawan pemberontak yang didukung negara-negara Barat dan Arab.
Tak hanya itu, Hizbullah juga berperan dalam mengamankan perbatasan Suriah dengan Lebanon dari serangan kelompok-kelompok ekstremis seperti ISIS.
Mengingat jasa yang mereka miliki, rasanya Suriah juga tidak akan segan lagi membantu Hizbullah dalam perangnya dengan Israel.
Jika di Lebanon ada Hizbullah, Yaman memiliki Houthi. Keduanya sama-sama berstatus organisasi politik dan militer yang punya pengaruh besar dalam negara basisnya masing-masing.
Menanggapi serangan Israel ke Lebanon, Houthi Yaman juga tidak ragu untuk mendukung Beirut dan Hizbullah melawan kemungkinan invasi oleh Israel.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas Sanaa dengan Lebanon dalam menghadapi ancaman Israel.
Lebih jauh, Yaman juga menyinggung hasil perang tahun 2006 ketika Hizbullah berhasil menahan Israel. Sanaa menyebutkan bahwa jika Israel kembali melakukan invasi, hasilnya akan tetap sama seperti dulu.
Itulah beberapa negara pendukung Hizbullah untuk terus menggempur Israel.
Sejak pembentukannya, Hizbullah memang menjadikan Israel sebagai musuh utamanya. Mereka seakan tidak takut meski Negara Yahudi itu disokong negara-negara besar seperti Amerika Serikat.
Pada keberadaannya, Hizbullah diketahui memiliki sejumlah sekutu, termasuk negara-negara di Timur Tengah.
Masing-masing dari mereka punya kontribusi yang berbeda-beda, baik dari penggalang dana, penyedia jalur aman hingga pendukung politik. Siapa saja?
Negara Pendukung Hizbullah untuk Terus Menggempur Israel
1. Iran
Selama ini, Iran telah dituding menjadi pendukung dan penggerak utama Hizbullah. Meski Teheran selalu menyangkalnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa keduanya ini memang terikat, baik secara sejarah maupun tujuannya.
Singkatnya, Iran menjadi negara yang menginisiasi pendirian Hizbullah di Lebanon. Setelah itu, mereka juga terus memberikan dukungan berupa keuangan, militer hingga politik kepada kelompok tersebut.
Berkaca pada hal tersebut, tak mengherankan jika Hizbullah kini dikenal sebagai kelompok pejuang dengan persenjataan terbesar di dunia. Keberadaannya pun dianggap sebagai ancaman oleh Israel dan para sekutunya di Barat.
Saat ini, Iran dan Hizbullah tetap mempertahankan hubungan yang erat dan saling mendukung satu sama lain dalam berbagai konflik.
Bahkan, jika sampai terjadi perang besar-besaran dengan Israel, Teheran tetap akan memberi dukungan seperti biasanya.
2. Suriah
Berikutnya ada Suriah. Meski tidak sebesar Iran, negara ini tetap menjadi sekutu strategis Hizbullah di Timur Tengah.
Biasanya, kontribusi Suriah ini sebagai jalur penghubung antara Iran dan Hizbullah dalam mengirimkan senjata atau bantuan lainnya ke Lebanon.
Maka dari itu, tak heran jika Israel juga sering menyerang wilayah Suriah karena tujuannya untuk menghentikan pengiriman senjata dari Teheran menuju Beirut.
Melihat ke belakang, Suriah dan Hizbullah juga pernah berada di pihak yang sama ketika perang sipil meletus pada 2011.
Waktu itu, kelompok ini mengirimkan ribuan pejuangnya untuk membantu rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad melawan pemberontak yang didukung negara-negara Barat dan Arab.
Tak hanya itu, Hizbullah juga berperan dalam mengamankan perbatasan Suriah dengan Lebanon dari serangan kelompok-kelompok ekstremis seperti ISIS.
Mengingat jasa yang mereka miliki, rasanya Suriah juga tidak akan segan lagi membantu Hizbullah dalam perangnya dengan Israel.
3. Yaman
Jika di Lebanon ada Hizbullah, Yaman memiliki Houthi. Keduanya sama-sama berstatus organisasi politik dan militer yang punya pengaruh besar dalam negara basisnya masing-masing.
Menanggapi serangan Israel ke Lebanon, Houthi Yaman juga tidak ragu untuk mendukung Beirut dan Hizbullah melawan kemungkinan invasi oleh Israel.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas Sanaa dengan Lebanon dalam menghadapi ancaman Israel.
Lebih jauh, Yaman juga menyinggung hasil perang tahun 2006 ketika Hizbullah berhasil menahan Israel. Sanaa menyebutkan bahwa jika Israel kembali melakukan invasi, hasilnya akan tetap sama seperti dulu.
Itulah beberapa negara pendukung Hizbullah untuk terus menggempur Israel.
(sya)