Apakah Ikhwanul Muslimin Mesir Membela Palestina?

Sabtu, 21 September 2024 - 20:01 WIB
loading...
A A A
Para pembunuh tidak pernah diidentifikasi. Sebagai akibat dari peristiwa-peristiwa ini, Ikhwanul Muslimin di Jalur Gaza, warga negara Mesir, menghadapi risiko penangkapan, meskipun tentara Mesir enggan untuk mencabut kerja sama mereka.

Faktanya, Ikhwanul Muslimin masih bekerja sama dengan mereka setelah Ikhwanul Muslimin dilarang di Mesir pada Desember 1948.

Bahkan setelah gencatan senjata antara Mesir dan Israel pada tanggal 24 Februari 1949, yang oleh Ikhwanul Muslimin Mesir yang sekarang bersifat rahasia dikecam sebagai pengkhianatan, otoritas administratif di Gaza menoleransi kehadiran kelompok yang dianggap patriotik dan siap dimobilisasi untuk mempertahankan perbatasan.

Ikhwanul Muslimin Gaza yang secara resmi dilarang terus ada dengan bersembunyi di balik organisasi yang menyatakan dirinya hanya bersifat keagamaan dan pendidikan, Jamiat al-Tawhid (“Masyarakat Tauhid”).

Di Tepi Barat, yang telah dianeksasi ke Yordania sejak tahun 1950, jumlah Ikhwanul Muslimin lebih sedikit daripada di Gaza.

Akan tetapi, mereka adalah anggota asosiasi yang, tidak seperti Mesir, dianggap sah oleh pemerintah Yordania dan memang telah diakui secara resmi.

Faktanya, hingga wafatnya Raja Hussein (1935–1999) pada tahun 1999, Ikhwanul Muslimin, di tengah pasang surut, memainkan peran sebagai “oposisi setia” terhadap monarki Hashemite di Yordania.

Ikhwanul Muslimin lebih mengutamakan Islamisasi "dari bawah" daripada pemberontakan bersenjata.

Terkait isu Palestina, Ikhwanul Muslimin di Tepi Barat akan selalu berada dalam posisi yang agak subordinat dibandingkan dengan mitranya di Jalur Gaza, terutama setelah pemimpin Ikhwanul Muslimin Palestina yang tak terbantahkan, Syaikh Yassin, muncul dari jajaran Ikhwanul Muslimin pada tahun 1950-an.

Ahmad Is'mail Yassin (1936–2004), jangan disamakan dengan politisi Maroko dan pemimpin Sufi Abd as-Salam Yassin (1928–2012), lahir di al-Jura, desa dekat Ashkelon di Jalur Gaza, pada tahun 1936.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
2 Tentara Israel Tewas...
2 Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Sengit Melawan Hamas
Film Baru Ungkap Identitas...
Film Baru Ungkap Identitas Penembak Jitu Israel Pembunuh Jurnalis Shireen Abu Akleh
Israel Ingin Bangun...
Israel Ingin Bangun Kamp Isolasi Paksa di Gaza yang Mirip Ghetto Nazi
Teka-teki Ukiran Suci...
Teka-teki Ukiran Suci Mesir Berusia 3.300 Tahun Akhirnya Terungkap
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Bisnis PGE Tetap Solid,...
Bisnis PGE Tetap Solid, Bukti Panas Bumi Punya Prospek Menjanjikan di Indonesia
Menkes Tegaskan Indonesia...
Menkes Tegaskan Indonesia Bukan Kelinci Percobaan Vaksin TBC
Penambang Emas Ilegal...
Penambang Emas Ilegal di Riau Tewas Tertimbun Longsor
Berita Terkini
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
Infografis
Prabowo Bakal Ungsikan...
Prabowo Bakal Ungsikan 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved