Mantan Ibu Negara yang Mencuri Perhatian Dunia

Sabtu, 16 November 2019 - 05:40 WIB
Mantan Ibu Negara yang Mencuri Perhatian Dunia
Mantan Ibu Negara yang Mencuri Perhatian Dunia
A A A
WASHINGTON - Hillary Clinton masih tetap produktif menulis buku. Demikian juga Michelle Obama yang menulis buku laris pada awal tahun ini. Banyak mantan ibu negara Amerika Serikat (AS) menulis kisah hidup mereka selepas suaminya bertugas sebagai kepala negara.

Memoar atau buku yang ditulis tersebut menjadi kisah inspiratif yang mampu membangun perspektif bahwa ibu negara juga memiliki kekuatan besar di balik kepemimpinan yang dilakukan suaminya.

Yang terbaru adalah buku berjudul Gusty Women: Favourite Stories of Courage and Resilience. Buku itu ditulis bersama putri Hillary, Chelsea Clinton. Dia berkeliling di AS hingga menjalani tur promosi di Eropa untuk mengenalkan bukunya kepada publik. Namun, di Inggri, buku tersebut memicu kontroversi karena dia tidak memasukkan Margaret Thatcher sebagai perempuan bernyali.

“Dia (Thatcher) tidak cocok dengan definisi kita tentang perempuan bernyali yakni mereka yang mendobrak dinding penghalang bagi orang lain dan mencoba melakukan perbedaan yang positif,” bela Hillary dilansir The Independent. Bagi sebagian rakyat Inggris, Thatcher yang terpilih sebagai perdana menteri (PM) pada 1979, memenangkan tiga kali pemilu dan disebut dengan The Iron Lady. Hillary berkilah kalau gaya rambut, gaya bicara dan berpakaian Thatcer tidak sesuai dengan definisi bernyali sesuai dengan kriterianya.

Buku tersebut terdiri dari 103 esai yang ditulis ibu dan anaknya. Mereka menulis tentang perempuan hebat dari kalangan atlet hingga akivis dari berbagi penjuru dunia dan lintas abas. Misalnya, tokoh Harriet Tubman hingga Hellen Keller. "Saya tidak berpikir sejarah harus dijelaskan," kata Hillary. "Orang yang memiiki keinginan untuk melihat mereka dalam sejarah," ujarnya.

Buku yang rilis awal Oktober lalu menceritakan perempuan bernyali juga menceritakan Chimamanda Ngozi Adichie, Mary Ritter Beard, Harriet Tubman, Edith Windsor, hingga Malala Yousafza. Hillary menceritakan kalau dunia membutuhkan perempuan bernyali. Buku itu dianggap Hillary sebagai percakapan antara dirinya dan Chelsea sejak kecil.

Hillary pernah menulis Living History (2003) yakni memoar ketika dia menjadi senator New York. Hillary mendapatkan pendapatan senilai USD10 juta dari penjualan buku tersebut. Buku tersebut juga terjual lebih dari satu juta buah pada bulan pertama penjualan. Namun demikian, buku tersebut dikriik karena tidak mengupas episode kontroversi, seperti isu perselingkuhan Bill Clinton dan Monica Lewinsky.

Hard Choices (2014) merupakan memoar menceritakan kehidupan dan kariern Hillary. Memoar tersebut menceritakan kehidupan Hillary pada 2009-2013 baik personal dan kerier. Dia juga menceritakan bagaimana dia kalah pada perebutan nominasi capres Partai Demokrat dari Barack Obama. Hingga dia membuat keputusan untuk bergabung menjadi menteri luar negeri pada kabinet pemerintahan Obama.

Hillary juga mendeskripsikan pengalaman ketika memenangkan nominasi capres Partai Demokrat pada 2016 dan kalah dari DOnald TRump pada pemilu presiden. Isu personal yang didiskusikan tentang pernikahan Chelsea dan pengalaman interaksi dirinya dengan banyak warga saat keliling dunia.

What Happened menjadi memoar Hillary yang rilis pada 2017 menceritakan pengalaman menjadi nominasi capres Partai Demokrat pada 2016. Buku tersebut terjual mencapai 448.947 buah per 2017. Buku tersebut juga menjadi buku laris di berbagai belahan dunia. Pada pekan pertama penjualan buku yang dirilis pada 2017, What Happened terjual hingga 167.000.

Buku tersebut sangat bagus bagi siapa yang ingin belajar tentang politik. Hillary menjelaskan penyebab kekalahannya mulai dari faktor Vladimir Putin, Wiki Leaks, seksisme, hingga bagaimana dia melabeli para musuhnya.(Andika H Mustaqim)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3150 seconds (0.1#10.140)