Rusia Ancam Sekutu AS: Rudal Nuklir Sarmat Mampu Hantam Prancis dalam 3 Menit!

Jum'at, 20 September 2024 - 08:22 WIB
loading...
Rusia Ancam Sekutu AS:...
Rusia ancam sekutu-sekutu AS di Eropa, terutama Prancis, dengan serangan rudal nuklir Sarmat. Foto/defencetalk
A A A
MOSKOW - Rusia telah mengumbar ancaman serangan nuklir terhadap sekutu-sekutu Amerika Serikat (AS) di Eropa, terutama Prancis.

Ancaman ini muncul setelah Parlemen Eropa pada Kamis mengadopsi resolusi yang menyerukan Uni Eropa mengizinkan Ukraina menginvasi balik jauh ke dalam wilayah Rusia dengan senjata pasokan Barat.

Resolusi itu juga menyerukan blok tersebut untuk terus mendanai upaya perang Kyiv dengan menyita aset Rusia yang dibekukan.

Resolusi itu diadopsi dengan 425 suara mendukung, 131 menentang, dan 63 abstain.



“Apa yang diminta Parlemen Eropa akan berujung pada perang dunia dengan menggunakan senjata nuklir,” ancam Ketua Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin di Telegram.

“Sebagai informasi: waktu tempuh rudal Sarmat ke Strasbourg adalah tiga menit 20 detik," lanjut ancaman Volodin, yang dilansir Russia Today, Jumat (20/9/2024).

Sarmat adalah rudal balistik antarbenua yang dirancang untuk serangan nuklir jarak jauh. Sedangkan Strasbourg adalah kota di Prancis.

Volodin juga mengingatkan para anggota Parlemen Eropa bahwa Rusia adalah pihak yang membebaskan seluruh Eropa dari Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. "Yang tampaknya telah Anda lupakan," paparnya, seraya mendesak badan tersebut untuk membubarkan diri.

Resolusi yang disetujui Parlemen Eropa mengklaim bahwa tanpa mencabut pembatasan saat ini, Ukraina tidak dapat sepenuhnya menjalankan haknya untuk membela diri.

"Menyesalkan bahwa pengiriman amunisi yang tidak mencukupi dan pembatasan penggunaannya berisiko mengimbangi dampak dari upaya yang telah dilakukan hingga saat ini," kata Parlemen Eropa.

Di antara pengiriman senjata, peralatan, amunisi, dan bantuan keuangan untuk menjaga Ukraina tetap hidup, Uni Eropa telah menggelontorkan puluhan miliar euro untuk upaya perang Kyiv, sambil memberi sanksi kepada Rusia dan menyita asetnya di lembaga kliring Euroclear.

Sementara itu, blok tersebut bersikeras bahwa semua ini tidak menjadikannya sebagai pihak dalam konflik.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan minggu lalu bahwa Ukraina sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan sistem jarak jauh itu sendiri, tetapi informasi penargetan dan solusi penembakan memerlukan keterlibatan personel militer NATO.

"Jika Barat mencabut pembatasan, ini tidak akan berarti apa pun selain partisipasi langsung negara-negara NATO, AS, dan negara-negara Eropa, dalam konflik di Ukraina," kata Putin.

"Rusia akan membuat keputusan yang tepat jika itu terjadi," imbuh Putin.

Utusan Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengulangi pesan tersebut di Dewan Keamanan PBB dengan menyatakan bahwa NATO akan terlibat langsung dalam aksi militer melawan kekuatan nuklir.

"Saya rasa saya tidak perlu menjelaskan konsekuensi apa yang akan terjadi," katanya.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Rusia: Jerman Terlibat...
Rusia: Jerman Terlibat Perang Jika Ukraina Gunakan Rudal Taurus!
Emir Qatar Tiba di Moskow,...
Emir Qatar Tiba di Moskow, Bertemu Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
AS Mulai Tarik Pasukan...
AS Mulai Tarik Pasukan dari Pangkalan Utama di Dekat Ladang Gas Terbesar Suriah
Qatar Siap Menengahi...
Qatar Siap Menengahi Konflik Rusia dan Ukraina
Profil Olena Zelenska,...
Profil Olena Zelenska, Sosok Cantik Istri Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Trump Tolak Rencana...
Trump Tolak Rencana Israel Menyerang Iran, Apa Alasannya?
Rudal China Bisa Tenggelamkan...
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Terkunci saat Siram...
Terkunci saat Siram Tanaman, Perempuan Ini Terjebak di Balkon Apartemen 2 Hari
Rekomendasi
Perplexity Tawarkan...
Perplexity Tawarkan AI kepada Samsung dan Lenovo
Kisah Penyaliban Nabi...
Kisah Penyaliban Nabi Isa dalam Al Qur'an: Yudas yang Diserupakan dan Kekufuran Bani Israil
Pembunuh Aipda Fajar...
Pembunuh Aipda Fajar Dipindah ke Polda Sultra karena Faktor Keamanan
Berita Terkini
Militer Israel Akan...
Militer Israel Akan Duduki Wilayah Gaza, Lebanon, dan Suriah Tanpa Batas Waktu
23 menit yang lalu
Rusia: Jerman Terlibat...
Rusia: Jerman Terlibat Perang Jika Ukraina Gunakan Rudal Taurus!
46 menit yang lalu
Emir Qatar Tiba di Moskow,...
Emir Qatar Tiba di Moskow, Bertemu Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah
10 jam yang lalu
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
10 jam yang lalu
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
11 jam yang lalu
Eks Pejabat Mossad Ungkap...
Eks Pejabat Mossad Ungkap Netanyahu akan Dipaksa Terima Gencatan Senjata Tahap Kedua
12 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Rusia Kini...
3 Alasan Rusia Kini Didukung AS untuk Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved