Jenderal AS: Kemampuan Senjata Nuklir Korea Utara Maju Pesat

Kamis, 19 September 2024 - 12:18 WIB
loading...
Jenderal AS: Kemampuan...
Letnan Jenderal Xavier Brunson, calon komandan pasukan AS di Korea Selatan, akui kemampuan senjata nuklir Korea Utara maju pesat. Foto/KCNA
A A A
WASHINGTON - Seorang jenderal Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan tentang meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh program senjata nuklir Korea Utara (Korut) yang maju pesat.

Letnan Jenderal Xavier Brunson, yang dicalonkan Presiden Joe Biden untuk memimpin pasukan Amerika di Korea Selatan, menyampaikan peringatan tersebut selama sidang konfirmasinya di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Senat pada Selasa waktu setempat.

"Yang paling pasti, saya memahami perlunya mempertahankan tanah air. Kemajuan pesat kemampuan [senjata] nuklir dan misil Korea Utara, dikombinasikan dengan ambisinya yang dinyatakan untuk memperluas persenjataan nuklirnya secara eksponensial, adalah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh tiga komando," kata Brunson, sebagaimana dikutip dari Newsweek, Kamis (19/9/2024).



Jika disetujui Senat, Brunson akan menggantikan Jenderal Paul LaCamera—yang telah memimpin hampir 30.000 personel militer Amerika yang ditempatkan di Korea Selatan sejak Juli 2021.

LaCamera juga mengepalai tiga komando, yang meliputi Pasukan AS di Korea, Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Komando Pasukan Gabungan AS-Korea Selatan.

Bersama-sama, komando tersebut mengoordinasikan operasi pertahanan dan menegakkan gencatan senjata yang mengakhiri permusuhan aktif di Semenanjung Korea pada tahun 1953.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada bulan ini berjanji untuk secara bertahap memperkuat program senjata nuklir negaranya—yang menurutnya sebagai respons atas ancaman keamanan serius yang ditimbulkan oleh AS dan sekutunya.

"Setelah menghabiskan lima tahun terakhir berfokus pada Indo-Pasifik, saya dapat memberi tahu Anda bahwa lingkungannya rumit dan dinamis," kata Brunson.

"Saya menyadari ancaman yang dihadapi Korea Selatan dan sepenuhnya memahami bahwa peran saya, jika dikonfirmasi, adalah memastikan keadaan kesiapan yang konstan untuk semua pasukan di semenanjung," papar jenderal Amerika tersebut.

Federasi Ilmuwan Amerika memperkirakan awal tahun ini bahwa Korea Utara telah mengembangkan sekitar 50 hulu ledak nuklir sejak mengumumkan uji coba senjata nuklir pertamanya 18 tahun lalu.

Negara tersebut telah mengabadikan kemampuan nuklir dalam konstitusinya melalui amandemen, dan rezim Kim Jong-un terus melakukan uji coba rudal balistik yang sering, yang selanjutnya mengobarkan ketegangan dengan Korea Selatan.

Minggu lalu, media pemerintah Korea Utara; KCNA, merilis foto-foto yang tampaknya menunjukkan, untuk pertama kalinya, situs pengayaan uranium kedua.

Senator Deb Fischer, seorang politisi Partai Republik asal Nebraska, bertanya bagaimana Brunson akan meyakinkan Korea Selatan bahwa "payung nuklir" AS atas sekutunya tetap kuat di tengah tindakan destabilisasi Korea Utara.

Brunson menanggapi bahwa dia akan memulai dengan membuat penilaian yang cermat untuk menghindari kesalahan perhitungan dan dengan melibatkan sekutu AS secara erat untuk menjelaskan apa yang pihaknya lihat.

"Pada intinya, ini tentang meyakinkan mitra kami bahwa kami mendukung mereka, dan bahwa mereka dilindungi di bawah payung konvensional dan nuklir di semenanjung," paparnya.

Dalam jajak pendapat Korea Selatan yang dirilis awal tahun ini, sekitar dua pertiga responden menyatakan keyakinannya pada jaminan Washington untuk memperluas kemampuan nuklirnya guna melindungi negara tersebut.

Dua pertiga warga Korea Selatan sekarang mendukung pengembangan senjata nuklir mereka sendiri, menurut survei tersebut.

Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul mengatakan pada bulan Juli bahwa upaya semacam itu akan memerlukan "pertimbangan lebih lanjut".
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Upgrade Besar-besaran...
China Upgrade Besar-besaran Pangkalan di Laut China Selatan, Terlihat Pesawat Pengebom H-6K
Perang Dagang Sengit,...
Perang Dagang Sengit, Diplomat Beijing: Gaun Sekretaris Pers Gedung Putih Buatan China
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Jenderal Tertinggi Israel...
Jenderal Tertinggi Israel Sebut Menaklukkan Gaza Adalah Fantasi, Ini Alasannya
Lukashenko Sebut Sekutu...
Lukashenko Sebut Sekutu NATO Sekarang Diam setelah Belarusia Dilindungi Senjata Nuklir Rusia
1.525 Tentara Korps...
1.525 Tentara Korps Lapis Baja Israel, Termasuk Para Jenderal, Tuntut Diakhirinya Perang Gaza
Rusia Akan Tempatkan...
Rusia Akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua, Australia Minta Penjelasan Indonesia
Presiden Singapura Shanmugaratnam...
Presiden Singapura Shanmugaratnam Bubarkan Parlemen, Pemilu Digelar 3 Mei
Rekomendasi
Kadin Indonesia dan...
Kadin Indonesia dan Rusia Perkuat Kerja Sama Dagang dan Investasi
Politikus Gerindra Tegaskan...
Politikus Gerindra Tegaskan Tak Ada Dwifungsi dalam UU TNI Baru
4 Letnan Jenderal Kopassus...
4 Letnan Jenderal Kopassus dengan Karier Moncer Jebolan Akmil 1989
Berita Terkini
9 Aturan Aneh Putri...
9 Aturan Aneh Putri Leonor sebagai Penerus Takhta Kerajaan Spanyol
16 menit yang lalu
Mantan Panglima Militer...
Mantan Panglima Militer Israel Ini Sebut PM Netanyahu Adalah Musuh Zionis
1 jam yang lalu
Siapa Anwar Sadat? Presiden...
Siapa Anwar Sadat? Presiden Mesir yang Mengakui Israel tapi Dimusuhi Rakyatnya Sendiri
2 jam yang lalu
Mampukah PM Singapura...
Mampukah PM Singapura Lawrence Wong Lepas dari Bayang-bayang Dinasti Lee Kuan Yew?
5 jam yang lalu
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
7 jam yang lalu
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
8 jam yang lalu
Infografis
290 Senjata Nuklir Prancis...
290 Senjata Nuklir Prancis Ingin Lindungi Eropa dari Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved