Israel dan AS Disalahkan atas Ledakan Ribuan Pager di Lebanon usai Peringatan Eskalasi

Rabu, 18 September 2024 - 07:44 WIB
loading...
A A A
Berbicara dalam jumpa pers pada Selasa, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dengan tegas membantah AS mengetahui serangan pager tersebut.

“AS tidak terlibat di dalamnya. AS tidak mengetahui insiden ini sebelumnya, dan pada saat ini, kami sedang mengumpulkan informasi,” ungkap dia.

“Jika Anda melihat apa yang akan terjadi dalam konflik militer, sulit untuk melihat bagaimana hal itu dapat membuat keluarga-keluarga di kedua sisi perbatasan mereka kembali ke rumah mereka dengan cepat. Jadi itulah mengapa kami terus mendesak kedua belah pihak. Kami terus mendorong penyelesaian diplomatik,” imbuh Miller.

Namun, sejauh ini AS menolak menggunakan pengaruhnya terhadap sekutu dekatnya, Israel, untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir setahun di Gaza.

AS menyalurkan pendanaannya yang sangat besar, transfer senjata, dan dukungan diplomatik total untuk Israel di PBB dan di panggung dunia.

Meskipun pemerintah AS menyatakan jika ada gencatan senjata di Gaza, kemungkinan besar hal itu akan mengakhiri momok konfrontasi yang lebih luas antara Israel dan Hizbullah.

“Saya pikir ini hanyalah pengingat lain bahwa Benjamin Netanyahu yang menjalankan pertunjukan,” ungkap Presiden National Iranian American Council (NIAC) Jamal Abdi kepada Middle East Eye.

“Saya pikir Netanyahu dan pemerintah Israel baru saja mempermainkan Biden,” papar dia. “AS baru saja mengirim utusan untuk mencoba meyakinkan Israel agar tidak memulai perang di Lebanon, dan inilah yang mereka dapatkan. Netanyahu tahu bahwa tidak akan ada konsekuensinya.”

Abdi menambahkan AS memiliki "titik-titik tekanan" yang jelas yang dapat diberikannya kepada Israel.

“Jadi, menurut saya, ada pertanyaan nyata di sini tentang apakah ini merupakan pelanggaran hukum internasional, dan jika Amerika Serikat adalah pemerintah atau negara yang peduli terhadap ketertiban global dan supremasi hukum serta pencegahan terorisme, maka kita harus memastikan bahwa pelanggaran hukum internasional ditanggapi dengan akuntabilitas dan memanfaatkan banyak, banyak, banyak alat yang kita miliki untuk melakukannya,” tegas dia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1293 seconds (0.1#10.140)