Pakar AS: Jatuhnya Jet Tempur F-16 Ukraina Harusnya Bikin Rusia dan China Takut

Kamis, 12 September 2024 - 12:06 WIB
loading...
A A A
"Tragisnya, hilangnya F-16 yang bertempur keras di Ukraina ini juga menunjukkan bahwa Rusia dan China yang seharusnya takit. Inilah alasannya," tulis Grant dalam artikel opini di Fox News,Rabu (11/9/2024).

Dengan F-16, Angkatan Udara Ukraina menjadi lebih agresif dan cakap. Mes memuji avionik canggih F-16 dalam sebuah wawancara November lalu. "[F]-16 sangat lincah. Ia mendorong Anda untuk mengemudikan dengan gaya agresif," katanya kepada seorang pewawancara saat itu.



Pandangan orang dalam dari pengalaman Angkatan Udara yang panjang adalah bahwa kecelakaan seperti ini sering kali menjadi penanda meningkatnya kecakapan tempur di seluruh angkatan, karena pilot-pilot terbaik mendorong F-16 hingga batas maksimalnya. Angkatan Udara AS kehilangan 15-20 F-16 per tahun saat F-16 masih baru. Dan itu dalam pelatihan, bukan pertempuran.

AS dan NATO berkomitmen untuk kekuatan udara bagi Ukraina, akhirnya, dan tidak peduli lagi dengan peringatan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang eskalasi.

Perlu dicatat bahwa ini adalah F-16 yang sangat tangguh, yang disetel oleh Skuadron Perang Elektronik ke-68 Angkatan Udara AS.

Bulan lalu, skuadron tersebut mengatakan telah memprogram ulang subsistem perang elektronik untuk F-16 Ukraina guna melawan gangguan dan pemalsuan Rusia yang terus berkembang.

Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky telah memecat komandan Angkatan Udara setelah insiden tersebut.

Menurut Grant, sekali lagi, hal ini bukan hal yang aneh. Memecat komandan tersebut membangkitkan akuntabilitas.

"Tentu saja, saya masih terkejut bahwa pengambilan keputusan yang lamban oleh tim Presiden Biden menunda kedatangan beberapa F-16 pertama hingga Agustus 2024. Namun, sekarang tidak ada jalan kembali. Pada akhirnya, Angkatan Udara Ukraina akan memiliki sekitar 60-80 F-16 yang dipasok melalui mitra NATO yang telah memutuskan untuk mengabaikan omelan dan ancaman Putin. Ukraina akhirnya dapat mengalahkan Rusia jika dipersenjatai dengan senjata jarak jauh," paparnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0798 seconds (0.1#10.140)